bisnis yang menimbulkan eksploitasi kepada pembeli atau penjual atau hambatan bagi adanya persaingan yang sehat harus dilarang secara efektif.
109
Prinsip keadilan ini juga bermakna keseimbangan tawazun, seperti yang terdapat di dalam al-Qur’an surat al-An’am ayat 52 yang mengandung makna
keadilan yang berarti keseimbangan antara kewajiban yang harus dipenuhi manusia mukallaf dengan kemampuan manusia untuk menunaikan
kewajiban tersebut. Dengan demikian ajaran keseimbangan dalam hal ini dapat meliputi aspek
material dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan kelestarian.
110
Prinsip ini diberlakukan dalam konteks yang luas dan konkret. Selain diterapkan pada kegiatan usaha perbankan dalam mengumpulkan dana
maupun menyalurkan pembiayaan, juga harus tercermin dalam penerapan restrukturisasi pembiayaan pada bank syari’ah dan unit usaha syari’ah.
Misalnya dalam melakukan restrukturisasi para pihak harus berlaku benar dan adil dalam menetapkan jumlah hutang, bagi hasil dan pengambilan margin
keuntungan yang sudah di rescheduling maupun reconditioning.
2. Prinsip Kemashlahatan
Maslahah
109
Abd. Somad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syari’ah dalam Hukum Indonesia, Jakarta: Kencana, 2010, hal.93-94.
110
Penjelasan PBI No. 919PBI2007 Pasal 2 ayat 2 tentang Pelaksanaan Prinsip Syari’ah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan jasa bank Syari’ah..
Universitas Sumatera Utara
Maslahah atau al mashlahah,
111
berarti sesuai, cocok, baik, bagus, pantas dan patut. Kata maslahat berarti sesuatu yang mendatangkan kebaikan dan
keselamatan.
112
Salah satu kaidah fiqh, menyatakan :
“Segala sesuatu perbuatan tergantung pada tujuannya.
113
” Kaidah ushul fiqh lainnya berbunyi:
“Segala hukum berkisar sekitar kemashlahatan. Dimana saja terdapat kemashlahatan, maka terdapatlah hukum Allah.
114
Hukum-hukum syariah ditetapkan dengan suatu tujuan-tujuan tertentu, yaitu menciptakan apa yang terbaik menjadi
kemashlahatan umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat, menjaga jangan sampai menimbulkan kekacauan, kerusakan dan
kejahatan baik terhadap individu dan sosial.
115
” Dalam pandangan salah seorang ulama di Indonesia, Hasbi ash-Shiddieqy
ditegaskan bahwa prinsip al-mashlahah al-mursalah kemashlahatan dalam perspektif syara’, yang berasaskan keadilan dan kemanfaatan serta sadd adz-
dzari’ah mencegah terjadinya kerusakan merupakan grand theory dalam
111
Maslahah adalah merupakan segala bentuk kebaikan yang berdimensi duniawi dan ukhrowi, material dan spiritual serta individual dan kolektif serta harus memenuhi 3 tiga unsur yakni
kepatuhan syari’ah halal, bermanfaat dan membawa kebaikan thoyib dalam semua aspek secara keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan. Lebih lanjut lihat Penjelasan PBI
no.919PBI2007 Pasal 2 ayat 2.
112
Secara sederhana, maslahat bisa diartikan dengan mengambil manfaat dan menolak kemudharatan atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Apabila kemashlahatan dikatakan sebagai
prinsip hukum, maka hukum harus memberikan kemashlahatan kebaikan bagi si pemakai hukum. Lebih lanjut lihat dalam Mursal, Prinsip-prinsip Hukum Islam,
http:fuadiqudwah.blogspot.com201004prinsip-prinsip-hukum-islamcom , diakses tanggal 29
Desember 2011.
113
Abdul Mudjib, Al-Qawai’dul Fiqhiyah Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, Jakarta: Kalam Mulia, 1994, hal. 9-18.
114
Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiedieqy, Memahami Syari’at Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000, hal. 71.
115
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
kontekstualisasi hukum Islam. Prinsip ini dalam Hukum Islam merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang dipegang para imam mazhab, terutama
aliran Madinah dan Kufah, yang terbukti mampu membawa ketertiban dan kesejahteraan dalam masyarakat.
116
Prinsip maslahah ini merupakan cita-cita atau tujuan syari’at maqashi- dut tasyri
, dalam rangka memelihara dan melindungi lima hal yang bersifat menyeluruh atau al-muhafazhah ‘ala al-kulliyatul khams, yang terdiri dari:
pertama, perlindungan terhadap agama. Kedua, perlindungan terhadap nyawa. Ketiga, perlindungan terhadap akal. Keempat, perlindungan terhadap harta.
Kelima, perlindungan terhadap keturunankehormatan.
117
Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kelima unsur pokok di atas adalah bertentangan dengan tujuan syara’. Karena itu tindakan tersebut
dilarang tegas dalam agama. Tujuan syara’ secara substansial memang untuk terciptanya
kemashlahatan umum pubilc interest dalam kehidupan manusia tersebut. Kemashlahatan umum itu bersifat dinamis dan fleksibel yang sering dengan
lajunya perubahan sosial dan perkembangan jaman. Dengan demikian nilai- nilai dan tujuan syara’ dengan pertimbangan kemashlahatan umum dan
mencegah kerusakan menjadi solusi alternatif tehadap berbagai permasalahan kehidupan manusia dewasa ini yang makin kompleks.
116
Ibid
117
Abd. Somad., Op.Cit., hal.89-90.
Universitas Sumatera Utara
Berpedoman pada prinsip kemashlahatan ini maka bisa dilihat bahwa restrukturisasi pembiayaan yang dilakukan bagi bank syari’ah maupun unit
usaha syari’ah dilakukan untuk tujuan membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya adalah merupakan suatu upaya memberikan
kemashlahatan tidak hanya secara pribadi atau individu nasabah itu sendiri namun juga memberikan kemashlahatn yang bersifat umum.
Atas dasar kemashlahatan itu, dalam fiqh dikenal adanya siyasah syar’iyah
yakni suatu metode kebijaksanaan agar masyarakat lebih kondusif dan interest terhadap kebajikan dan menjauhi keburukan dan kerusakan. Inilah
tujuan yang paling signifikan dari penetapan suatu hukum.
3. Prinsip Tidak Mengandung