Mengidentifikasi Penyebab Kelemahan. Identifikasi Kelemahan, Penyebab Kelemahan dan Titik Keputusan.

upaya perbaikan seperti menyiapkan pelatihan kepada para personel TNI AD yang berkompeten sehingga dapat mempelajari aplikasi SIMAK. Upaya perbaikan ini diharapkan dapat membantu dalam kegiatan pengawasan atau monitoring, karena dalam pengawasan ini personel harus mengetahui cara kerja aplikasi SIMAK dan dokumen- dokumen yang terkait. b Pada kelemahan kedua yaitu kondisi gudang Gupus-II Wiltim TNI AD yang tidak memenuhi standar. Titik keputusan yang menyebabkan masalah ini adalah belum adanya kebijakan dan pendukung kebijakan dari Kagupus II Wiltim TNI AD untuk membuat gudang di Gupus-II Wiltim TNI AD yang memenuhi standar. Yang mana pada dasarnya, dengan membuat atau memperbaiki kondisi gudang yang memenuhi standar, akan mempermudah personel TNI AD di Gupus-II Wiltim TNI AD untuk mengawasi BekalMateriil Bekang yang ada karena segala sesuatunya yang sudah memenuhi standar.

4. Mengidentifikasi Personil-Personil Kunci.

Langkah ke empat di dalam mengidentifikasi kelemahan adalah mengidentifikasi personil-personil kunci. Personil kunci dalam kelemahan sistem persediaan di Gupus-IIWiltim TNI AD yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran BekalMateriil Bekang adalah pemimpin Gupus-II Wiltim TNI AD yaitu Kagupus. Kagupus yang mana merupakan pemimpin Gupus-II Wiltim TNI AD seharusnya mampu membuat keadaan di lokasi menjadi nyaman baik dari segi personel, keadaan gudang maupun lainnya.

C. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan di Gupus-

IIWiltim TNI AD. Usulan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan di Gupus- II Wiltim TNI AD yang aktivitas operasional adalah melakukan penerimaan dan pengeluaran BekalMateriil dengan menggunakan bantuan aplikasi SIMAK BMN, ditemukan adanya kelemahan yaitu tidak adanya pengawasan atau monitoring terhadap apa yang dikerjakan oleh operator SIMAK. Penginputan data yang dilakukan operator SIMAK kedalam aplikasi SIMAK dapat saja terjadi kekeliruan atau kesalahan sehingga dapat menyebabkan kesalahan pula dalam pengolahan informasi. Pengolahan dari data menjadi informasi yang mengandung kesalahan akan memberi dampak tidak baik seperti kesalahpahaman dan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir adanya kesalahan atas kerja operator SIMAK, peneliti memberikan usulan dengan menambahkan bagian baru yaitu Pengawas Perbekalan Angkutan Wasbekang. Wasbekang bertugas untuk mencocokkan dokumen dari bagian Minben dengan data yang diperoleh Wasbekang, dan setelah melakukan pencocokkan Wasbekang akan melakukan verifikasi laporan keuangan dan akan menyerahkannya kepada Bendaharawan untuk diotorisasi. Adanya Wasbekang ini diharapkan dapat meminimalisir kesalahan yang dilakukan