terhadap guru Pikiran Rakyat, 13 Juli 2004 dalam Sungkawati 2007:55, 4 Tuntutan terhadap guru yang semakin tinggi, guru dituntut untuk
menguasai banyak pengetahuan, tanggap terhadap perubahan misalnya guru harus selalu mengikuti perkembangan teknologi Penabur Jakarta, 1
april 2004 dalam Sungkawati 2007:56. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa baik
buruknya prestasi mata kuliah PPL II belum tentu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk menjadi guru akan tetapi akan menimbulkan perbedaan
persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru, sebab seiring berjalannya waktu banyak faktor yang akan mempengaruhi
mahasiswa dalam memilih profesi yang akan mereka geluti. Namun persepsi sebuah profesi akan langsung tertanam apabila mahasiswa
tersebut pernah mempraktikkannya secara langsung.
3. Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru ditinjau dari latar
belakang orang tua.
Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau
dari latar belakang orang tua. Nilai
2
χ
hitung ayah
sebesar 0,654 dan nilai
2
χ
hitungibu
sebesar 0,081 dengan nilai signifikasi sebesar 0,419 dan 0,777 nilai signifikasinya 5
Deskripsi latar belakang orang tua menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa dikategorikan memiliki pengaruh yang rendah 52
sehingga tidak adanya perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari latar belakang orang tua atau
dengan kata lain tidak signifikan. Latar belakang orang tua tidak banyak mempengaruhi mahasiswa
mengenai persepsi terhadap profesi guru karena latar belakang pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor eksternal dari mahasiswa, sehingga
persepsi mahasiswa terhadap profesi guru terbentuk dari apa yang mahasiswa lihat dan lakukan secara langsung. Latar belakang pendidikan
orang tua akan menjadikan perbedaan persepsi pula bagi anaknya teradap profesi guru yang dianggap sebagai profesi mudah yang semua orang
dapat melakukan. Mahasiswa yang mempunyai orang tua berlatar belakang pendidikan tinggi belum tentu memilih pekerjaan yang menuntut
tingkat pendidikan yang tinggi pula. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki orang tua berlatar belakang pendidikan rendah juga belum tentu memilih
pekerjaan apa adanya. Hari hasil penelitian, banyak mahasiswa yang memiliki persepsi positif terhadap profesi guru, sebab bagi mereka profesi
guru bukanlah profesi sembarangan, meski banyak dari mereka berasal dari keluarga berpendidikan menengah keatas baik pendidikan maupun
non pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang orang tua
mahasiswa tidak berhubungan dengan persepsi mahasiswa terhadap profesi guru, sebab latar belakang orang tua merupakan pengaruh eksternal
dari dalam diri mahasiswa sehingga tidak banyak mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap profesi guru.
Berdasarkan hasil penelitian lain yang berhubungan dengan keguruan yang dilakukan Natalia Sulasmi 2009 yang mengulas tentang
minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang orang tua menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
adanya kesamaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru yaitu berminat tinggi untuk menjadi guru. Hal ini menunjukkan bahwa profesi
guru tidak hanya dipilih oleh mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan rendah, tetapi kenyataan yang terjadi sekarang
mahasiswa yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi AkademiPT cenderung memilih pekerjaan sebagai guru. Salah satu faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru adalah banyaknya saingan dalam memilih pekerjaan. Mahasiswa akan memilih profesi guru
karena profesi guru mempunyai peluang yang besar dalam dunia kerja. Seandainya semua rofesi guru diminati mahasiswa yang memiliki orang
tua dengan tingkat pendidikan tinggi, akan semakin cepat perkembangan pendidikan di Indonesia karena masyarakat yang mempunyai tingkat
pendidikan tinggi mempunyai pengalaman dan cara pandang yang lebih luas.
Dari pernyataan dia atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya latar belakang pendidikan orang tua secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap profesi yang akan digeluti si anak kelak. Namun
seiring berjalannya waktu, banyak hal yang dapat mempengaruhi persepsi mahasiswa anak terhadap profesi guru. Sebab mahasiswalah yang
banyak memperoleh pengalaman mulai dari minat memilih jurusan, berbagai mata kuliah yang ditempuh yang keduanya akan membentuk
perbedaan persepsi terhadap profesi guru. Terlebih persepsi mengenai guru pada jaman dulu dan sekarang tidak sama bahkan mulai bergeser,
sehingga berdampak pula pada persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru.
75
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Ada perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan. Hal ini didukung
nilai nilai uji chi square sebesar 7,782 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005.
2. Ada perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi mata kuliah PPL II. Hal ini didukung nilai chi
square sebesar 6,332 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012. 3. Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap
profesi guru ditinjau dari latar belakang orang tua. Hal ini didukung nilai chi square data latar belakang pendidikan ayah sebesar 0,654 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,419 untuk data latar pendidikan ibu, dengan nilai chi square sebesar 0,081 dan tingkat signifikansi sebesar 0,777.