81
SD Kelas Tinggi KK E
1. Della
I 2.
Dony I
3. Lea
I 4.
Lovi
Sikap sosial
Tabel 23 Interpretasi Sikap Sosial No.
Nama Peserta
Didik Percaya
diri Peduli
Tanggung jawab
Disiplin Menghargai
SB PB
SB PB
SB PB
SB PB
SB PB
1. Della
II I
2. Dony
I 3.
Lea I
I I
4. Lovi
I II
Data tersebut akan terus bertambah sesuai perkembangan sikap yang diamati selama 1 semester. Sedangkan pengolahan data penilaian sikap
hingga penulisan deskripsi, akan dibahas di modul KK H Pemanfaatan Hasil Penilaian Pembelajaran.
2. Analisis Instrumen Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis adalah kegiatan menganalisis
butir soal. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban peserta didik untuk membuat
keputusan tentang setiap penilaian Nitko, 1996. Analisis ini bertujuan untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang
bermutu sebelum soal digunakan. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya, di
antaranya adalah dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan pendidik.
Menurut Aiken 1994, analisis butir soal memiliki tujuan membantu meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak
efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik apakah mereka sudah atau belum memahami materi yang telah diajarkan.
Asmawi Zainul 1997 menguraikan tujuan analisis butir soal sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes sehingga dapat dilakukan seleksi dan revisi butir soal.
82
Kegiatan Pembelajaran 4
b. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal secara lengkap sehingga akan lebih memudahkan bagi pembuat soal dalam
menyusun perangkat soal yang akan memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang dan tingkat tertentu.
c. Untuk segera dapat mengetahui masalah yang terkandung dalam butir soal, seperti: kesalahan meletakkan kunci jawaban, soal yang terlalu
sukar dan terlalu mudah, atau soal yang mempunyai daya beda rendah. Masalah ini bila diketahui dengan segera akan memungkinkan bagi
pembuat soal untuk mengambil keputusan apakah butir soal yang bermasalah itu akan digugurkan atau direvisi guna menentukan nilai
peserta didik. d. Untuk dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan disimpan dalam
kumpulan soal bank soal. Untuk memperoleh informasi tentang butir soal sehingga memungkinkan untuk menyusun beberapa perangkat
soal yang paralel. Penyusunan perangkat seperti ini sangat bermanfaat bila akan melakukan ujian ulang atau mengukur kemampuan beberapa
kelompok peserta tes dalam waktu yang berbeda. Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif, dalam kaitannya
dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya Anastasi dan Urbina, 1997. Analisis kualitatif mencakup
pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran tingkat kesulitan butir soal, daya pembeda,
penyebaran soal, serta validitas dan reliabilitasnya. a. Analisis Butir Soal Secara Kualitatif
Analisis butir soal secara kualitatif dilakukan untuk memprediksi apakah suatu soal akan berfungsi dengan baik dan mengetahui apakah
butir soal sudah sesuai dengan kaidah penulisan soal baik secara konstruksi, bahasa, maupun substansikonten. Analisis kualitatif
dilakukan sebelum soal digunakan pada suatu ujian atau sebelum dilakukan ujicoba butir soal. Analisis butir soal secara kualitatif
melibatkan ahli konstruksi tes, ahli kontenmateri, ahli kurikulum, dan pendidik. Dalam melakukan analisis butir butir soal, penelaah harus
memahami kaidah-kaidah penulisan soal baik tes maupun nontes.
83
SD Kelas Tinggi KK E
Bahan-bahan yang perlu disiapkan dalam melakukan analisis secara kaulitatif antara lain: 1 kisi-kisi tes, 2 kurikulum yang digunakan,
3 buku sumber, 4 kamus bahasa Indonesia, dan 5 kalkulator. 1 Teknik Analisis Secara Kualitatif
Ada beberapa teknik yang biasa digunakan untuk menganalisis butir soal secara kualitatif, yaitu teknik moderator dan teknik
panel. a Teknik Moderator
Teknik moderator merupakan teknik analisis butir soal dengan berdiskusi antara penelaah yang dipandu seorang
moderator. Setiap butir soal didiskusikan secara bersama- sama oleh para penelaah yang merupakan ahli konstruksi tes,
pendidik, ahli materi, ahli pengembang kurikulum, dan ahli bahasa. Para penelaah mendiskusikan kesesuaian kaidah
penulisan soal dengan setiap butir soal yang dianalisis. Setiap komentar dan saran dari penelaah dicatat, direkam, dan
didokumentasikan. Kesimpulan hasil analisis berupa rekap soal yang direvisi, diterima, atau ditolak. Kriteria soal direvisi,
diterima, atau ditolak ditentukan oleh tingkat kesesuaian atau kecocokan soal dengan setiap kaidah penulisan soal
berdasarkan judgment para penelaah. b Teknik Panel
Seperti teknik moderator, pada teknik panel juga melibatkan sekurang-kurangnya ahli konstruksi tes, ahli materi, ahli
kurikulum, dan pendidik. Para penelaah menganalisis setiap butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal, baik dari
segi materi, konstruksi, bahasabudaya, maupun kebenaran kunci jawabanpedoman penskorannya. Para penelaah
menganalisis setiap butir soal format penelaahan yang disediakan sesuai dengan arahan dan pedoman analisis butir
soal. Kesimpulan hasil analisis butir soal diperoleh berdasarkan hasil penelaahan yang dituangkan dalam format
penelaahan.