Kajian Teoritik TINJAUAN PUSTAKA
faktor-faktor lingkungan. Individu bertingkah laku tanpa mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku yang
tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Individu melakukan kegiatannya didorong oleh motivasi intrinsik,
maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan yang merupakan hasil kegiatan itu.
Grage dan Berline Elida Prayitno, 1989:11, mengemukakan bahwa individu yang termotivasi secara
intrinsik aktifitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Individu yang
memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktifitasnya yang tinggi dalam belajar.
2 Motivasi Ekstrinsik
Pintner, Ryan, West, Fleeh, Crow, dan Smith Elida Prayitno, 1989:13 mengemukakan bahwa motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan
merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada dalam diri individu tersebut.
c. Pengertian Motivasi Masuk Program Studi
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda yang mendorong timbulnya suatu perbuatan. Motivasi
dilatarbelakangi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor-faktor internal yang melatarbelakangi pemilihan program studi antara lain terdiri dari cita-cita, bakat, minat,
hobi, kebutuhan akan pengetahuan, dan kebutuhan mendapat keterampilan. Faktor-faktor eksternal terdiri dari kondisi
ekonomibiaya pendidikan, sarana dan prasarana kampus, pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pacar, serta prospek
kerja.
2. Kegiatan Organisasi Kampus
a. Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi dilihat dari dua aspek antara lain: 1
Aspek statis yaitu suatu wadah atau tempat kerjasama sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Bentuknya adalah bagan serta struktur organisasi tersebut. 2
Aspek dinamis yaitu suatu interaksi yang terjadi antar anggota dan antar organisasi dengan lingkungannya.
b. Pengertian Kegiatan Organisasi Kampus
Organisasi kemahasiswaan intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di
lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari kampus. Para aktivis organisasi
mahasiswa intra kampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis
independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya.
c. Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma
Setelah reformasi tahun 1998, di berbagai perguruan
tinggi di Indonesia dibentuklah student government
pemerintahan mahasiswa. Student government muncul akibat ketertekanan lembaga kemahasiswaan oleh ketatnya birokrasi
kampus. Berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan suatu sistem lembaga kemahasiswaan yang lebih maju,
dinamis, dan lebih mandiri. Maraknya student government menyebabkan terjadinya
perubahan yang cukup mendasar dalam struktur lembaga kemahasiswaan di USD yang ditandai dengan berubahnya
Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan PUOK menjadi Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan KOK.
Di dalam pedoman umum organisasi kemahasiswaan terdapat senat mahasiswa Sema, kemudian di dalam
konstitusi organisasi kemahasiswaan senat mahasiswa berubah menjadi dua lembaga mahasiswa, yaitu badan perwakilan
mahasiswa universitas BPMU yang berfungsi sebagai badan aspiratif dan kontrol terhadap lembaga kemahasiswaan dan
badan eksekutif mahasiswa universitas BEMU yang
berfungsi sebagai lembaga operasional kemahasiswaan.
Penerapan konstitusi organisasi kemahasiswaan KOK itu pertama kali dilakukan pada tahun 2000, yaitu ketika pada
tanggal 27 sampai dengan tanggal 28 Nopember digelar pemilu yang memilih Presiden dan Wakil Presiden.
1 Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas BPMU
Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga aspiratif dan lembaga kontrol atas kerja badan eksekutif
mahasiswa. Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga yang mengolah dan menggodok aspirasi
mahasiswa hingga menjadi suatu kebijakan yang akan
dilaksanakan oleh badan eksekutif mahasiswa.
2 Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas BEMU
Badan eksekutif mahasiswa merupakan lembaga operasional kemahasiswaan. BEMU mempunyai fungsi
sebagai forum komunikasi antar-lembaga ekstrakurikuler mahasiswa UKM dan sebagai lembaga eksekutif yang
mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat
universitas.
3 Himpunan Mahasiswa JurusanProgram Studi
Himpunan mahasiswa jurusan adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan
keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu bertujuan untuk
mengakomodasi minat dan bakat serta energi kreativitas
mahasiswa.
4 Unit Kegiatan Kemahasiswaan UKM
Kegiatan Unit kegiatan mahasiswa UKM adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat,
bakat dan keahlian tertentu. Unit kegiatan
kemahasiswaan UKM di Universitas Sanata Dharma menangani kegiatan ekstrakurikuler, meliputi:
a Unit Kegiatan Kemahasiswaan Bela Diri
b Unit Kegiatan Kemahasiswaan Cheerleaders
c Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kerohanian
d Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kesenian
e Unit Kegiatan Kemahasiswaan Koperasi
f Unit Kegiatan Kemahasiswaan Korps Suka Rela
Palang Merah Indonesia g
Unit Kegiatan Kemahasiswaan Leans Club h
Unit Kegiatan Kemahasiswaan Olah Raga sepak bola, basket, bulu tangkis, tenis lapangan, bola voli
i Unit Kegiatan Kemahasiswaan Paduan Suara
j Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pecinta Alam
k Unit Kegiatan Kemahasiswaan Penerbit
l Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pengabdian
Masyarakat m
Unit Kegiatan Kemahasiswaan Penalaran n
Unit Kegiatan Kemahasiswaan Radio Masdha o
Unit Kegiatan Kemahasiswaan Resimen Mahasiswa p
Unit Kegiatan Kemahasiswaan Teater 5
Komunitas Kemahasiswaan Independen Komunitas kemahasiswaan independen bisa
bergerak di bidang sosial, agama, akademik, atau budaya.
6 Program Pengembangan Mahasiswa
Program pengembangan mahasiswa yang diadakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
meliputi : a
Pelatihan pengembangan kepribadian mahasiswa b
Pelatihan jurnalistik c
Pelatihan public speaking d
Pelatihan kepemimpinan masyarakat e
Pelatihan kewirausahaan f
Career workshop
3. Fasilitas Belajar
Pengertian fasilitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:314 adalah sarana untuk memperlancar pelaksanaan fungsi.
Dari pengertian itu dapat didefinisikan fasilitas belajar yaitu sarana untuk memperlancar pelaksanaan individu dalam melaksanakan
kegiatan belajar yang baik dan memuaskan. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi
terhadap pencapaian prestasi belajar. Fasilitas belajar mempunyai fungsi untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan belajar agar
kegiatan belajar tersebut berjalan dengan lancar dan baik sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Jadi kelengkapan
fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Fasilitas tersebut dapat berupa :
a. Peralatan Kuliah
Peralatan kuliah merupakan segala sesuatu yang digunakan mahasiswa untuk melaksankan kegiatan belajar, seperti buku
paket, buku tulis, alat tulis, alat hitung dan sebagainya. b.
Media MassaMedia ElektronikInternet Merupakan sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa
untuk memperoleh pengetahuan umum. c.
Meja dan Kursi Belajar Meja kursi disediakan agar mahasiswa merasa lebih nyaman
dalam kegiatan belajar.
d. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat belajar dengan baik.
e. Penerangan
Pencahayaan yang baik dibutuhkan untuk belajar agar tidak merusak mata.
f. KomputerLaptop
Komputerlaptop adalah sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.
4. Prestasi Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap W.S Winkel, 1984:36. Belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-
ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon bawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata,
proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.
Prestasi belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Peter dan Yenny, 1991:1990 adalah penguasaan
pengetahuan dan keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes. Hasil tes lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas,
daan sebagainya Masidjo, 1995:13. Dari definisi prestasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa:
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
lazimnya ditunjukkan dengan nilaiangka hasil tes yang diberikan oleh gurudosen.
Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat
diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Mengevaluasi hasil belajar, biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk
tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan
informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka- angka yang disebut prestasi belajar Dimyati Mahmud, 1990:251.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar menurut Syah 2002:143 dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Faktor internal faktor dari dalam diri
Faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis bersifat jasmaniah dan
aspek psikologis bersifat rohaniah. 1
Aspek fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas individu dalam mengikuti pelajaran. 2
Aspek psikologis Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang
esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran individu adalah: intelegensi,
sikap, bakat, minat, motivasi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
b. Faktor eksternal faktor dari luar
Faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
1 Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti pengajar, staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang individu. Yang
termasuk dalam lingkungan sosial adalah masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan tersebut. 2
Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, fasilitas belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan individu tersebut. Faktor- faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar seorang individu. c.
Faktor pendekatan belajar Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar individu
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan individu yang bersangkutan.