Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Regresi Linear Berganda Regresi Linear Sederhana

35

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. AngketKuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skalanya dengan menggunakan skala Likert. b. Wawancara Wawancara dengan para pegawai dilakukan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel pendidikan dan pelatihan, motivasi dan fasilitas kerja terhadap kinerja pegawai. c. Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan skripsi yang berhubungan dengan strategi peningkatan kinerja sumber daya manusia.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner.Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang pegawai diluar sampel. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner diberikan 36 kepada 30 orang pegawai di luar sampel dan dilakukan di Kantor Pusat Dinas Perhubungan Kota Medan. Validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for Windows.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2012:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlationatau disebut dengan r hitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r tabel. Sunyoto 2009:72 menyatakan sebagai berikut: Menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for Windows. Pengujian validitas dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel, maka pertanyaanpada setiap variabel penelitian dinyatakan valid danjika r hitung negatif atau r hitung ≤ r tabel maka pertanyaanpada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid. 2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Nilai r tabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5 adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2012:79, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala 37 yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistnsi dai pengukurannya. Dikatakan hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shotdimana kuisioner diberikan hanya sekali saja kepada responen dan kemuian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengikuti korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reabilitas sangat baik sangat meyakinkan, 0,7 Cronbach Alpha 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha 0,7 reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti 2014:92. 3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. 3.10.2 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni: 38

3.10.2.1 Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik engan menggunakan tingkat signifikasi 5. Jika nilai Asyimp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi normal Situmorang dkk, 2008.

3.10.2.2 Uji Heteroskedostisitas

Uji heteroskedastisitas berarti variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yaang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitasdiuji dengan menggunakan ujia glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic memepengaruhi variabel dependen, maka aa indikasis terjai heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5. Dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas Situmorang dkk,2008:63. 3.10.2.3 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF Varians Inflation Factors melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang at.al., 2010:136. 39

3.11 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas strategi dalam meningkatkan kinerja terhadap variabel terikat kinerja Sumber Daya Manusia. Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSSfor windows. Menurut Sugiyono 2003 model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y = Kinerja βo = Konstanta β 1. β 2 . β 3 = Koefisien regresi berganda X 1 = Variabel Pendidikan dan Pelatihan Formal X 2 = Variabel Motivasi X 3 = Variabel Fasilitas e = Standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H diterima. 40 3.12 Uji Hipotesis 3.12.1 Uji Signifikan Simultan Uji F Uji F hitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja sumber daya manusia H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja sumber daya manusia. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: 1. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. H 1 ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 3.12.2 Uji Signifikan Parsial Uji t Uji t hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya yaitu: H o : b 1 = 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas Kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan Kinerja sumber daya manusia 41 H o : b 1 ≠ 0 Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas Kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan Kinerja Sumber Daya Manusia. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: 1. H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5

3.12.3 Uji Determinasi R²

Identifikasi determinasi R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R².Koefisien determinasi menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Medan

Dinas Perhubungan Kota Medan merupakan unsur pelaksanaan pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan pasal 3, 4 dan 5 Peraturan Walikota Medan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan, telah diatur tugas dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan Renstra Dinas Perhubungan 2011-2015. Dinas Perhubungan Kota Medan sebagai sebuah organisasi pemerintah daerah mempunyai visi yang telah ditetapkantahun 2011-2015 sebagai berikut “Terciptanya Transportasi Kota Medan yang Handal, Nyaman, dan Manusiawi”. Transportasi yang handal dapat tercipta apabila mempunyai sistem transportasi yang effektif dan effisien didalam suatu sistem jaringan yang ideal yang mengutamakan Sistem Transportasi Terpadu. Transportasi yang nyaman akan memberikan kesehatan bagi masyarakat pengguna lalulintas dan masyarakat sekitarnya.Keterkaitan dengan transportasi arti kata manusiawi dapat dikatakan bahwa pelayanan transportasi yang diberikan layak untuk seorang pengguna transportasi Renstra Dinas Perhubungan 2011-2015. Adapun yang menjadi tugas dan tujuan dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk merealisasikan visi tersebut maka Dinas Perhubungan Kota Medan harus 43 mempunyai kinerja yang maksimal agar dapat mencapai tujuan sesusai dengan visi Dinas Perhubungan Kota Medan. 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 pegawaistaff diluar Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu Dinas Pendidikan dan Budaya. Jumlah 30 orang diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik. 4.2.1 Hasil Uji Validitas Pada pra survey, kuesioner yang berisi 18 pernyataan yang menyangkut pendidikan dan pelatihan, motivasi, Fasilitas, dan kinerja pegawai pada dinas perhubungan kota Medan yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Pertanyaan Item-Total Statistics Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Validitas VAR00001 60.7667 165.840 .652 .951 Valid VAR00002 60.9333 164.547 .793 .950 Valid VAR00003 60.8333 166.351 .666 .951 Valid VAR00004 61.3667 163.689 .636 .952 Valid VAR00005 61.2000 160.234 .768 .950 Valid VAR00006 60.5667 169.702 .582 .953 Valid VAR00007 61.2333 163.564 .659 .951 Valid VAR00008 60.7667 155.220 .800 .949 Valid 44 Sumber: Hasil SPSS diolah 2015. Pada Tabel 4.1, r tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, nilai corrected item total correlation untuk 18 butir pernyataan lebih besar dari 0,361 hal ini berarti bahwa 18 butir pernyataan tersebut adalah valid. r hitung r tabel.

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reabilitas sangat baik sangat meyakinkan, 0,7 Cronbach Alpha 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha 0,7 reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti 2014:92 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Validitas VAR00009 61.0333 160.792 .762 .950 Valid VAR00010 61.3333 161.885 .705 .951 Valid VAR00011 61.3000 159.390 .804 .949 Valid VAR00012 61.8333 154.557 .847 .948 Valid VAR00013 61.7333 163.926 .663 .951 Valid VAR00014 61.7333 161.237 .697 .951 Valid VAR00015 60.9667 162.723 .723 .950 Valid VAR00016 60.8667 161.706 .709 .951 Valid VAR00017 61.0333 160.999 .782 .949 Valid VAR00018 60.9667 167.068 .564 .953 Valid 45 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Sumber: Hasil SPSS diolah 2015. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 60.7667 165.840 .652 .951 VAR00002 60.9333 164.547 .793 .950 VAR00003 60.8333 166.351 .666 .951 VAR00004 61.3667 163.689 .636 .952 VAR00005 61.2000 160.234 .768 .950 VAR00006 60.5667 169.702 .582 .953 VAR00007 61.2333 163.564 .659 .951 VAR00008 60.7667 155.220 .800 .949 VAR00009 61.0333 160.792 .762 .950 VAR00010 61.3333 161.885 .705 .951 VAR00011 61.3000 159.390 .804 .949 VAR00012 61.8333 154.557 .847 .948 VAR00013 61.7333 163.926 .663 .951 VAR00014 61.7333 161.237 .697 .951 VAR00015 60.9667 162.723 .723 .950 VAR00016 60.8667 161.706 .709 .951 VAR00017 61.0333 160.999 .782 .949 VAR00018 60.9667 167.068 .564 .953 46 Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkanhasil pengujian nilai Cronbach Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Bersarkan data diatas maka seluruh butir pernyataan dinyatakan reliable.Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian. 4.3 Analisis Deskriptif Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah pernyataan seluruhnnya adalah 5 butir untuk variabel X1, 5 butir untuk variabel X2, 4 butir untuk variabel X3, dan 4 butir untuk variabel Y, jadi total seluruh pernyataan adalah 18 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Pendidikan dan Pelatihan X1, Motivasi X2, Fasilitas X3 terhadap Kinerja Pegawai Y. Respoden dalam penelitian ini adalah stafpegawai Dinas Perhubungan Kota Medan.. 4.3.1 Karakteristik Responden Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat penelitian dilakukkan yaitu pada bulan Februari 2015-April 2015. Responden dalam penelitian ini adalah stafpegawai dinas perhubungan kota Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari umur, pendidikan terakhir, dan status. 4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur mayorits responden berada di kategori umur 41-50 tahun dengan persentasi 45,83 atau berjumlah 44 orang, sisanya berusia 31 tahun – 40 tahun 47 dengan persentasi 21,87 atau berjumlah 21 orang, 21-30 tahun dengan persentasi 17,7 atau berjumlah 17 orang, 50 tahun dengan persentasi 12,5 atau berjumlah 12 orang, ≤ 20 dengan persentasi 2,1 atau bejumlah 2 orang. Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Kategori Jumlah Nominal orang 1 ≤ 20 2 2,1 2 21-30 17 12,5 3 31-40 21 17,7 4 41-50 44 21,87 5 50 12 45,83 Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015

4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Mayoritas pendidikan terakhir responden merupakan S1 dengan persentasi 52,1 atau berjumlah 50 orang, sisanya SMA sebesar 32,29 atau berjumlah 31 orang, D3 sebesar 10,41 atau berjumlah 10 orang, S2 sebesar 5,2 atau berjumlah 5 orang. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir dapat diihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: 48 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Kategori Jumlah Nominal orang 1 SMA 31 32,29 2 D3 10 10,41 3 S1 50 52,1 4 S2 5 5,2 5 S3 Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015

4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Mayoritas responden berstatus menikah dengan persentasi 80,21 atau berjumlah 77 orang, dan 19 responden berstatus tidak menikah dengan persentasi 19,79. Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada Tabrl 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan No Kategori Jumlah Nominal orang 1 Menikah 77 80,21 2 BelumTidak Menikah 19 19,79 Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015 49

4.3.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, Fasilitas terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Perhubungan Kota Medan, dengan tanggapan responden sebagai berikut: Sangat Setuju SS = 5 Setuju S = 4 Kurang Setuju KS = 3 Tidak Setuju TS = 2 Sangat Tidak Setuju STS = 1

4.3.2.1 Pedidikan dan Pelatihan X

Tanggapan responden mengenai pendidikan dan pelatihan X1: Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pendidikan dan Pelatihan Item Pernyataan STS 1 TS 2 N 3 S 4 SS 5 Total n n n n n n 1 5 5,2 6 6,25 55 57,3 30 31,25 96 100 2 7 7,35 4 4,1 5 5,2 50 52,2 30 31,25 96 100 3 8 8,3 6 6,25 60 62,5 22 22,95 96 100 4 6 6,25 16 16,7 17 17,7 46 47,9 11 11,45 96 100 5 8 8,3 9 9,4 9 9,4 51 53,1 19 19,80 96 100 Sumber: Hasil Penelitian diolah 2015 n = Jumlah Sampel 1. Pada pernyataan “ Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan sesuai dengan pekerjaan BapakIbu ”, dapat digambarkan bahwa 5 orang atau 5,2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan umur 20 berjumlah 2 responden dan 21-31 tahun berjumlah 3 responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang 50 diberikan dinas perhubungan kota medan tidak sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan, responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang atau 6,25 dengan umur 21-30 tahun berjumlah 3 responden dan 31-40 tahun berjumlah 3 responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang diberikan dinas perhubungan kota medan belum sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan, 0 orang atau 0 responden menyatakan netral, 55 orang atau 57,3 responden menyatakan setuju dengan umur 21-30 tahun berjumlah 11 responden, 31-40 tahun berjumlah 18 responden, 41-50 tahun berjumlah 26 responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang diberikan dinas perhubungan kota medan sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan, dan 30 orang atau 31,25 responden menyatakan sangat setuju dengan umur 41-50 tahun berjumlah 18 responden, 50 tahun berjumlah 12 responden. Karena pendidikan dan pelatihan yang diberikan dinas perhubungan kota medan sangat sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 55 orang atau 57,3 menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. 2. Pada pernyataan “ Materi pelajaran yang diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan dapat menunjang pekerjaan BapakIbu ”, dapat digambarkan bahwa 7 orang atau 7,35 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau 4,1, 5 orang atau 5,2 responden menyatakan netral, 50 orang atau 52,5 responden menyatakan setuju, dan 30 orang atau 31,25 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil 51 perhitungan tersebut diketahui bahwa 50 orang atau 52,5 menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju karena materi yang diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan pada dinas perhubungan kota medan tidak mencerminkan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan. Responden yang setuju dan sangat setuju menganggap materi yang diajarkan pada proses pendidikan dan pelatihan yang diadakan dinas perhubungan kota medan sangat sesuai dengan pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan 3. Pada pernyataan “ Pendidikan dan Pelatihan yang BapakIbu ikuti dapat meningkatkan pengetahuan dalam pekerjaan BapakIbu ”, dapat digambarkan bahwa 8 orang atau 8,3 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang atau 6,25, 0 orang atau 0 responden menyatakan netral, 60 orang atau 62,5 responden menyatakan setuju, dan 22 orang atau 22,95 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 60 orang atau 62,5 menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dinas perhubungan kota medan tidak menambah pengetahuan responden. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan dinas perhubungan kota medan sangat sesuai 52 atau menambah pengetahuan responden mengenai pekerjaan atau tugas yang mereka laksanakan. 4. Pada pernyataan “ BapakIbu selalu mengikuti penddikan dan pelatihan yang diadakan ”, dapat digambarkan bahwa 6 orang atau 6,25 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 16 orang atau 16,7, 17 orang atau 17,7 responden menyatakan netral, 46 orang atau 47,9 responden menyatakan setuju, dan 11 orang atau 11,45 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 46 orang atau 47,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju selalu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan dinas perhubungan kota Medan. Responden yang menyatakan ssetuju dan sangat setuju selalu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan dinas perhubungan kota Medan. 5. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan saat menjalani Pendidikan dan Pelatihan selalu layak dan tersedia untuk dipakai”, dapat digambarkan bahwa 8 orang atau 8,3 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 9,4, 9 orang atau 9,4 responden menyatakan netral, 51 orang atau 53,1 responden menyatakan setuju, dan 19 orang atau 19,8 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 51 orang atau 53,1 menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan pendidikan dan pelatihan sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju 53 merasa fasilitas yang diberikan pada saat pendidikan dan pelatihan layak dan tersedia untuk melengkapi proses pendidikan dan pelatihan yang diadakan dinas perhubungan kota Medan. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang diberikan pada saat pendidikan dan pelatihan sangat mendukung dan layak untuk proses pendidikan dan pelatihan.

4.3.2.2 Motivasi Tanggapan responden mengenai Motivasi X2:

Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Item Pernyataan STS 1 TS 2 N 3 S 4 SS 5 Total n n n n n n 1 0 0,0 2 2,1 10 10,4 49 51 35 36,5 96 100 2 5 5,2 4 4,1 11 11,5 54 56,3 22 22,9 96 100 3 5 5,2 3 3,1 4 4,2 46 47,9 38 39,6 96 100 4 4 4,2 9 9,3 16 16,7 45 46,9 22 22,9 96 100 5 1 1 7 7,3 25 26 47 49 16 16,7 96 100 Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015 n = Jumlah Sampel 1. Pada pernyataan “Hubungan kerja atasan dan bawahan baik dan tidak kaku”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 2 orang atau 2,1, 10 orang atau 10,4 responden menyatakan netral, 49 orang atau 51 responden menyatakan setuju, dan 35 orang atau 36,5 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 49 orang atau 51 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja. Responde yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak 54 setuju merasa hubungan atasan dan bawahan sangat kaku dan otoriter. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa hubungan atasan dan bawahan fleksibel dan demokratis. 2. Pada pernyataan “Suasana kerja nyaman dan menyenangkan”, dapat digambarkan bahwa 5 orang atau 5,2 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau 4,1, 11 orang atau 11,5 responden menyatakan netral, 54 orang atau 56,3 responden menyatakan setuju, dan 22 orang atau 22,9 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 54 orang atau 56,3 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa suasana kerja tidak nyaman. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa suasana kerja nyaman dan bersahabat. 3. Pada pernyataan “Hubungan kerja sesama pegawai baik”, dapat digambarkan bahwa 5 orang atau 5,2 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 3 orang atau 3,1, 4 orang atau 4,2 responden menyatakan netral, 46 orang atau 47,9 responden menyatakan setuju, dan 38 orang atau 39,6 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 46 orang atau 47,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa hubungan kerja sesama pegawai tidak akrab. Responden yang menyatakan 55 setuju dan sangat setuju merasa hubungan sesama pegawai akrab dan bersahabat. 4. Pada pernyataan “Pemimpin tidak pernah menegur pegawai dengan kata-kata kasar atau emosional”, dapat digambarkan bahwa 4 orang atau 4,2 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 9,3, 16 orang atau 16,7 responden menyatakan netral, 45 orang atau 46,9 responden menyatakan setuju, dan 22 orang atau 22,9 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 45 orang atau 46,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa pemimpin sering mengeluarkan kata-kata kasar dan emosional. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa pemimpin ramah dan tidak emosional. 5. Pada pernyataan “Bapakibu merasa puas dengan prestasi kerja yang telah dicapai selama ini”, dapat digambarkan bahwa 1 orang atau 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 7 orang atau 7,3, 25 orang atau 26 responden menyatakan netral, 47 orang atau 49 responden menyatakan setuju, dan 16 orang atau 16,7 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 47 orang atau 49 menyatakan setuju dari pernyataan ini Motivasi sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa prestasi kerja yang dicapai belum maksimal. Responden yang 56 menyatakan setuju dan sangat setuju merasa prestasi kerja yang dicapai sesuai tujuan dan maksimal.

4.3.2.3 Fasilitas

Tanggapan responden mengenai Fasilitas X3: Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Fasilitas Item Pernyataan STS 1 TS 2 N 3 S 4 SS 5 Total n n n n n n 1 16 17 8 8,3 6 6,3 47 49,7 18 18,7 96 100 2 12 12 5 5,2 28 29 33 34 19 19,8 96 100 3 6 6,3 10 10,5 30 31,6 38 39,6 12 12 96 100 4 7 7,3 10 10,5 31 32,3 37 38,5 11 11,4 96 100 Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015 n = Jumlah Sampel 1. Pada pernyataan “Fasilitas yan diberikan layak dipakai untuk membantu Bapakibu bekerja”, dapat digambarkan bahwa 16 orang atau 17 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 8 orang atau 8,3, 6 orang atau 6,3 responden menyatakan netral, 47 orang atau 49,7 responden menyatakan setuju, dan 18 orang atau 18,7 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 47 orang atau 49,7 menyatakan setuju dari pernyataan ini Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa fasilitas kerja yang diberikan tidak layak dan tidak maksimal dalam membantu pekerjaan responden. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang diberikan cukup dan layak. 57 2. Pada pernyataan “Kondisi ruangan Bapakibu nyaman dan kondusif untuk bekerja”, dapat digambarkan bahwa 12 orang atau 12 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 5 orang atau 5,2, 28 orang atau 29 responden menyatakan netral, 33 orang atau 34 responden menyatakan setuju, dan 19 orang atau 19,8 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 33 orang atau 34 menyatakan setuju dari pernyataan ini Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa kondisi kerja tidak kondusif dan tidak nyaman. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa kondisi kerja kondusif dan nyaman. 3. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 6 orang atau 6,3 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 10 orang atau 10,5, 30 orang atau 31,6 responden menyatakan netral, 38 orang atau 39,6 responden menyatakan setuju, dan 12 orang atau 12 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 38 orang atau 39,6 menyatakan setuju dari pernyataan ini Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa fasilitas yang diberikan tidak lengkap dan tidak memenuhi kebutuhan responden. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang diberikan lengkap dan memenuhi kebutuhan pekerjaan responden. 58 4. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan cukup untuk seluruh pegawai”, dapat digambarkan bahwa 7 orang atau 7,3 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 10 orang atau 10,5, 31 orang atau 32,3 responden menyatakan netral, 37 orang atau 38,5 responden menyatakan setuju, dan 11 orang atau 11,4 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 37 orang atau 38,5 menyatakan setuju dari pernyataan ini Fasilitas sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa fasilitas yang diberikan tidak cukup untuk seluruh pegawai. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas yang diberikan cukup untuk memenuhi seluruh pegawai.

4.3.2.4 Kinerja Tanggapan responden mengenai Kinerja Y:

Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Item Pernyataan STS 1 TS 2 N 3 S 4 SS 5 Total n n n n n n 1 0,0 8 8,3 7 7,3 45 46,9 36 37,5 96 100 2 4 4,2 9 9,3 3 3,2 43 44,8 37 38,5 96 100 3 0,0 9 9,3 5 5,2 55 57,3 27 28,2 96 100 4 12 12 6 6,3 8 8,3 37 38,5 33 34,9 96 100 Sumber: Hasil Penelitian data diolah 2015 1. Pada pernyataan “Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan mempengaruhi kinerja Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 0 orang atau 0 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 8 orang atau 8,3, 7 orang atau 7,3 responden menyatakan netral, 45 orang 59 atau 46,9 responden menyatakan setuju, dan 36 orang atau 37,5 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 45 orang atau 46,9 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang diberikan tidak mempengaruhi kinerja responden. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa pendidikan dan pelatihan yang diberikan mampu mempengaruhi kinerja responden. 2. Pada pernyataan “Motivasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 4 orang atau 4,2 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 9,3, 3 orang atau 3,2 responden menyatakan netral, 43 orang atau 44,8 responden menyatakan setuju, dan 37 orang atau 38,5 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 43 orang atau 44,8 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa motivasi yang diberikan tidak mampu meningkatkan kinerja responden. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa motivasi yang diberikan mampu meningkatkan kinerja responden. 3. Pada pernyataan “Fasilitas yang diberikan dapat mendorong kinerja Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 0 orang atau 0 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 9,3, 5 orang atau 5,2 responden menyatakan netral, 55 orang 60 atau 57,3 responden menyatakan setuju, dan 27 orang atau 28,2 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 55 orang atau 57,3 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa fasilitas kerja yang diberikan tidak mampu meningkatkan kinerja responden. Responde yang menyatakan setuju dan sangat setuju merasa fasilitas kerja yang diberikan mampu meningkatkan kineja responden. 4. Pada pernyataan “Kemampuan yang dimliki mempengaruhi kinerja Bapakibu”, dapat digambarkan bahwa 12 orang atau 12 responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang atau 6,3, 8 orang atau 8,3 responden menyatakan netral, 37 orang atau 38.5 responden menyatakan setuju, dan 33 orang atau 34,9 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 37 orang atau 38,5 menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai penunjang kinerja. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju merasa kemampun responden tidak mempengaruhi kinerja responden. Responden yang setuju dan sangat setuju merasa kemampuan responden mampu mempengaruhi kinerja responden. 4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.1. Uji normalitas

Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat 61 histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1 berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Namun demikkian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut: 62 Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: 63 Tabel 4.10 One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.50330718 Most Extreme Differences Absolute .062 Positive .050 Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .611 Asymp. Sig. 2-tailed .850 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan Tabel 4.10 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,850 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

4.4.2. Uji Multikolinearitas

Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor VIF. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut: 64 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan VIF Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Pendidikan dan Pelatihan .361 2.772 Motiasi .328 3.053 Fasilitas .487 2.055 a. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan Tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF 5,0. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian variabel independen Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas dapat digunakan untuk memprediksi Kineja selama periode pengamatan.

4.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan output SPSS maka hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 2.279 .529 4.309 .000 Pendidikan dan Pelatihan -.042 .044 -.158 -.956 .342 Motiasi .033 .044 .127 .735 .464 Fasilitas -.070 .035 -.280 -1.972 .052 a. Dependent Variable: absut 65 Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.12 tersebut nampak bahwa variabel bebas yaitu: Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan variabel Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas yang digunakan tidak mempengaruhi risidualnya. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini: Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas 66 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen Pelatihan dan Pendidikan, Motivasi, dan Fasilitas dapat digunakan untuk memprediksi Kinerja pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

4.5 Regresi Linear Sederhana

Dalam hal ini model regresi diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis berdasarkan taksiran parameter maupun untuk proses peramalan. Dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS, maka nilai regresi linear berganda dapat dilihat dalam Tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 2.412 .887 Pendidikan dan Pelatihan .234 .073 .281 Motiasi .310 .074 .386 Fasilitas .226 .059 .288 a. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan tabel hasil uji regresi linear berganda di atas, maka dapat dilakukan spesifikasi model menjadi persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: 67 Y = 2.412 + 0.234 X1 + 0.310 X2 + 0.226 X3 + e Persamaan regresi tersebut dapat diperjelas: 1. Konstanta sebesar 2.412, menunjukkan bahwa Kinerja jika Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi, dan Fasilitas maka Kinerja sebesar 2.412. Sehingga dapat dikatakan apabila tidak terdapat variabel lain yang mendukung maka Kinerja akan tetap memiliki nilai sebesar 2.412. 2. Koefisien Pendidikan dan Pelatihan X1 sebesar 0.234, menunjukkan bahwa setiap penambahan karena tanda + Pendidikan dan Pelatihan sebesar 1 maka akan menambah pengaruh Kinerja sebesar 0.234. 3. Koefisien Motivasi X2 sebesar 0.310, menunjukkan bahwa setiap penambahan karena tanda + Motivasi sebesar 1 maka akan menambah pengaruh Kinerja sebesar 0.310. 4. Koefisien Fasilitas X3 sebesar 0.226, menunjukkan bahwa setiap penambahan karena tanda + Fasilitas sebesar 1 maka akan menambah pengaruh Kinerja sebesar 0.234.

4.6 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F