Sistem Sistem Informasi Manajemen Sistem Akuntansi Instansi SAI

Jadi, dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

D. Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi 2008, “sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna mem udahkan pengelolaan perusahaan”. Menurut Narko 2007, “ sistem akuntansi adalah sebagai jaringan yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur, alat, dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak yang berkepentingan ”. Secara umum, sistem akuntansi dapat diartikan sebagai organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan bagi perusahaan.

2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall 2007, “sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang terdiri atas catatan-catatan dan metode yang digunakan untuk memulai, mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat transaksi organisasi untuk memperhitungkan aktiva dan kewajiban terkait ”. Menurut Krismiaji 2005, “sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan yang bermanfaat untuk merencanakan mengendalikan dan mengoperasikan bisnis ”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dijelaskan bahawa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan lainnya kepada para pembuat keputusan.

E. Informasi Akuntansi Persediaan

1. Pengertian Persediaan.

Menurut Prawirosentono 2001, “persediaan adalah kekayaan yang lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah bahan bakumaterial, barang setengah jadi, dan barang dalam proses ”. Menurut Yuliana dan Tanti 2001, “persediaan adalah sumber daya yang belum digunakan dan mempunyai nilai ekonomis dimasa yang akan datang pada saat aktif ”. Sehingga persediaan ini adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang dalam hal ini berupa bahan baku.

2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Menurut Krismiaji 2005, “sistem informasi persediaan adalah sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan tambahan ”. Dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan barang, maka kita dapat mengetahui aktivitas dari pembelian atau penerimaan dan penjualan barang jadi oleh perusahaan sebagai manajemen kontrol bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengetahui jenis barang yang sedang laku dipasaran. Sistem ini sangat berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem biaya produksi. Menurut Mulyadi 2001, “sistem akuntansi persediaan adalah sistem yang bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang ”. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari: persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik dan persediaan suku cadang.

F. Sistem Akuntansi Instansi SAI

Sistem akuntansi instansi adalah serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementrian atau lembaga. Penerapan dan pembentukan SAI di Indonesia, memiliki landasan hukum negara yaitu Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. SAI ini terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan SAK dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK BMN. Bentuk laporan keuangan pemerintah menurut Standar Akuntansi Pemerintah adalah: 1. Laporan realisasi anggaran. Laporan realisasi anggaran adalah anggaran yang berisi tentang informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan dari suatu entitas yang dibandingkan dengan anggaran ketiga pos tersebut. 2. Neraca. Neraca adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah pada tanggal tertentu. 3. Laporan arus kas. Laporan arus kas adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi kas sehubungan dengan kegiatan operasional, investasi, pembiayaan, dan transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat atau daerah selama perode tertentu. 4. Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

G. Sistem Akuntansi Keuangan SAK

Sistem Akuntansi Keuangan SAK digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan realisasi sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran. Untuk melaksanakan Sistem Akuntansi Keuangan Kementrian Negara atau lembaga membentuk: 1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran UAPA. 2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 UAPPAE-1. 3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah UAPPA-W. 4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA. UAKPA melakukan pemprosesan data mulai dari perekaman dokumen sumber, baik penerimaan maupun pengeluaran APBN, kemudian melakukan proses posting untuk menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran LRA dan neraca.

H. Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara

SIMAK BMN 1. Pengertian SIMAK BMN SIMAK adalah subsistem dari Sistem Akuntansi Instansi SAI yang merupakan rangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan laporan Barang Milik Negara BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Barang Milik Negara meliputi barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Yang tidak termasuk dalam Barang Milik Negara adalah: 1. Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah daerah. 2. Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki BUMNBUMD. 3. Barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah.

2. Kebijakan Akuntansi BMN

Kebijakan akuntansi Barang Negara, terdiri atas 5 pengklasifikasian yaitu: 1. Aset lancar: Persediaan. 2. Aset tetap: peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. 3. Aset tetap lainnya: konstruksi dalam pengerjaan dan aset tetap dalam renovasi. 4. Perolehan Barang Milik Negara gabungan. 5. Aset bersejarah. Kebijakan akuntansi disajikan berdasarkan klasifikasi BMN berdasarkan pos-pos neraca, kebijakan akuntansi mencakup pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan pos aset berwujud kedalam Laporan Keuangan. Karena penelitian ini, memfokuskan kepada aset lancar yaitu persediaan, maka penulis hanya akan membahas mengenai persediaan. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dapat meliputi konsumsi, amunisi, bahan pemeliharaan, suku cadang. Pengakuan persediaan, diakui pada saat atau hak kepemilikannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil invetarisasi fisik dan dinilai dengan harga pembelian terakhir. Pengukuran persediaan, akan disajikan sebesar biaya pemerolehan dengan pembelian, biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, dan nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. Pengungkapan persediaan, akan disajikan di neraca sebesar nilai moneternya.