BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang dilakukan tehadap permasalahan yang diajukan dalam tesis ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat setidaknya 4 empat alasan yang menyebabkan Bank Indonesia
mengeluarkan kebijakan mengenai retrukturisasi pembiayaan bagi bank syariah dan unit usaha syariah. Pertama, dalam rangka menjaga kelangsungan
usaha perbankan. Kedua, untuk menjaga kualitas pembiayaan. Ketiga, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri perbankan syariah
secara optimal. Keempat, untuk meminimalisasi resiko kerugian pada bank syariah.
2. Restrukturisasi pembiayaan bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah di
Indonesia yang diatur berdasarkan ketentuan PBI No.139PBI2011 dalam rangka membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya dilakukan
dengan menggunakan beberapa pola. Pertama, Rescheduling penjadwalan kembali. Kedua, Reconditioning persyaratan kembali. Ketiga, Restructuring
penataan kembali. 3.
Prinsip yang terkandung dalam restrukturisasi perbankan syariah dan unit usaha syariah menurut ketentuan PBI No.139PBI2011 terdiri dari prinsip
umum dan beberapa prinsip syariah. Adapun prinsip umum yang terkandung di dalam peraturan Bank Indonesia tersebut: pertama, Prinsip kehati-hatian
Universitas Sumatera Utara
prudential banking. Kedua, Prinsip Demokrasi Ekonomi. Ketiga, Prinsip
Kerahasiaan. Keempat, Prinsip Kepercayaan. Kelima, Prinsip Good Corporate Governance
. Sedangkan beberapa prinsip syariah yang terkandung di dalam ketentuan PBI tersebut adalah: pertama, Prinsip Keadilan dan Keseimbangan.
Kedua, Prinsip Kemashlahatan. Ketiga, Prinsip tidak mengandung riba, maysir, gharar.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam tesis ini dalah sebagai berikut : 1.
Melihat perkembangan perbankan syari’ah dewasa ini yang signifikan dengan meningkatnya skim pembiayaan pada bank syari’ah yang ada di Indonesia,
ternyata di sisi lain juga memberikan dampak negatif. Yaitu semakin besarnya jumlah pembiayaan bermasalah pada bank-bank syari’ah di Indonesia. Untuk
memberikan solusi dalam menyelesaikan masalah ini dan dalam rangka mendukung PBI No.139PBI2011 tentang Restrukturisasi Pembiayaan
Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syari’ah UUS, maka Bank Syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah UUS harus mempunyai ketentuan tersendiri tentang
manajemen resiko sehingga perbankan syari’ah di Indonesia mempunyai pengaturan manajemen resiko tersendiri.
2. Penting untuk menerapkan prinsip-prinsip syariah secara konsekuen oleh
semua perbankan syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah UUS dalam restrukturisasi pembiayaan sehingga tujuan dari restrukturisasi bisa tercapai
secara maksimal.
Universitas Sumatera Utara
3. Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia dapat memberikan sanksi yang tegas
pada Bank Umum Syari’ah BUS dan Unit Usaha Syari’ah UUS bila melakukan restrukturisasi pembiayaan tidak mengikuti ketentuan yang sudah
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku