35
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. AngketKuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skalanya dengan menggunakan skala Likert.
b. Wawancara Wawancara dengan para pegawai dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel pendidikan dan pelatihan, motivasi dan fasilitas kerja terhadap kinerja pegawai.
c. Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan skripsi yang berhubungan dengan strategi peningkatan kinerja sumber daya manusia.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner.Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang pegawai diluar sampel.
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya.
Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner diberikan
36
kepada 30 orang pegawai di luar sampel dan dilakukan di Kantor Pusat Dinas Perhubungan Kota Medan. Validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian
ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for Windows.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti 2012:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji
validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlationatau disebut dengan r
hitung
pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r
tabel.
Sunyoto 2009:72 menyatakan sebagai berikut: Menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for Windows. Pengujian
validitas dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r
hitung
positif dan r
hitung
≥ r
tabel,
maka pertanyaanpada setiap variabel penelitian dinyatakan valid danjika r
hitung
negatif atau r
hitung
≤ r
tabel
maka pertanyaanpada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Nilai r
tabel
dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5 adalah 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti 2012:79, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala
37
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistnsi dai
pengukurannya. Dikatakan hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shotdimana kuisioner diberikan hanya
sekali saja kepada responen dan kemuian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengikuti korelasi antar jawaban pertanyaan.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reabilitas sangat baik sangat meyakinkan, 0,7 Cronbach
Alpha 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha 0,7 reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti 2014:92.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:
38
3.10.2.1 Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan grafik engan menggunakan tingkat signifikasi 5. Jika nilai Asyimp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi
normal Situmorang dkk, 2008.
3.10.2.2 Uji Heteroskedostisitas
Uji heteroskedastisitas berarti variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi
yaang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitasdiuji dengan menggunakan ujia glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara
statistic memepengaruhi variabel dependen, maka aa indikasis terjai heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5.
Dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas
Situmorang dkk,2008:63.
3.10.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF Varians Inflation Factors melalui program SPSS. Kriteria
yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang at.al., 2010:136.
39
3.11 Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas strategi dalam
meningkatkan kinerja terhadap variabel terikat kinerja Sumber Daya Manusia. Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan
SPSSfor windows. Menurut Sugiyono 2003 model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan: Y
= Kinerja βo
= Konstanta β
1.
β
2
. β
3
= Koefisien regresi berganda X
1
= Variabel Pendidikan dan Pelatihan Formal X
2
= Variabel Motivasi X
3
= Variabel Fasilitas e
= Standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya,
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H diterima.
40
3.12 Uji Hipotesis 3.12.1 Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji F
hitung
dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F
hitung
ini adalah: H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja
sumber daya manusia H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja sumber
daya manusia. Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
1. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
2. H
1
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.12.2 Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Bentuk
pengujiannya yaitu:
H
o
: b
1
= 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas Kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan
Kinerja sumber daya manusia
41
H
o
: b
1
≠ 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas Kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan Kinerja
Sumber Daya Manusia. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
1. H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2. H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.12.3 Uji Determinasi R²
Identifikasi determinasi R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R².Koefisien determinasi
menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Medan
Dinas Perhubungan Kota Medan merupakan unsur pelaksanaan pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan pasal 3, 4 dan 5 Peraturan Walikota Medan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan, telah diatur tugas dan
fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan Renstra Dinas Perhubungan 2011-2015.
Dinas Perhubungan Kota Medan sebagai sebuah organisasi pemerintah daerah mempunyai
visi yang telah ditetapkantahun 2011-2015 sebagai berikut “Terciptanya Transportasi Kota Medan yang Handal, Nyaman, dan Manusiawi”.
Transportasi yang handal dapat tercipta apabila mempunyai sistem transportasi yang effektif dan effisien didalam suatu sistem jaringan yang ideal yang
mengutamakan Sistem Transportasi Terpadu. Transportasi yang nyaman akan memberikan kesehatan bagi masyarakat pengguna lalulintas dan masyarakat
sekitarnya.Keterkaitan dengan transportasi arti kata manusiawi dapat dikatakan bahwa pelayanan transportasi yang diberikan layak untuk seorang pengguna
transportasi Renstra Dinas Perhubungan 2011-2015.
Adapun yang menjadi tugas dan tujuan dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah
di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk merealisasikan visi tersebut maka Dinas Perhubungan Kota Medan harus
43
mempunyai kinerja yang maksimal agar dapat mencapai tujuan sesusai dengan
visi Dinas Perhubungan Kota Medan. 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 pegawaistaff diluar Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu Dinas
Pendidikan dan Budaya. Jumlah 30 orang diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.
4.2.1 Hasil Uji Validitas
Pada pra survey, kuesioner yang berisi 18 pernyataan yang menyangkut pendidikan dan pelatihan, motivasi, Fasilitas, dan kinerja pegawai pada dinas
perhubungan kota Medan yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Pertanyaan
Item-Total Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item Deleted
Validitas
VAR00001 60.7667
165.840 .652
.951 Valid
VAR00002 60.9333
164.547 .793
.950 Valid
VAR00003 60.8333
166.351 .666
.951 Valid
VAR00004 61.3667
163.689 .636
.952 Valid
VAR00005 61.2000
160.234 .768
.950 Valid
VAR00006 60.5667
169.702 .582
.953 Valid
VAR00007 61.2333
163.564 .659
.951 Valid
VAR00008 60.7667
155.220 .800
.949 Valid
44 Sumber: Hasil SPSS diolah 2015.
Pada Tabel 4.1, r tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, nilai corrected item total correlation untuk 18 butir pernyataan lebih besar dari 0,361
hal ini berarti bahwa 18 butir pernyataan tersebut adalah valid. r hitung r tabel.
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reabilitas sangat baik sangat meyakinkan, 0,7 Cronbach
Alpha 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha 0,7 reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti 2014:92
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item Deleted
Validitas
VAR00009 61.0333
160.792 .762
.950 Valid
VAR00010 61.3333
161.885 .705
.951 Valid
VAR00011 61.3000
159.390 .804
.949 Valid
VAR00012 61.8333
154.557 .847
.948 Valid
VAR00013 61.7333
163.926 .663
.951 Valid
VAR00014 61.7333
161.237 .697
.951 Valid
VAR00015 60.9667
162.723 .723
.950 Valid
VAR00016 60.8667
161.706 .709
.951 Valid
VAR00017 61.0333
160.999 .782
.949 Valid
VAR00018 60.9667
167.068 .564
.953 Valid
45
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Sumber: Hasil SPSS diolah 2015.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item Deleted
VAR00001 60.7667
165.840 .652
.951 VAR00002
60.9333 164.547
.793 .950
VAR00003 60.8333
166.351 .666
.951 VAR00004
61.3667 163.689
.636 .952
VAR00005 61.2000
160.234 .768
.950 VAR00006
60.5667 169.702
.582 .953
VAR00007 61.2333
163.564 .659
.951 VAR00008
60.7667 155.220
.800 .949
VAR00009 61.0333
160.792 .762
.950 VAR00010
61.3333 161.885
.705 .951
VAR00011 61.3000
159.390 .804
.949 VAR00012
61.8333 154.557
.847 .948
VAR00013 61.7333
163.926 .663
.951 VAR00014
61.7333 161.237
.697 .951
VAR00015 60.9667
162.723 .723
.950 VAR00016
60.8667 161.706
.709 .951
VAR00017 61.0333
160.999 .782
.949 VAR00018
60.9667 167.068
.564 .953
46
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkanhasil pengujian nilai Cronbach Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Bersarkan data diatas maka seluruh butir
pernyataan dinyatakan reliable.Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.
4.3 Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah pernyataan seluruhnnya adalah 5 butir untuk variabel X1, 5 butir untuk
variabel X2, 4 butir untuk variabel X3, dan 4 butir untuk variabel Y, jadi total seluruh pernyataan adalah 18 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar
pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Pendidikan dan Pelatihan X1, Motivasi X2, Fasilitas X3 terhadap Kinerja
Pegawai Y. Respoden dalam penelitian ini adalah stafpegawai Dinas
Perhubungan Kota Medan..
4.3.1 Karakteristik Responden
Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat penelitian dilakukkan yaitu pada bulan Februari 2015-April 2015. Responden
dalam penelitian ini adalah stafpegawai dinas perhubungan kota Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari
umur, pendidikan terakhir, dan status. 4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur mayorits responden berada di kategori umur 41-50 tahun dengan persentasi 45,83 atau berjumlah 44 orang, sisanya berusia 31 tahun – 40 tahun
47
dengan persentasi 21,87 atau berjumlah 21 orang, 21-30 tahun dengan persentasi 17,7 atau berjumlah 17 orang, 50 tahun dengan persentasi 12,5
atau berjumlah 12 orang, ≤ 20 dengan persentasi 2,1 atau bejumlah 2 orang.
Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Kategori
Jumlah Nominal orang
1 ≤ 20
2 2,1
2 21-30
17 12,5
3 31-40
21 17,7
4 41-50
44 21,87
5 50
12 45,83
Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015
4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Mayoritas pendidikan terakhir responden merupakan S1 dengan persentasi 52,1 atau berjumlah 50 orang, sisanya SMA sebesar 32,29 atau berjumlah 31
orang, D3 sebesar 10,41 atau berjumlah 10 orang, S2 sebesar 5,2 atau berjumlah 5 orang. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
dapat diihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
48
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Kategori
Jumlah Nominal orang
1 SMA
31 32,29
2 D3
10 10,41
3 S1
50 52,1
4 S2
5 5,2
5 S3
Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015
4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Mayoritas responden berstatus menikah dengan persentasi 80,21 atau berjumlah 77 orang, dan 19 responden berstatus tidak menikah dengan persentasi
19,79. Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada
Tabrl 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan No
Kategori Jumlah
Nominal orang
1 Menikah
77 80,21
2 BelumTidak Menikah
19 19,79
Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015
49
4.3.2 Deskriptif Variabel
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, Fasilitas terhadap Kinerja Pegawai
pada Dinas Perhubungan Kota Medan, dengan tanggapan responden sebagai
berikut:
Sangat Setuju SS = 5 Setuju S = 4
Kurang Setuju KS = 3 Tidak Setuju TS = 2
Sangat Tidak Setuju STS = 1
4.3.2.1 Pedidikan dan Pelatihan X
Tanggapan responden mengenai pendidikan dan pelatihan X1:
Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pendidikan dan Pelatihan
Item Pernyataan
STS 1 TS 2
N 3 S 4
SS 5 Total
n n
n n
n n
1 5
5,2 6
6,25 55 57,3
30 31,25 96 100 2
7 7,35 4
4,1 5
5,2 50 52,2
30 31,25 96 100 3
8 8,3
6 6,25
60 62,5 22 22,95 96 100
4 6 6,25
16 16,7 17
17,7 46 47,9 11 11,45 96 100
5 8
8,3 9
9,4 9
9,4 51 53,1
19 19,80 96 100
Sumber: Hasil Penelitian diolah 2015 n = Jumlah Sampel
1. Pada pernyataan “
Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan sesuai dengan pekerjaan BapakIbu
”, dapat digambarkan bahwa 5 orang atau 5,2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan umur 20 berjumlah 2 responden dan
21-31 tahun berjumlah 3 responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang
50
diberikan dinas perhubungan kota medan tidak sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan, responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang
atau 6,25 dengan umur 21-30 tahun berjumlah 3 responden dan 31-40 tahun berjumlah 3 responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang diberikan
dinas perhubungan kota medan belum sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan, 0 orang atau 0 responden menyatakan netral, 55 orang
atau 57,3 responden menyatakan setuju dengan umur 21-30 tahun berjumlah 11 responden, 31-40 tahun berjumlah 18 responden, 41-50 tahun
berjumlah 26 responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang diberikan dinas perhubungan kota medan sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang
dilaksanakan, dan 30 orang atau 31,25 responden menyatakan sangat setuju dengan umur 41-50 tahun berjumlah 18 responden, 50 tahun berjumlah 12
responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang diberikan dinas perhubungan kota medan sangat sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang
dilaksanakan. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 55 orang atau 57,3 menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan
pelatihan sebagai penunjang kinerja. 2. Pada pernyataan “
Materi pelajaran yang diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan dapat menunjang pekerjaan BapakIbu
”, dapat digambarkan bahwa 7 orang atau 7,35 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang
menyatakan tidak setuju 4 orang atau 4,1, 5 orang atau 5,2 responden menyatakan netral, 50 orang atau 52,5 responden menyatakan setuju, dan
30 orang atau 31,25 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil
51
perhitungan tersebut diketahui bahwa 50 orang atau 52,5 menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang
kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju karena materi yang diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan pada dinas
perhubungan kota medan tidak mencerminkan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan. Responden yang setuju dan sangat setuju menganggap materi
yang diajarkan pada proses pendidikan dan pelatihan yang diadakan dinas perhubungan kota medan sangat sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang
dilaksanakan 3. Pada pernyataan “
Pendidikan dan Pelatihan yang BapakIbu ikuti dapat meningkatkan pengetahuan dalam pekerjaan BapakIbu
”, dapat digambarkan bahwa 8 orang atau 8,3 responden menyatakan sangat tidak setuju,
responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang atau 6,25, 0 orang atau 0 responden menyatakan netral, 60 orang atau 62,5 responden
menyatakan setuju, dan 22 orang atau 22,95 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 60 orang atau 62,5
menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dinas perhubungan kota medan tidak menambah pengetahuan responden.
Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan dinas perhubungan kota medan sangat sesuai
52
atau menambah pengetahuan responden mengenai pekerjaan atau tugas yang mereka laksanakan.
4. Pada pernyataan “
BapakIbu selalu mengikuti penddikan dan pelatihan yang diadakan
”, dapat digambarkan bahwa 6 orang atau 6,25 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 16
orang atau 16,7, 17 orang atau 17,7 responden menyatakan netral, 46 orang atau 47,9 responden menyatakan setuju, dan 11 orang atau 11,45
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 46 orang atau 47,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini
merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju selalu mengikuti
pendidikan dan pelatihan yang diadakan dinas perhubungan kota Medan. Responden yang menyatakan ssetuju dan sangat setuju selalu mengikuti
pendidikan dan pelatihan yang diadakan dinas perhubungan kota Medan. 5. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan saat menjalani Pendidikan dan
Pelatihan selalu layak dan tersedia untuk dipakai”, dapat digambarkan bahwa 8 orang atau 8,3 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang
menyatakan tidak setuju 9 orang atau 9,4, 9 orang atau 9,4 responden menyatakan netral, 51 orang atau 53,1 responden menyatakan setuju, dan
19 orang atau 19,8 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 51 orang atau 53,1 menyatakan setuju
dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju
53
merasa fasilitas yang diberikan pada saat pendidikan dan pelatihan layak dan tersedia untuk melengkapi proses pendidikan dan pelatihan yang diadakan
dinas perhubungan kota Medan. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang diberikan pada saat pendidikan dan
pelatihan sangat mendukung dan layak untuk proses pendidikan dan pelatihan.
4.3.2.2 Motivasi Tanggapan responden mengenai Motivasi X2:
Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Motivasi
Item Pernyataan
STS 1 TS 2
N 3 S 4
SS 5 Total
n n
n n
n n
1 0 0,0
2 2,1
10 10,4
49 51
35 36,5
96 100 2
5 5,2 4
4,1 11
11,5 54
56,3 22
22,9 96 100
3 5 5,2
3 3,1
4 4,2
46 47,9
38 39,6
96 100 4
4 4,2 9
9,3 16
16,7 45
46,9 22
22,9 96 100
5 1
1 7
7,3 25
26 47
49 16
16,7 96 100
Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015 n = Jumlah Sampel
1. Pada pernyataan “Hubungan kerja atasan dan bawahan baik dan tidak kaku”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0 responden menyatakan sangat
tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 2 orang atau 2,1, 10 orang atau 10,4 responden menyatakan netral, 49 orang atau 51
responden menyatakan setuju, dan 35 orang atau 36,5 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 49
orang atau 51 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja. Responde yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
54
setuju merasa hubungan atasan dan bawahan sangat kaku dan otoriter. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa hubungan
atasan dan bawahan fleksibel dan demokratis. 2. Pada pernyataan “Suasana kerja nyaman dan menyenangkan”, dapat
digambarkan bahwa 5 orang atau 5,2 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau 4,1, 11 orang
atau 11,5 responden menyatakan netral, 54 orang atau 56,3 responden menyatakan setuju, dan 22 orang atau 22,9 responden menyatakan sangat
setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 54 orang atau 56,3 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa suasana kerja tidak nyaman. Responden yang menyatakan setuju dan sangat
setuju merasa suasana kerja nyaman dan bersahabat. 3. Pada pernyataan “Hubungan kerja sesama pegawai baik”, dapat digambarkan
bahwa 5 orang atau 5,2 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 3 orang atau 3,1, 4 orang atau
4,2 responden menyatakan netral, 46 orang atau 47,9 responden menyatakan setuju, dan 38 orang atau 39,6 responden menyatakan sangat
setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 46 orang atau 47,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa hubungan kerja sesama pegawai tidak akrab. Responden yang menyatakan
55
setuju dan sangat setuju merasa hubungan sesama pegawai akrab dan bersahabat.
4. Pada pernyataan “Pemimpin tidak pernah menegur pegawai dengan kata-kata kasar atau emosional”, dapat digambarkan bahwa 4 orang atau 4,2
responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 9,3, 16 orang atau 16,7 responden menyatakan netral,
45 orang atau 46,9 responden menyatakan setuju, dan 22 orang atau 22,9 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 45 orang atau 46,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju merasa pemimpin sering mengeluarkan kata-kata kasar dan emosional. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju
merasa pemimpin ramah dan tidak emosional. 5. Pada pernyataan “Bapakibu merasa puas dengan prestasi kerja yang telah
dicapai selama ini”, dapat digambarkan bahwa 1 orang atau 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 7
orang atau 7,3, 25 orang atau 26 responden menyatakan netral, 47 orang atau 49 responden menyatakan setuju, dan 16 orang atau 16,7 responden
menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 47 orang atau 49 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai
penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa prestasi kerja yang dicapai belum maksimal. Responden yang
56
menyatakan setuju dan sangat setuju merasa prestasi kerja yang dicapai sesuai tujuan dan maksimal.
4.3.2.3 Fasilitas
Tanggapan responden mengenai Fasilitas X3: Tabel 4.8
Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Fasilitas Item
Pernyataan STS 1
TS 2 N 3
S 4 SS 5
Total n
n n
n n
n
1 16
17 8
8,3 6
6,3 47 49,7
18 18,7
96 100 2
12 12
5 5,2
28 29
33 34
19 19,8
96 100 3
6 6,3 10 10,5
30 31,6 38 39,6
12 12
96 100 4
7 7,3 10 10,5
31 32,3 37 38,5
11 11,4
96 100
Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015 n = Jumlah Sampel
1. Pada pernyataan “Fasilitas yan diberikan layak dipakai untuk membantu Bapakibu bekerja”, dapat digambarkan bahwa 16 orang atau 17 responden
menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 8 orang atau 8,3, 6 orang atau 6,3 responden menyatakan netral, 47 orang
atau 49,7 responden menyatakan setuju, dan 18 orang atau 18,7 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 47 orang atau 49,7 menyatakan setuju dari pernyataan ini Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju merasa fasilitas kerja yang diberikan tidak layak dan tidak maksimal dalam membantu pekerjaan responden. Responden yang
menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang diberikan cukup dan layak.
57
2. Pada pernyataan “Kondisi ruangan Bapakibu nyaman dan kondusif untuk bekerja”, dapat digambarkan bahwa 12 orang atau 12 responden
menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 5 orang atau 5,2, 28 orang atau 29 responden menyatakan netral, 33 orang
atau 34 responden menyatakan setuju, dan 19 orang atau 19,8 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 33
orang atau 34 menyatakan setuju dari pernyataan ini Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju merasa kondisi kerja tidak kondusif dan tidak nyaman. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa kondisi kerja kondusif dan
nyaman. 3. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 6 orang atau 6,3 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak
setuju 10 orang atau 10,5, 30 orang atau 31,6 responden menyatakan netral, 38 orang atau 39,6 responden menyatakan setuju, dan 12 orang atau
12 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 38 orang atau 39,6 menyatakan setuju dari pernyataan ini
Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa fasilitas yang diberikan tidak lengkap dan
tidak memenuhi kebutuhan responden. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang diberikan lengkap dan memenuhi
kebutuhan pekerjaan responden.
58
4. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan cukup untuk seluruh pegawai”, dapat digambarkan bahwa 7 orang atau 7,3 responden menyatakan sangat
tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 10 orang atau 10,5, 31 orang atau 32,3 responden menyatakan netral, 37 orang atau 38,5
responden menyatakan setuju, dan 11 orang atau 11,4 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 37
orang atau 38,5 menyatakan setuju dari pernyataan ini Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju merasa fasilitas yang diberikan tidak cukup untuk seluruh pegawai. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang
diberikan cukup untuk memenuhi seluruh pegawai.
4.3.2.4 Kinerja Tanggapan responden mengenai Kinerja Y:
Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja
Item Pernyataan
STS 1 TS 2
N 3 S 4
SS 5 Total
n n
n n
n n
1 0,0
8 8,3
7 7,3
45 46,9 36
37,5 96 100
2 4
4,2 9
9,3 3
3,2 43 44,8
37 38,5
96 100 3
0,0 9
9,3 5
5,2 55 57,3
27 28,2
96 100 4
12 12
6 6,3
8 8,3
37 38,5 33
34,9 96 100
Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015
1. Pada pernyataan “Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan mempengaruhi kinerja Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 0 orang atau 0 responden
menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 8 orang atau 8,3, 7 orang atau 7,3 responden menyatakan netral, 45 orang
59
atau 46,9 responden menyatakan setuju, dan 36 orang atau 37,5 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 45 orang atau 46,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang diberikan tidak mempengaruhi kinerja responden. Responden yang menyatakan setuju dan
sangat setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang diberikan mampu mempengaruhi kinerja responden.
2. Pada pernyataan “Motivasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 4 orang atau 4,2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 9,3, 3 orang atau 3,2 responden menyatakan netral, 43 orang
atau 44,8 responden menyatakan setuju, dan 37 orang atau 38,5 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 43 orang atau 44,8 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju merasa motivasi yang diberikan tidak mampu meningkatkan kinerja responden. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju
merasa motivasi yang diberikan mampu meningkatkan kinerja responden. 3. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan dapat mendorong kinerja
Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 0 orang atau 0 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9
orang atau 9,3, 5 orang atau 5,2 responden menyatakan netral, 55 orang
60
atau 57,3 responden menyatakan setuju, dan 27 orang atau 28,2 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 55 orang atau 57,3 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju merasa fasilitas kerja yang diberikan tidak mampu meningkatkan kinerja responden. Responde yang menyatakan setuju dan
sangat setuju merasa fasilitas kerja yang diberikan mampu meningkatkan kineja responden.
4. Pada pernyataan “Kemampuan yang dimliki mempengaruhi kinerja Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 12 orang atau 12 responden
menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang atau 6,3, 8 orang atau 8,3 responden menyatakan netral, 37 orang
atau 38.5 responden menyatakan setuju, dan 33 orang atau 34,9 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 37 orang atau 38,5 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju merasa kemampun responden tidak mempengaruhi kinerja responden. Responden yang setuju dan sangat setuju merasa kemampuan
responden mampu mempengaruhi kinerja responden. 4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.4.1. Uji normalitas
Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat
61
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi
data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Namun demikkian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan
khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik
menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:
62
Gambar 4.2 Grafik
Normal Probability Plot
Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual
kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
statistik Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
63
Tabel 4.10 One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.50330718
Most Extreme Differences Absolute
.062 Positive
.050 Negative
-.062 Kolmogorov-Smirnov Z
.611 Asymp. Sig. 2-tailed
.850 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.10 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan
nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,850 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.
4.4.2. Uji Multikolinearitas
Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor
VIF. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.11
sebagai berikut:
64
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan VIF
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Pendidikan dan Pelatihan
.361 2.772
Motiasi .328
3.053 Fasilitas
.487 2.055
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF 5,0. Sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian variabel independen Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas dapat
digunakan untuk memprediksi Kineja selama periode pengamatan.
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan output SPSS maka hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta t
Sig. 1
Constant 2.279
.529 4.309
.000 Pendidikan dan Pelatihan
-.042 .044
-.158 -.956
.342 Motiasi
.033 .044
.127 .735
.464 Fasilitas
-.070 .035
-.280 -1.972
.052 a. Dependent Variable: absut
65
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.12 tersebut nampak bahwa variabel bebas yaitu: Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas
menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan variabel Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas yang digunakan
tidak mempengaruhi risidualnya. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar
secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan
pada Gambar 4.3 dibawah ini:
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
66
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, tidak
berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam
artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen Pelatihan dan Pendidikan, Motivasi, dan Fasilitas dapat digunakan untuk
memprediksi Kinerja pada Dinas Perhubungan Kota Medan.
4.5 Regresi Linear Sederhana
Dalam hal ini model regresi diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis berdasarkan taksiran parameter maupun untuk proses peramalan.
Dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS, maka nilai
regresi linear berganda dapat dilihat dalam Tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.412
.887 Pendidikan dan Pelatihan
.234 .073
.281 Motiasi
.310 .074
.386 Fasilitas
.226 .059
.288 a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel hasil uji regresi linear berganda di atas, maka dapat dilakukan spesifikasi model menjadi persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
67
Y = 2.412 + 0.234 X1 + 0.310 X2 + 0.226 X3 + e Persamaan regresi tersebut dapat diperjelas:
1. Konstanta sebesar 2.412, menunjukkan bahwa Kinerja jika Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas sama dengan nol. Hal ini menunjukkan
bahwa jika tidak ada Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas maka Kinerja sebesar 2.412. Sehingga dapat dikatakan apabila tidak terdapat
variabel lain yang mendukung maka Kinerja akan tetap memiliki nilai sebesar 2.412.
2. Koefisien Pendidikan dan Pelatihan X1 sebesar 0.234, menunjukkan bahwa setiap penambahan karena tanda + Pendidikan dan Pelatihan sebesar 1
maka akan menambah pengaruh Kinerja sebesar 0.234. 3. Koefisien Motivasi X2 sebesar 0.310, menunjukkan bahwa setiap
penambahan karena tanda + Motivasi sebesar 1 maka akan menambah pengaruh Kinerja sebesar 0.310.
4. Koefisien Fasilitas X3 sebesar 0.226, menunjukkan bahwa setiap penambahan karena tanda + Fasilitas sebesar 1 maka akan menambah
pengaruh Kinerja sebesar 0.234.
4.6 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F