12
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Ada 4 empat hal yang akan dikemukakan pada kajian pustaka dan hipotesis ini, yaitu: kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis.
A. Kajian Pustaka
Pada bagian kajian pustaka akan dibahas mengenai pengelolaan waktu belajar dan prestasi belajar mahasiswa IPPAK.
1. Belajar Ilmu Pendidikan Agama Katolik a. Sejarah Ilmu Kateketik
Pada bagian ini akan diuraikan sejarah ilmu kateketik dari abad pertama sampai dengan abad ke dua puluh. Namun, dalam di sini tidak diuraikan secara detail
bagaimana sejarah ilmu kateketik setiap abadnya akan tetapi lebih pada abad-abad yang memiliki catatan sejarah tertentu saja.
Pada mulanya jemaat Kristen dipandang sebagai salah satu sekte Yudaisme di mana di dalamnya adanya sikap saling pengertian antara kaisar dengan Yudaisme
berkaitan dengan agama. Namun, setelah Kristen memisahkan diri dari Yudaisme mulailah masa penganiayaan. Penganiayaan ini terjadi karena pemimpin agama
Yahudi tidak menerima keberadaan orang-orang Kristen. Berbagai tekanan yang dihadapi oleh jemaat Kristen namun, mereka pahami itu semua secara positif karena
jemaat Kristen dituntut untuk merumuskan pengakuan imannya. Bagi jemaat Kristus adalah segalanya, karena itu di dalam iman pada Yesus Kristus tekanan dan kesulitan
13
justru dipahami sebagai peluang yang mendewasakan dan memperkembangkan hidup beriman mereka Heryatno Wono Wulung, 2008: 17-19.
Di dalam Gereja Katolik dikenal dengan istilah Didache. Didache ini sendiri merupakan katekismus pertama tertua yang dimiliki oleh Gereja yang ditulis antara
tahun 60-150 SM, kurang lebih sekitar tahun 130 SM. Adapun Didache itu sendiri merupakan pengajaran untuk calon baptis katekumen dan sekaligus untuk
pembinaan lebih lanjut para baptisan baru. Pengakuan Yesus sebagai Mesias merupakan syarat utama. Jadi, katekese tertua isinya jelas dan sederhana, sifatnya
tidak teoritis tetapi praktis. Pengajaran moral mewarnai seluruh isi katekese. Katekese di dalam Didache menekankan pengakuan iman, kebersamaan dan
keramahtamahan di dalam hidup berjemaat. Hakikat katekese ialah pengajaran tentang Yesus beserta ajaran-Nya yang disampaikan secara lisan oleh katekis kepada
katekumen Heryatno Wono Wulung, 2008: 21. Setelah mengalami masa penganiayaan, mulai abad III-V jemaat Kristiani
mengalami situasi hidup yang sangat berbeda. Sekitar tahun 311 kaisar Galerius memerintahkan kekaisarannya untuk bersikap toleran terhadap kepercayaan dan
corak hidup jemaat Kristen. Pada tahun 313 kaisar Constantinus Agung mengeluarkan Edict Milan Keputusan Milan yang mengakui agama Kristen sebagai
agama yang sah dan melalui keputusan tersebut merestorasi kembali semua harta kekayaan Gereja. Constantinus sendiri akhirnya bertobat menjadi Kristen. Kaisar
Theodotius I 395 menyatakan bahwa agama Kristen sebagai agama resmi negara. Akibatnya, semua bentuk penyebahan berhala dilarang, patung-patur kafir diganti
dengan arca-arca Kristiani dan Gereja mempunyai hubungan yang erat sekali dengan negara Heryatno Wono Wulung, 2008: 22-23