Manajemen Evaluasi Pencapaian Target Pajak Reklame

masuk kategori tinggi dalam pengawasan pencapaian target pajak reklame. Selanjutnya disusul Bappeda keterlibatannya sedang dan terakhir Setda keterlibatanya rendah dalam pengawasan pencapaian target pajak reklame. Tabel 5.21. Persepsi Responden Terhadap Pengawasan Kinerja dalam Pencapaian Target Pajak Reklame Penilaian Responden Sangat Realistik Realistik Tidak Realistik Sangat Tidak Realistik Range Persepsi Kategori Tingkat Persepsi Persepsi 1 2 3 16 Realistis Sumber : data primer diolah Tabel 5.21 menggambarkan persepsi terhadap pengawasan kinerja dalam pencapaian target pajak adalah termasuk kategori realistis. Walaupun penerimaan PAD pajak reklame selalu dapat melampaui target yang sudah ditetapkan tetapi masih ada kendala dalam pengawasan kinerja dalam pencapaian target pajak reklame. Tabel 5.22. Kriteria Kendala yang dihadapi dalam Pengawasan Pencapaian Target Pajak Reklame No Kendala Pengawasan Jawaban 1 Data yang diterima kurang maksimal 6 17,6 2 Sanksi lemah 6 17,6 3 Instansi kurang efektif 5 14,7 4 Kurangnya data subyek dan obyek pungut 4 11,8 5 SDM kurang menguasai tentang pajak 4 11,8 6 Transportasi 4 11,8 7 Administrasi dan pelaporan belum baik 3 8,8 8 Kesadaran masyarakat masih rendah 2 5,9 9 Tidak sepenuhnya tarif pajak diberlakukan Total 34 100 Sumber : data primer diolah Tabel 5.22 menggambarkan kendala utama dalam pengawasan pencapaian target pajak reklame yaitu data yang diterima kurang maksimal dan tidak akurat serta penerapan sanksi yang lemah, serta kemudian instansiunit kerja yang dinilai kurang efektif.

5.3.5. Manajemen Evaluasi Pencapaian Target Pajak Reklame

Tahap terakhir dalam manajemen kinerja Pajak Reklame adalah manajemen evaluasi pencapaian target pajak reklame yang telah dilaksanakan, sehingga gambaran evaluasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik untuk tahun-tahun selanjutnya. Tabel 5.23. Usaha yang digunakan dalam MengevaluasiMengukur Pencapaian Target Pajak Reklame No Kriteria Evaluasi Kinerja PAD Jawaban 1 Perlu adanya survei dan penelitian 6 18,15 2 Efektivitas 6 18,15 3 SDM masih lemah 6 18,15 4 Perlu adanya koordinasi antar SKPD 5 15,15 5 Biaya operasional yang dikeluarkan efisiensi 5 15,15 6 Sulitnya menganalisa data riil 5 15,15 Total 33 100 Sumber : data primer diolah Tabel 5. 23 menggambarkan kriteria yang dianggap perlu dilakukan sebagai usaha dalam mengevaluasimengukur pencapaian target pajak reklame secara berurutan adalah perlunya survei dan penelitian mengenai potensi dan pelaksanaan pajak reklame, perlu pula efektivitas dalam pencapaian target pajak dan perlunya meningkatkan SDM aparatur yang masih kurang kemampuan teknis praktis dibidang perpajakan dan belum professional dalam mengevaluasimengukur pencapaian target pajak reklame. Tabel 5.24. Keterlibatan Pihak-Pihak dalam Evaluasi Pencapaian Target Pajak Reklame No Instansi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Range Keterlibatan Kategori Tingkat Keterlibatan 1 DPRD 3 1 2 25 Tinggi 2 Setda 1 4 1 23 Tinggi 3 Inspektorat 0 2 3 1 19 Sedang 4 Bappeda 1 4 1 18 Sedang 5 Dipenda 4 2 28 Sangat Tinggi 6 BPT 2 1 2 1 22 Tinggi 7 DKP 2 3 1 24 Tinggi Sumber : data primer diolah Tabel 5.24 menggambarkan bahwa Dinas Pendapatan Daerah adalah pihak yang sangat tinggi keterlibatannya dalam evaluasi pencapaian target pajak reklame, hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dipenda sebagai unit kerja yang menyelenggarakan manajemen pajak reklame sejak tahap penetapan potensi, target hingga pada tahap pelaksanaan. DPRD, Setda, BPT dan DKP mempunyai peran pendukung dengan kategori tinggi dalam evaluasi pencapaian target pajak reklame. Sedangkan Inspektorat dan Bappeda mempunyai peran yang sedang dalam keterlibatannya dalam evaluasi pencapaian target pajak reklame. Tabel 5. 25. Kriteria Kendala yang dihadapi dalam Evaluasi Pencapaian Target Pajak Reklame No Kendala Evaluasi Kinerja Pencapaian Target Pajak Jawaban 1 Data belum lengkap 6 18,7 2 Sulitnya mengetahui potensi riil obyek pajak 6 18,7 3 SDM masih lemah 6 18,7 4 Kemampuan analisis tentang pajak dan komponennya masih lemah 5 15,7 5 Biaya operasional yang tinggi 5 15,7 6 Belum ada ukuran standar kinerja 4 12,5 Total 32 100 Sumber : data primer diolah Tabel 5.25 menggambarkan kendala secara berurutan dari yang dianggap paling utama dalam evaluasi pencapaian target pajak reklame yaitu data yang belum lengkap, sehingga sulit untuk mengetahui potensi riil obyek pajak termasuk juga rendahnya kemampuan SDM. Kemudian kemampuan analisis tentang pajak serta komponennya yang masih lemah merupakan kendala selanjutnya disusul oleh biaya operasional yang masih tinggi dan kemudian belum adanya ukuran standar kinerja yang juga masih merupakan masalah dalam evaluasi pencapaian target pajak reklame.

5.4 Analisis Persepsi terhadap Pajak Reklame

5.4.1. Persepsi Petugas Lapangan terhadap Pajak Reklame

Pada survey ini didapatkan bagaimana persepsi Petugas Lapangan terhadap pengelolaan Pajak Reklame yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Tabel yang digunakan adalah tabel persepsi wajib Pajak untuk menilai persepsi yang tergambarkan oleh Petugas Lapangan dimulai dari persepsi sangat tidak bagus, tidak bagus, ragu-ragu, bagus dan sangat bagus. Tabel 5.26. Range Persepsi Petugas Lapangan N = 19 Range = 15,2 Tingkat = 5 Alternatif Jawaban Rentang Skor Sangat Tidak bagus 19 - 34.2 Tidak bagus 34.2- 49.4 Ragu-ragu 49.4- 64.6 bagus 64.6- 79.8 Sangat bagus 79.8 – 95.0 Sumber : data primer diolah Interpretasi dari 13 pertanyaan yang disampaikan kepada 19 responden Petugas Lapangan PL adalah sebagaimana disajikan pada tabel-tabel berikut. 1. Potensi pemasukan pajak daerah yang berasal dari pajak reklame