Prinsip Kemashlahatan Analisis Yuridis Peraturan Bank Indonesia NO.13/09/2011 Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syari’ah Dan Unit Usaha Syari’ah (UUS)

bisnis yang menimbulkan eksploitasi kepada pembeli atau penjual atau hambatan bagi adanya persaingan yang sehat harus dilarang secara efektif. 109 Prinsip keadilan ini juga bermakna keseimbangan tawazun, seperti yang terdapat di dalam al-Qur’an surat al-An’am ayat 52 yang mengandung makna keadilan yang berarti keseimbangan antara kewajiban yang harus dipenuhi manusia mukallaf dengan kemampuan manusia untuk menunaikan kewajiban tersebut. Dengan demikian ajaran keseimbangan dalam hal ini dapat meliputi aspek material dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan kelestarian. 110 Prinsip ini diberlakukan dalam konteks yang luas dan konkret. Selain diterapkan pada kegiatan usaha perbankan dalam mengumpulkan dana maupun menyalurkan pembiayaan, juga harus tercermin dalam penerapan restrukturisasi pembiayaan pada bank syari’ah dan unit usaha syari’ah. Misalnya dalam melakukan restrukturisasi para pihak harus berlaku benar dan adil dalam menetapkan jumlah hutang, bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang sudah di rescheduling maupun reconditioning.

2. Prinsip Kemashlahatan

Maslahah 109 Abd. Somad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syari’ah dalam Hukum Indonesia, Jakarta: Kencana, 2010, hal.93-94. 110 Penjelasan PBI No. 919PBI2007 Pasal 2 ayat 2 tentang Pelaksanaan Prinsip Syari’ah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan jasa bank Syari’ah.. Universitas Sumatera Utara Maslahah atau al mashlahah, 111 berarti sesuai, cocok, baik, bagus, pantas dan patut. Kata maslahat berarti sesuatu yang mendatangkan kebaikan dan keselamatan. 112 Salah satu kaidah fiqh, menyatakan : “Segala sesuatu perbuatan tergantung pada tujuannya. 113 ” Kaidah ushul fiqh lainnya berbunyi: “Segala hukum berkisar sekitar kemashlahatan. Dimana saja terdapat kemashlahatan, maka terdapatlah hukum Allah. 114 Hukum-hukum syariah ditetapkan dengan suatu tujuan-tujuan tertentu, yaitu menciptakan apa yang terbaik menjadi kemashlahatan umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat, menjaga jangan sampai menimbulkan kekacauan, kerusakan dan kejahatan baik terhadap individu dan sosial. 115 ” Dalam pandangan salah seorang ulama di Indonesia, Hasbi ash-Shiddieqy ditegaskan bahwa prinsip al-mashlahah al-mursalah kemashlahatan dalam perspektif syara’, yang berasaskan keadilan dan kemanfaatan serta sadd adz- dzari’ah mencegah terjadinya kerusakan merupakan grand theory dalam 111 Maslahah adalah merupakan segala bentuk kebaikan yang berdimensi duniawi dan ukhrowi, material dan spiritual serta individual dan kolektif serta harus memenuhi 3 tiga unsur yakni kepatuhan syari’ah halal, bermanfaat dan membawa kebaikan thoyib dalam semua aspek secara keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan. Lebih lanjut lihat Penjelasan PBI no.919PBI2007 Pasal 2 ayat 2. 112 Secara sederhana, maslahat bisa diartikan dengan mengambil manfaat dan menolak kemudharatan atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Apabila kemashlahatan dikatakan sebagai prinsip hukum, maka hukum harus memberikan kemashlahatan kebaikan bagi si pemakai hukum. Lebih lanjut lihat dalam Mursal, Prinsip-prinsip Hukum Islam, http:fuadiqudwah.blogspot.com201004prinsip-prinsip-hukum-islamcom , diakses tanggal 29 Desember 2011. 113 Abdul Mudjib, Al-Qawai’dul Fiqhiyah Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, Jakarta: Kalam Mulia, 1994, hal. 9-18. 114 Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiedieqy, Memahami Syari’at Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000, hal. 71. 115 Ibid. Universitas Sumatera Utara kontekstualisasi hukum Islam. Prinsip ini dalam Hukum Islam merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang dipegang para imam mazhab, terutama aliran Madinah dan Kufah, yang terbukti mampu membawa ketertiban dan kesejahteraan dalam masyarakat. 116 Prinsip maslahah ini merupakan cita-cita atau tujuan syari’at maqashi- dut tasyri , dalam rangka memelihara dan melindungi lima hal yang bersifat menyeluruh atau al-muhafazhah ‘ala al-kulliyatul khams, yang terdiri dari: pertama, perlindungan terhadap agama. Kedua, perlindungan terhadap nyawa. Ketiga, perlindungan terhadap akal. Keempat, perlindungan terhadap harta. Kelima, perlindungan terhadap keturunankehormatan. 117 Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kelima unsur pokok di atas adalah bertentangan dengan tujuan syara’. Karena itu tindakan tersebut dilarang tegas dalam agama. Tujuan syara’ secara substansial memang untuk terciptanya kemashlahatan umum pubilc interest dalam kehidupan manusia tersebut. Kemashlahatan umum itu bersifat dinamis dan fleksibel yang sering dengan lajunya perubahan sosial dan perkembangan jaman. Dengan demikian nilai- nilai dan tujuan syara’ dengan pertimbangan kemashlahatan umum dan mencegah kerusakan menjadi solusi alternatif tehadap berbagai permasalahan kehidupan manusia dewasa ini yang makin kompleks. 116 Ibid 117 Abd. Somad., Op.Cit., hal.89-90. Universitas Sumatera Utara Berpedoman pada prinsip kemashlahatan ini maka bisa dilihat bahwa restrukturisasi pembiayaan yang dilakukan bagi bank syari’ah maupun unit usaha syari’ah dilakukan untuk tujuan membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya adalah merupakan suatu upaya memberikan kemashlahatan tidak hanya secara pribadi atau individu nasabah itu sendiri namun juga memberikan kemashlahatn yang bersifat umum. Atas dasar kemashlahatan itu, dalam fiqh dikenal adanya siyasah syar’iyah yakni suatu metode kebijaksanaan agar masyarakat lebih kondusif dan interest terhadap kebajikan dan menjauhi keburukan dan kerusakan. Inilah tujuan yang paling signifikan dari penetapan suatu hukum.

3. Prinsip Tidak Mengandung