Persepsi Mahasiswa Tinjauan Teoritik

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Persepsi Mahasiswa

a. Pengertian Persepsi Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman Thoha, 1988: 138. Menurut Rahmanto 1985:64 persepsi adalah pengalaman tentang proyek, peristiwa atau hasil hubungan-hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan perasaan Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya Walgito,1994:53. Menurut Davidof 1981 melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Persepsi adalah proses mengorganisasikan, menginterpretasikan sehingga individu mengerti tentang apa yang diinderakan. Sejak manusia dilahirkan di dunia ini sejak itu secara langsung ia berhubungan dengan dunia luarnya. Mulai saat itu pula ia menerima stimulus atau rangsangan dari luar di samping dari dalam dirinya sendiri. Ia merasa kedinginan, sakit, dan sebagainya, kesan tersebut diperoleh dari lingkungannya, merupakan hasil dari proses persepsi. Setelah manusia menginderakan obyek di lingkungannya, ia memperoleh hasil penginderaannya itu, dan timbullah makna tentang obyek itu pada diri manusia yang bersangkutan Sarwono, 1992: 47 Dari pengertian persepsi diatas dapat disimpulkan bahwa, persepsi mahasiswa adalah pandangan mahasiswa tentang suatu obyek dalam hal ini dalah profesi guru yang diperoleh dengan mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi, sehingga mahasiswa tersebut dapat mengerti tentang apa yang diinderakan. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Persepsi terhadap satu stimulus mungkin berbeda antara satu individu dengan individu lainnya, walaupun stimulus itu sama dan disampaikan oleh orang yang sama. Hal ini dapat terjadi karena tergantung dari individu, apa yang hendak dipersepsibagaimana sesuatu yang akan dipersepsi tersebut diorganisasikan dan diinterpretasikan, tetapi hal ini tidak berarti persepsi orang satu dengan lainnya tidak mungkin terjadi kesamaan. Hal ini lebih banyak tergantung proses di dalam otak Sarwono, 1992: 67 Persepsi yang terbentuk sekurang-kurangnya dipengaruhi oleh tiga faktor Mulyadi, 1989: 234-235. a. orang yang membentuk persepsi itu sendiri Kondisi intern atau karakteristik pribadi, sangat menentukan persepsi yang dibentuk. Termasuk dalam kategori kondisi intern ini antara lain: kebutuhan, kelelahan, kecemasan, sikap, motivasi, harapan, pengalaman masa lalu, dan kepribadian. b. stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu Obyek yang diamati benda, orang, peristiwa, proses, dan lain-lain ikut juga menentukan persepsi yang dibentuk oleh seseorang. Masing- masing obyek tersebut memiliki karaktristik yang berbeda satu sama lain. Setiap obyek juga memiliki sejumlah karakteristik jumlah tertentu. Karakteristik yang dianggap paling menonjol oleh seseorang biasanya paling menentukan persepsi yang dibentuk. Sebagai contoh, dalam sebuah organisasi terdapat seorang anggota yang penampilannya sangat mengesankan. Cara berpakaiannya sangat rapi, sopan, rajin, ramah dan mudah bergaul terhadap anggota yang memiliki karakteristik seperti itu, anggota lain umumnya segera membentuk persepsi positif terhadapnya. c. situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi. Situasi saat terjadinya pembentukan persepsi juga berpengaruh terhadap persepsi yang dibentuk. Termasuk dalam pengertian situasi ini antara lain: tempat, waktu, suasana sedih, gembira, dan lain-lain.

2. Profesi Guru

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Minat Maha Persepsi Mah Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Ditinjau Dari Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Mahasiswa FKIP

0 0 12

Hubungan prestasi belajar, pengalaman PPL 2 dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat menjadi guru akuntansi : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyak

0 0 161

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 189

Hubungan jenis kelamin, prestasi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 3 109

Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA 2005.

0 1 137

Evaluasi pelaksanaan mata kuliah program pengalaman lapangan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 2

Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA 2005 - USD Repository

0 0 135

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA MASUK KEGURUAN, PRESTASI MATA KULIAH PPL II DAN LATAR BELAKANG ORANG TUA

0 0 140

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 187

Hubungan prestasi belajar, pengalaman PPL 2 dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat menjadi guru akuntansi : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyak

0 0 159