Sanggar Tari Tri Arga IKSA Ikatan Kesenian Sri Antokan

52 menggalakkan pembangunan bangsa dan Negara 5 Salah satu perhimpunan warga Minang yang paling terkenal dan terorganisasi dengan baik adalah Sulit Air Sepakat atau SAS. Sulit Air Sepakat adalah suatu organisasi yang dibentuk oleh masyarakat perantauan Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Organisasi ini berpusat di Jakarta dan memiliki tidak kurang dari 80 Dewan Perwakilan Cabang DPC di seluruh Indonesia serta 4 DPC di luar negeri, seperti di Malaysia, Sydney dan Melbourne, Australia serta Washington DC, Amerika Serikat. SAS dianggap sebagai organisasi masyarakat perantauan Minangkabau yang tersukses di antara organisasi sejenis lainnya yang ada dalam masyarakat Minangkabau perantauan. .

2.3.3. Sulit Air Sepakat

6 Sanggar tari Tri Arga ialah sanggar tari yang berdiri sejak tahun 1997, yang didirikan oleh Buk Herna, Pak Mus, dan Pak Khairul dan di ketuai oleh Buk

2.4. Sanggar Tari Minangkabau di Kota Medan

Tari piring sebagai salah satu kesenian khas Minangkabau yang dikembangkan melalui sanggar sebagai sarana komodifikasi. Pada penelitian ini penulis mengkaji beberapa sanggar tari minangkabau di Kota Medan yang melakukan komodifikasi pada tari piring. Adapun sanggar-sanggar tersebut ialah sanggar tari Tri Arga, Ikatan Kesenian Sri Antokan, dan sanggar Tari La Tansa.

2.4.1. Sanggar Tari Tri Arga

5 “Ikatan Keluarga Bayur” http:antropologisafrilubis.blogspot.com201205ikbikatan-keluarga- bayur.html diakses pada 10 Mei 2014 6 “Sulit Air Sepakat” http:id.wikipedia.orgwikiSulit_Air_Sepakat diakses pada 10 Mei 2014 Universitas Sumatera Utara 53 Herna sendiri. Pada awalnya sanggar tri arga berlokasi di Komplek Tasbih Blok 5, yang merupakan tempat latihan menari sekaligus latihan bermusik. Akan tetapi seiiring berjalannya waktu sanggar Tri Arga berganti kepengurusan dengan Pak Khairul sebagai ketuanya dan menunjuk Bang Is sebagai pengurus sanggar. Saat ini sanggar Tri Arga berlokasi di Jalan Dolok Sanggul No. 3 Medan yang merupakan rumah dari Pak Khairul. Sanggar Tri Arga ialah sanggar tari berbasis minang, hal ini dapat dilihat bahwa sanggar ini mengutamakan tari-tarian minang sebagai produk utama sanggar untuk ditawarkan kepada konsumennya, seperti tari piring, tari persembahan, tari galombang, tari payung, tari rantak, tari bagurau dsb. Akan tetapi, sanggar Tri Arga juga menawarkan tari-tarian daerah lainnya seperti Melayu, Batak, Mandailing, Jawa, Sunda dsb. Selain tari-tarian, sanggar ini juga menawarkan live musik daerah Minangkabau, misalnya pada arak-arakan pengantin dan juga musik mengiringi tari. Sanggar Tri Arga ini beranggotakan 27 orang yang aktif termasuk penari dan pemusik. Kegiatan latihan menari dan latihan bermusik dilakukan setiap Rabu dan Sabtu sore. Sanggar Tri Arga mengutamakan job oriented, yaitu mempelajari tari dan musik daerah untuk kepentingan pertunjukkan. Secara lebih lengkap Bang Is mengungkapkan : “Kalau disini kita belajar materi-materi yang paling sering di-order sama konsumen misalnya : tari pasambahan, tari galombang, dan tari piring. Jadi kita latihan sesuai pesanan karena sanggar ini job oriented. Universitas Sumatera Utara 54

2.4.2. IKSA Ikatan Kesenian Sri Antokan

Ikatan Kesenian Sri Antokan IKSA ialah salah satu grup kesenian di BM3. IKSA sudah berdiri sejak tahun 1966, nama IKSA sendiri berasal dari nama sungai Sri Antokan di Kecamatan Lubuk Pasung Sumatera Barat. Saat ini IKSA diketuai Mayunas Pilliang yang sudah menjabat sejak 2004 sampai sekarang, dengan Ramadian Putra sebagai sekretaris, Herison Chaniago sebagai Bendahara, Hendri sebagai Humas. IKSA beranggotakan 30 orang yang aktif yang terdiri dari 10 orang penari dan 20 orang pemusik dari semua kelompok umur, ada anak-anak, remaja, dewasa dan juga orang tua. Seperti halnya Iqbal yang berumur 10 tahun, ia sudah belajar musik dan tari di IKSA sejak berumur 7 tahun dan saat ini ia adalah anggota termuda di IKSA. Ia sudah bisa memainkan semua alat music Minangkabau seperti tambur, tansa, talempong dan pupuik. Selain memainkan alat musik Iqbal juga sudah menguasai tari piring, silat galombang dan tari randai. Kegiatan yang dilakukan di-IKSA berupa menari, memainkan alat musik khas Minangkabau, dan basilek. Kegiatan latihan dilakukan setiap Rabu jam 21:00 sampai jam 23:00 di teras gedung BM3. Setiap latihan tampak banyak orang tua mengantarkan anaknya dan menunggu hingga latihan selesai. Menurut salah seorang orang tua, ia memasukkan anaknya ke IKSA bertujuan agar anaknya dapat mengenal kebudayaan Minangkabau sejak dini sehingga ketika besar nanti tidak lupa adat kebudayaannya. Universitas Sumatera Utara 55 Gambar 2 Kegiatan Latihan Menari IKSA di teras Gedung BM3 Gambar 3 : Iqbal sedang memainkan alat musik tansa 2.4.3. Sanggar Tari La Tansa Sanggar Tari La Tansa didirikan pada tahun 2010 oleh Raihan Rizki yang merupakan salah satu penari di sanggar Tri Arga. Sanggar La Tansa berlokasi di sekolah MTS Miftahussalam Jalan Darussalam Kecamatan Medan Baru yang Universitas Sumatera Utara 56 merupakan tempat Raihan mengajar ektrakulikular tari. La Tansa beranggotakan 15 orang yang terdiri dari murid-murid MTS Miftahussalam. Ide mendirikan sanggar muncul ketika ada yang meminta Raihan untuk menari di salah satu acara perkawinan, lebih lengkap Raihan mengatakan : “pertama kali buat sanggar karena dulu ada yang minta buat nari, kakak kan ngajar eskul nari disini, jadi kakak ambil anak-anak yang bagus narinya untuk nge-job. Awalnya sih cuma kecil-kecilan aja, lama-lama banyak dapat tawaran nari jadi Alhamdulillah kakak buat sanggar”. Gambar 4 Raihan sedang mengajarkan tari saman Universitas Sumatera Utara 57

BAB III TARI PIRING

3.1 Sejarah Tari Piring