pendidikan yang khusus mempersiapkan jabatan itu. Demikian pula dengan profesi guru, harus ditempuh
melalui jenjang pendidikan pre service education seperti Pedidikan Guru Sekolah Dasar PGSD, IKIP dan Fakultas
Keguruan di luar lembaga IKIP Usman, 1995: 15
3. Pengertian Minat
1. Minat Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan
pilihan seseorang. Selain itu, minat juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang.
Seorang yang mengerjakan suatu pekerjaan yang disertai dengan minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik
daripada mereka yang tidak berminat. Pekerjaan yang disertai minat itu akan membuahkan hasil Winkel, 1994:30
Minat adalah kecenderungan yang menetap pada subyek untuk merasa tertarik pada hal-hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang tersebut. Dengan kata lain, dapat berarti bahwa tanpa adanya minat yang menentap pada subyek, dalam
mengerjakan sesuatu subyek akan merasa bosan dan hasil yang dicapai tidak memuaskan, sehingga minat dikatakan sebagai penentu
pilihan Winkel, 1994:30.
Selanjutnya, Whitherington Buchori, 1999:135 mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa,
obyek seseorang suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang
tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauan. Minat termasuk dalam aspek afektif, yaitu suatu aspek yang didalamnya mengandung unsur
perasaan. Antara minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik,
sehingga tidak mengherankan jika mahasiswa yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat. Munculnya minat tidak terbentuk
secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan proses interaksi di kampus, di masyarakat dan di keluarga.
Menurut Winkel 1984:45, faktor-faktor non intelektual seperti motivasi untuk belajar yang mulai berkurang disebabkan karena tidak
ada minat untuk menjadi guru sehingga timbul keraguan terhadap profesi guru. Pendapat lain mengatakan bahwa minat merupakan
suatu keadaan kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek itu.
Menurut Bimo Walgito 1977:38, minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu obyek
disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subyek tersebut.
Suryobroto 1988:109, mengidentifikasi minat sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik terhadap suatu
subyek atau menyenangi suatu subyek. Tidak adanya minat seorang mahasiswa untuk menjadi guru biasanya disebabkan karena tidak
termotivasi untuk menjadi guru. Hal ini disebabkan karena tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak
sesuai dengan keinginannya. Menurut Winarno Surachmad 1978:4, minat dipengaruhi
oleh jenis kelamin, intelegensi, kesempatan, lingkungan dan apa saja yang menjadi minat teman sebayanya. Menurut Andi Mappiane
1980:64, minat dipengaruri oleh latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial dan pengalaman. Berdasarkan pengertian di
atas dapat dikatakan bahwa hampir seluruh unsur lingkungan yang ada disekitar anak akan menjadi faktor yang mempengaruhi minat
anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi Supraptiningsih, 2006:9.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa ketertarikan dan keinginan yang mendalam dan
menimbulkan suatu gairah pada individu untuk mengerjakan dan berkecimpung dalam sesuatu bidang tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat adalah faktor intrinsik sumber dari diri dan faktor ekstrinsik bersumber dari lingkungan sosial.
2. Minat Mahasiswa masuk Jurusan Keguruan Minat adalah kecenderungan yang menetap pada subyek untuk
merasa tertarik pada hal-hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang bersangkutan, dengan kata lain dapat
berarti bahwa tanpa adanya minat yang menetap pada subyek, dalam mengerjakan sesuatu. Subyek akan merasa bosan dan hasil yang
dicapai tidak memuaskan sehingga minat dikatakan sebagai penentu pilihan Winkel,1994:30.
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang, selain itu minat juga merupakan salah satu faktor
yang penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang, seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan yang disertai dengan minat pada
umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berdasarkan minat, sehingga pekerjaan yang disertai minat
akan memberikan hasil yang lebih baik.Winkel,1994:30 Selanjutnya
Whitherington Buchori,1999:135
mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa obyek seseorang suatu soal atau suatu situasi bersangkut paut dengan
dirinya. Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauan. Minat termasuk dalam aspek efektif
yaitu suatu aspek yang didalamnya mengandung unsur perasaan. Antara minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik,
sehingga tidak mengherankan jika mahasiswa yang berperasaan tidak
senang pasti juga akan kurang berminat. Mahasiswa yang berperasaan senang pasti akan menyenanginya dan berminat.
Munculnya minat tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses
sosialisasi dan juga proses interaksi di kampus, di dalam keluarga serta masyarakat.
Menurut Bimo Walgito 1977:38 minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu subyek disertai
dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subyek tersebut, sedangkan menurut Winkel 1984:45
Faktor-faktor non intelektual seperti motivasi untuk belajar yang mulai berkurang disebabkan karena tidak ada minat untuk menjadi
guru sehingga akan timbul keraguan terhadap profesi guru. Pendapat lain mengutarakan bahwa minat merupakan suatu keadaan
kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek tersebut. Menurut Giatarma 1990:6, bahwa minat digolongkan
menjadi dua yaitu: a. Secara Intrinsik
Minat secara intrinsik merupakan rasa yang timbul dari dalam individu tanpa adanya pengaruh dari luar. Minat intrinsik
dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi,prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensia.
b. Secara Ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul
akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua serta teman
sebaya. Berdasarkan pendapat terdahulu dapatlah disimpulkan bahwa minat adalah dorongan psikis yang ditunjukkkan oleh
adanya kesadaran yang mendorong perhatian pada suatu obyek yang disertai dengan keinginan untuk memenuhi harapan-harapan
yang sebelumnya telah ada dalam dirinya, maka di dalam minat terdapat adanya unsur-unsur kesadaran perhatian, keinginan dan
juga harapan untuk terlibat langsung pada suatu obyek tertentu yang diminati, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
minat adalah faktor intrinsik bersumber dari dalam diri sendiri
sedangkan faktor ekstrinsik bersumber dari lingkungannya.
Jurusan atau lebih khususnya Program Studi adalah bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab untuk
mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai
pedoman penyelenggara pendidikan akademik dan atau pendidikan profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta
ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap subyek yang mempelajarinya. FKIP USD, 2001:35
Menurut Poerwadarminta 1982:619, mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi, sedangkan menurut Daryanto 1998,
mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Minat mahasiswa masuk jurusan keguruan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah kecenderungan dalam diri individu mahasiswa untuk tertarik masuk ke dalam prodi Pendidikan
Akuntansi.
4. Prestasi Program Pengalaman Lapangan II PPL II a.