Motivasi .1 Pengertian Motivasi Pengertian Pendidikan
17
Dalam Peraturan Pemerintah PP No 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil tujuan Diklat adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi
kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi b. Menciptakan Pegawai yang mampu berperan sebagai pembaharu dan
perekat persatuan dan kesatuan bangsa c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan
tugas pemerintah dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.
2.1.2 Motivasi 2.1.2.1 Pengertian Motivasi
Hasibuan 2003 motivasi berasal dari kata latin movereyang berarti dorongan atau dayapenggerak. Dalam pemberian motivasi instansi mempunyai
kesamaan tujuan, ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh antara lain meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, meningkatkan prestasi kerja
pegawai, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi, meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai
dan meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas.
18
Motivasi merupakan prosess psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behavior
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, 2001:205 Jerald Greenberg dan Robert A. Baron 2003:190 berpendapat bahwa
motivasi merupakan serangkaian proses yang membangktkan arouse, mengarahkan direct, dan menjaga maintain perilaku manusia menuju pada
pencapaian tujuan. 2.1.2.2 Elemen-elemen Motivasi
Luthans 2006 menyebut elemen-elemen yang mempengaruhi motivasi adalah:
1. Motivasi motivational adalah hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya Intrinsik yang bersumber dari dalam diri seseorang. Yang tergolong faktor
motivational adalah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan untuk berkembang, kemajuan dalam karir dan pengakuan orang
lain. 2. Motivasi higiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya
ekstrinsik yang bersumber dari luar diri seseorang. Yang tergolong faktor higiene atau pemeliharaan antara lain status seseorang dalam organisasi,
hubungan pegawai dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja, kebijaksanaan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja
dan sistem imbalan yang berlaku. Namawi 2003 membedakan motivasi ini dalam dua bentuk, yaitu motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik:
19
1. Motivasi instrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat dan
makna pekerjaan yang dilaksanakan. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari ketertarikan kepada pekerjaan, keinginan untuk berkembang, senang dan
menikmati pekerjaan. 2. Motivasi ekstrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri
pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskan melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Misalanya berdedikasi tinggi
dalam bekerja karena upah atau gaji yang tinggi, jabatan, penghargaan, persaingan dan menghindari hukuman dari atasan.
2.1.2.3 Tindakan Motivasi
Motivasi merupakan proses aktif yang didorong oleh serangkaian tindakan
yang dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok John Baldoni, 2005, yaitu:
1. Energize memberi daya, adalah apa yang dilakukan pemimpin ketika mereka memberikan contoh, melakukan komunikasi dengan jelas, dan
memberi tantangan dengan tepat. 2. Exemplify
Motivasi dimulai dengan memberi contoh yang baik. Pemimpin yang mengharapkan untuk memotivasi harus mencerminkan visi, misi, dan budaya
organisasi yang mereka pimpin. 3. Communicate
Komunikasi merupakan masalah sentral untuk kepemimpinan, termasuk bagaimana pemimpin berbicara, menyimak, dan belajar. Pemimpin yang
20
mengharapkan untuk memotivasi harus mengomunikasikan visi, misi, dan tindak lanjut menunjukkan saling pengertian.
2.1.3 Fasilitas Kerja 2.1.3.1 Pengertian Fasilitas