Kegiatan Pembelajaran 1
14
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan
peserta didik. g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku. h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
4. Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
kelulusan, dengan mempertimbangkan setidaknya 3 aspek, yakni: a. Karakteristik peserta didik intake, yaitu memperhatikan kualitas
peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian jenjang sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai
rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
b. Karakteristik muatanmata pelajaran kompleksitas, yaitu
memperhatikan kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman
15
SD Kelas Tinggi KK E
guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materikompetensi pada KD maka nilai KKMnya
semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilai KKM semakin tinggi.
c. Kondisi satuan pendidikan pendidik dan daya dukung, yaitu
memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru misalnya hasil
Uji Kompetensi Guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin
tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKMnya. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara
bersama-sama kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dicantumkan dalam Dokumen I KTSP dan bersifat dinamis, serta dapat dibuat
berbeda untuk setiap mata pelajaran atau dapat juga dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
Berikut ini merupakan contoh prosedur penentuan KKM. a. Hitung jumlah Kompetensi Dasar KD setiap muatan pelajaran setiap kelas
dalam satu tahun pelajaran. b. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek kompleksitas, intake,
pendidik dan daya dukung. c. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala 0-100 dengan
mempertimbangkan aspek kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung. d. Tentukan skor tiap aspek dengan rumus:
���� �������� = ���� ���� ��������ℎ
100 � ���� ��������
Tentukan KKM setiap KD dengan rumus: ��� ��� �� =
�����ℎ ����� ���� ����� �����ℎ ����� �����
e. Tentukan KKM setiap muatan pelajaran dengan rumus ��� ��� ������ ��������� =
�����ℎ ����� ��� ��� �� �����ℎ ����� ���
f. Tentukan KKM Satuan Pendidikan. ������� �������� =
����� �������� − ��� 3