31 • BAB III berisi jawaban dari rumusan masalah peneliti yakni tentang
sejarah tari piring, makna gerak tari piring, fungsi dan penggunaan pada tari piring serta musik, pakaian dan peralatan pada tari piring.
• BAB IV berisi jawaban dari rumusan masalah peneliti yakni tentang komodifikasi gerak, pakaian, musik dan pertunjukkan pada tari piring.
• BAB V berisi kesimpulan dari hasil semua BAB yang berisi keseluruhan hasil penelitian dan saran penelitian.
1.6. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Peneliti mengungkapkan native’s point of view
4
Dalam kegiatan observasi partisipasi penulis juga ikut serta dalam bagaimana komodifikasi pada tari
piring di Kota Medan, bagaimana pengaruh globalisasi terhadap tari piring di Kota Medan, serta bagaimana fungsi dan penggunaan tari piring pada masyarakat
Minangkabau di Kota Medan pada era globalisasi saat sekarang ini. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara.
1.6.1. Teknik Observasi
Observasi yang penulis lakukan ialah obeservasi partisipasi yakni penulis ikut terlibat langsung dilapangan. Proses pengamatan dilakukan dengan cara
mengamati ruang dan tempat, siapa pelaku yang terlibat, gerakan-gerakan dalam tari, pakaian dan instrumen yang digunakan dalam tarian, waktu, peristiwa serta
aktivitas yang dilakukan oleh penari tari piring di Kota Medan.
4
Native’s point of view adalah mencoba menjelaskan fenomena-fenomena dalam masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
32 melakukan aktivitas yaitu ikut mempelajari gerakan tari pada tari piring, . Tujuan
penulis melakukan observasi partisipasi ini adalah untuk dapat mendekatkan diri lebih dalam pada objek penelitian sehingga data yang didapat menjadi lebih detail.
Penulis mengamati bagaimana cara koreografer menciptakan gerak tari pada Tari Piring, penulis juga mengamati bagaimana proses belajar mengajar tari
di sanggar tari Tri Arga, sanggar tari BM3 dan sanggar Latansa.
1.6.2. Teknik Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dua orang yaitu pewawancara interviewer yang memberikan pertanyaan dan yang diwawancarai
interviewee yang memberikan informasi atau jawaban atas pertanyaan tersebut Moleong, 1991 : 135. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam, yaitu penulis dan informan berinteraksi satu sama lain dalam waktu yang relatif lama sehingga penulis dapat membangun rapport
dengan informan. Penulis membagi informan menjadi 2 dua jenis yaitu : informan kunci dan informan biasa. Informan kunci ialah orang yang paham betul
mengenai seluk beluk tari piring, sejarah perkembangan tari piring, gerakan tari piring, jenis tari piring, music tari piring, pakaian yang digunakan penari serta
pemusik dan makna dari tiap gerakan pada tari piring. Wawancara khusus peneliti lakukan dengan informan kunci pada ketiga sanggar tari, yaitu informan selaku
pelaku dan pencipta gerakan tari piring di sanggarnya, seperti penulis mewawancarai Iskandar di sanggar Tri Arga, Raihan di sanggar Latansa dan
Hendri di sanggar BM3.
Universitas Sumatera Utara
33 Wawancara ini dilakukan dengan waktu dan tempat yang disepakati
informan dan penulis, biasanya wawancara dilakukan di sanggar tari masing- masing sembari penulis belajar tari piring. Terkadang penulis juga mendatangi
rumah informan kunci untuk melakukan wawancara yang lebih mendalam. Selanjutnya informan biasa, informan biasa adalah orang-orang yang
terlibat dalam tari piring yaitu penari yang menarikan tari piring dan pemusik yang memainkan musik tari piring. Penulis juga mewawancari konsumen yang
memesan tari piring untuk acaranya. Wawancara dilakukan secara langsung akan tetapi tidak menutup
kemungkinan wawancara dilakukan melalui media elektronik seperti handphone dan e-mail. Untuk menjaga agar wawancara tetap pada fokus penelitian, penulis
akan menggunakan interview guide sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tetap terarah dan tidak lari dari fokus penelitian.
Selain menggunakan interview guide, penulis juga menggunakan recorder untuk merekam proses wawancara dengan informan sehingga dapat mencegah
kelupaan dalam memperoleh data.
1.6.3. Analisis Data