6
studinya di atas delapan semester. Ini merupakan salah satu dampak dari pengelolaan waktu yang kurang baik dan juga dampak dari prestasi akademik yang diperoleh oleh
setiap mahasiswa setiap semesternya. Dari pengalaman penulis ada juga mahasiswa IPPAK yang belum atau
bahkan tidak memiliki target Indeks Prestasi IP yang ingin mereka capai setiap semesternya, yang penting bisa lulus pada setiap mata kuliah sudah dianggap cukup
sehingga banyak mahasiwa IPPAK yang memiliki indeks prestasi akademiknya di bawah rata-rata dan harus mengulang di semester sebelumnya karena ada mata
kuliah yang belum tuntas. Hal ini dikarenakan mahasiswa IPPAK tersebut belum memiliki kesadaran untuk mengelola waktu belajar dengan baik. Banyak mahasiswa
yang hanya memanfaatkan waktu untuk hal –hal yang tidak penting seperti bermain,
nonton, ke warnet dan lain-lain. Hal ini membuat mahasiswa malas belajar dan menunda-nunda mengerjakan tugas utama sebagai seorang mahasiswa. Namun, ada
juga kecenderungan mahasiswa IPPAK yang benar-benar bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk hal-hal yang sungguh penting dan tidak mendesak, yang memiliki
pengelolaan waktu yang baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Namun hanya sedikit mahasiswa IPPAK yang memiliki manajemen waktu belajar
yang baik. Manajemen waktu sebenarnya hanya diperlukan oleh orang yang menganggap waktu itu penting. Dan itu hanya terjadi ketika dia memiliki visi dan
misi yang jelas tentang hidupnya. “Tanpa misi yang jelas, hidup seolah bergerak tanpa arah dan waktu pun kehilangan nilai pentingnya Wicak, 2008: VII.
” Oleh karena itu, sebagai mahasiswa IPPAK kita harus mampu mengelola waktu belajar
yang baik sehingga prestasi Akademik atau Indek Prestasi IP setiap semesternya dapat tercapai dengan baik dan pada akhirnya dapat selesai tepat waktu.
7
Menyadari hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian di Program Studi IPPAK sebagai skripsi dengan judul
PENGARUH PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ANGKATAN 2009-2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diidentifikasikan beberapa permasalahan khususnya dalam pengelolaan waktu belajar mahasiswa IPPAK-USD dan prestasi
belajarnya sebagai berikut: 1.
Apakah mahasiswa IPPAK-USD sudah memiliki pengelolaan waktu belajar yang baik?
2. Apakah mahasiswa IPPAK-USD lebih senang bermain dari pada belajar?
3. Apakah mahasiswa IPPAK-USD sudah konsekuen dengan jadwal belajar harian
yang dibuat? 4.
Apakah mahasiswa IPPAK-USD sudah memiliki target dalam pencapaian indeks prestasi komulatif IPK?
5. Apakah ada pengaruh pengelolaan waktu belajar yang baik terhadap prestasi
belajar mahasiswa IPPAK-USD?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya topik dan keterbatasan penelitian, penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Penelitian ini hanya akan ditujukan kepada mahasiswa
8
IPPAK yang memasuki tahun kedua yaitu mahasiswa angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang tentunya sudah mengetahui seberapa besar dampak pengelolaan waktu
belajar terhadap prestasinya. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa IPPAK, terutama dalam membantu mereka untuk mengatasi permasalahan
pengelolaan waktu belajar. Di sini penulis hanya akan membahas bagaimana pengelolaan waktu belajar
yang baik di Kampus IPPAK dalam hubungannya dengan prestasi belajar IP mahasiswa IPPAK.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah pokok dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pengelolaan waktu belajar mahasiswa IPPAK Universitas
Sanata Dharma Angkatan 2009-2012? 2.
Seberapa besar pengaruh pengelolan waktu belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa IPPAK Universitas Sanata Dharma Angkatan 2009-2012?
E. Tujuan Penulisan
Penulisan ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1.
Untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran pengelolaan waktu belajar mahasiswa Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma Angkatan 2009-2012.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana pengaruh pengelolaan
waktu belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma Angkatan 2009-2012.
9
F. Manfaat Penulisan
Adapun penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1. Penulis
Penulisan ini dapat membantu penulis dalam mempersiapkan diri sebagai calon Katekis agar memiliki pengelolaan waktu yang baik untuk terus belajar dan
dapat memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang penting dan mendesak bukan untuk hal-hal yang membuang-buang waktu semata.
2. Mahasiswa IPPAK
Penulisan ini dapat membantu mahasiswa IPPAK-USD agar memiliki manajemen waktu yang baik dalam belajar sehingga tidak menunda-nunda tugas
utama sebagai mahasiswa maupun kegiatan kuliah lainnya sehingga mahasiswa IPPAK dapat meningkatkan prestasi akademiknya lewat pengelolaan waktu belajar
yang efektif dan efisien dengan pengolahan jadwal harian yang baik.
3. Kampus IPPAK-USD
Penulisan ini diharapkan dapat membantu memberikan sumbangan untuk kampus IPPAK-USD dalam memotivasi mahasiswa IPPAK dalam mengelola waktu
belajar dengan efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan prestasi Akademik dengan baik.
G. Metode Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yaitu metode yang menggambarkan dan memaparkan data-data yang diperoleh
10
melalui studi pustaka untuk menarik sebuah kesimpulan. Penulis menggunakan metode deskriptif analitis untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh
pengelolaan waktu belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma Angkatan 2009-2012. Data di peroleh dengan
menggunakan angket berskala yang bersifat tertutup.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini mengambil judul
PENGARUH PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM
STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ANGKATAN 2009-2012. Judul tersebut akan di uraikan menjadi lima bab sebagai
berikut : Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan
Bab II berisi kajian pustaka dan hipotesis yang meliputi uraian tentang materi dari berbagai sumber pustaka tentang pengelolaan waktu dan prestasi belajar yang
meliputi penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. pengertian pengelolaan waktu, pengertian pengelolaan waktu belajar, cara mengendalikan
waktu, kuadran manajemen waktu dan pengertian prestasi belajar. Bab III berisi metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain
penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data berdasarkan pada Variabel Penelitian, definisi operasional
11
variabel, teknik dan instrumen, kisi-kisi penelitian. Pengembangan Instrumen yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, pedoman analisis deskriptif. Teknik analisis
data berdasarkan pada uji normalitas, uji linieritas dan uji homokedastisitas serta teknik uji hipotesis.
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang membahasa tentang Hasil Penelitian berdasarkan pada uji normalitas, uji linieritas, uji homokedastisitas.
Deskripsi data tentang pengelolaan waktu belajar dan prestasi belajar. Pengujian hipotesis dan pembahasan
Bab V adalah penutup. Dalam penutup ini penulis menyampaikan tentang kesimpulan dari keseluruhan permasalahan skripsi dan memberikan saran yang dapat
meningkatkan pengelolaan waktu belajar.
12
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Ada 4 empat hal yang akan dikemukakan pada kajian pustaka dan hipotesis ini, yaitu: kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis.
A. Kajian Pustaka
Pada bagian kajian pustaka akan dibahas mengenai pengelolaan waktu belajar dan prestasi belajar mahasiswa IPPAK.
1. Belajar Ilmu Pendidikan Agama Katolik a. Sejarah Ilmu Kateketik
Pada bagian ini akan diuraikan sejarah ilmu kateketik dari abad pertama sampai dengan abad ke dua puluh. Namun, dalam di sini tidak diuraikan secara detail
bagaimana sejarah ilmu kateketik setiap abadnya akan tetapi lebih pada abad-abad yang memiliki catatan sejarah tertentu saja.
Pada mulanya jemaat Kristen dipandang sebagai salah satu sekte Yudaisme di mana di dalamnya adanya sikap saling pengertian antara kaisar dengan Yudaisme
berkaitan dengan agama. Namun, setelah Kristen memisahkan diri dari Yudaisme mulailah masa penganiayaan. Penganiayaan ini terjadi karena pemimpin agama
Yahudi tidak menerima keberadaan orang-orang Kristen. Berbagai tekanan yang dihadapi oleh jemaat Kristen namun, mereka pahami itu semua secara positif karena
jemaat Kristen dituntut untuk merumuskan pengakuan imannya. Bagi jemaat Kristus adalah segalanya, karena itu di dalam iman pada Yesus Kristus tekanan dan kesulitan