e. Pajak Rokok. Jenis Pajak KabupatenKota terdiri atas:
a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame;
e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
g. Pajak Parkir; h. Pajak Air Tanah;
i. Pajak Sarang Burung Walet; j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
2.6. Manajemen Pajak Daerah
Secara umum pajak daerah memberikan konribusi besar terhadap penerimaan PAD. Manajemen pajak daerah juga terkait dengan pemenuhan
prinsip-prinsip umum perpajakan daerah yang baik. Prinsip pajak daerah yang baik menurut Devas dalam Mahmudi 2010 : Prinsip elastisitas, Prinsip keadilan,
Prinsip kemudahan administrasi, Prinsip keberterimaan politis dan Prinsip nondistorsi terhadap perekonomian.
2.7. Manajemen Pajak Reklame di Kabupaten Bogor
Di Kabupaten Bogor, pemungutan pajak reklame menerapkan sistem official assesment. Pemda menghitung. memperhitungkan dan menetapkan pajak
terutang. Surat pemberitahuan pajak daerah SPTPD disampaikan kepada Subyek Pajak, paling lambat 10 hari sejak berakhirnya rnasa pajak. Pembayaran pajak di
kas daerah atau tempat lain ditunjuk bupati sesuai waktu yang ditentukan dalam SPTPD. SKPD, SKPDKB. SKPDKBT. STPD. Hasil penerima pajak disetor ke
kas daerah paling lama 1x 24 jam. Bukti pembayaran pajak adalah SSPD atau dokumen lain dipersamakan.
Menurut Munir dkk 2004, untuk mengelola anggaran diperlukan optimalisasi anggaran yang ekonomis, efisien dan efektif atau Value for money
Concept. Ekonomis merupakan ukuran penggunaan dana masyarakat sesuai dengan kebutuhan sesungguhnya; efisiensi merupakan ukuran penggunaan dana
masyarkat yang dapat menghasilkan output maksimal; Efektivitas merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dapat mencapai
tujuan kepentingan publik. Konsep VFM akan memberikan manfaat seperti:
a. Efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat
sasaran b. Meningkatkan mutu pelayanan publik
c. Biaya pelayanan yang murah, karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan sumber daya
d. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik e. Meningkatkan publik cost awarness sebagai pelaksanaan pertanggungjawaban
publik.
2.8. Subyek Objek dan Wajib Pajak Reklame