Keadaan Umum Kabupaten Bogor

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR

4.1. Keadaan Umum Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor memiliki luas wilayah 2.388,93 km 2 , terdiri dari 411 desa dan 17 kelurahan, 3639 RW, 14.403 RT yang tersebar di 40 kecamatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Bogor adalah : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Depok; 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur; 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak; 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Purwakarta. 4.2.Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Bogor terletak di bagian utara Provinsi Jawa Barat dan menjadi titik pertemuan tiga provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat membuat Kabupaten Bogor memiliki posisi yang sangat strategis. Secara astronomis Kabupaten Bogor terletak pada 6  19’ – 647’ LS dan 10621’– 107  13’ BT. Kabupaten Bogor dikelilingi gunung-gunung besar yaitu Gunung Halimun, G. Kendeng, G. Salak, G. Gede Pangrango dan G. Lome sehingga menyebabkan topografi Kabupaten Bogor sangat bervariasi antara 15 – 2.500 m dpl, sebagian besar berupa dataran bergelombang dengan arah kemiringan ke utara. Penyebarannya adalah sebagai berikut : wilayah daratan rendah 156-100 m terletak di bagian utara, daratan bergelombang 100-500 m di bagian tengah, pegunungan 500-1.000 m, pegunungan tinggi dan daerah puncak 2.000 – 2.500 m. Secara geologis sebagian besar lahan Kabupaten Bogor tersusun dari produk gunung api muda dan gunung api tua endapan breksi, lahar, lava, tufa serta sedikit gamping dan batuan intrusi. Keberadaan sungai-sungai di wilayah Kabupaten Bogor posisinya membentang dan mengalir dari daerah pegunungan di bagian Selatan ke arah Utara. Terdapat 6 enam Daerah Aliran Sungai DAS, yaitu DAS Cidurian, DAS Cimanceuri, DAS Cisadane, DAS Ciliwung, Sub DAS Kali Bekasi serta Sub DAS Cipamingkis dan Cibeet. Sungai-sungai pada masing-masing DAS tersebut mempunyai fungsi dan peranan yang sangat strategis yaitu sebagai sumber air untuk irigasi, rumah tangga dan industri serta berfungsi sebagai drainase utama wilayah. Terdapat 94 danau atau situ dengan luas total 496,28 Ha serta 63 mata air. Situ-situ dimaksud berfungsi sebagai reservoir atau tempat peresapan air dan beberapa diantaranya dimanfaatkan sebagai obyek wisata atau tempat rekreasi dan budidaya perikanan. Tabel 4.1. Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kabupaten Bogor No Kecamatan Luas km 2 No Kecamatan Luas km 2 1 Nanggung 71,24 21 Gunung Putri 56,31 2 Leuwiliang 54,47 22 Citeureup 67,10 3 Pamijahan 80,88 23 Cibinong 42,49 4 Cibungbulang 31,98 24 Bojong Gede 26,69 5 Ciampea 32,35 25 Kemang 25,88 6 Dramaga 24,06 26 Rancabungur 22,12 7 Ciomas 36,56 27 Parung 24,02 8 Tamansari 48,80 28 Ciseeng 36,73 9 Cijeruk 25,81 29 Gunung Sindur 48,81 10 Caringin 57,31 30 Rumpin 80,66 11 Ciawi 25,18 31 Cigudeg 152,78 12 Cisarua 63,72 32 Sukajaya 105,08 13 Megamendung 40,06 33 Jasinga 108,48 14 Sukaraja 42,02 34 Tenjo 64,83 15 Babakan Madang 98,71 35 Parung Panjang 62,98 16 Sukamakmur 143,51 36 Leuwisadeng 34,71 17 Cariu 75,06 37 Tanjungsari 128,60 18 Jonggol 96,70 38 Tajur Halang 28,92 19 Cileungsi 70,20 39 Cigombong 46,27 20 Klapanunggal 83,61 40 Tenjolaya 23,24 Luas Wilayah Kabupaten Bogor 2.388,93 km 2 Sumber : BPS, Kabupaten Bogor dalam Angka Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, iklim di Kabupaten Bogor termasuk iklim tropis tipe A sangat basah di bagian selatan dan tipe B basah di bagian utara. Suhu udara berkisar antara 20 – 30C, wilayah selatan Kabupaten Bogor memiliki hawa yang sejuk sedangkan bagian utara memiliki hawa yang panas. Curah hujan tahunan 2.500 -  5.000 mm, kecuali di wilayah bagian utara yang berbatasan dengan DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang dan Bekasi curah hujannya kurang dari 2.500 mmtahun, karena itulah Kabupaten Bogor mendapat sebutan sebagai kota hujan. Curah hujan tinggi terjadi pada wilayah bagian selatan yang merupakan bentang pegunungan yaitu di Kecamatan Caringin, Cijeruk, Tamansari, Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung dan Kecamatan Sukajaya sebanyak 4.000 – 5.000 mmtahun. 4.3.Keadaan Demografis Wilayah Bogor bagian utara berpenduduk Betawi Ora campuran suku Betawi dan Sunda. wilayah Bogor bagian selatan corak dan bahasa penduduknya merupakan campuran antara Bogor, Cianjur dan Sukabumi; sebelah barat corak dan bahasa penduduknya campuran antara Bogor dan Banten, bagian timur corak dan bahasa penduduknya campuran Bogor dan Karawang serta sedikit Cianjur dan Bekasi. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2011 berdasarkan estimasi data Badan Pusat Statistik BPS berjumlah 4.922.205 jiwa angka sementara yang terdiri dari penduduk laki-laki 2.510.325 jiwa dan penduduk perempuan 2.411.880 jiwa. Jumlah penduduk tersebut telah mengalami kenaikan bilamana dibandingkan dengan penduduk pada tahun 2010 yang berjumlah 4.771.932 jiwa. Kondisi ini menyebabkan tingginya rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2011 sebesar 3,15 . Laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Gunung Putri sebesar 6,27, Kecamatan Bojonggede sebesar 5,86, Kecamatan Cileungsi sebesar 5,72 dan Kecamatan Cibinong sebesar 4,62 , Parung sebesar 4,22 ,Gunung Sindur sebesar 4,31 dan Tajur halang sebesar 4,16. Pertambahan penduduk di tujuh kecamatan tersebut dapat dikatakan pesat karena merupakan pusat pengembangan usaha industri dan permukiman. Disana cukup berkembang beragam jenis usaha industri besar maupun sedang, yang menyebabkan tingginya migrasi masuk penduduk dari luar kecamatan sebagai tenaga kerja untuk bermukim di kecamatan setempat. Data sex ratio penduduk Kabupaten Bogor adalah sebesar 106, artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 106 orang laki-laki. Hampir di semua kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki sex ratio diatas 1, yang berarti berlaku umum bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan di daerah tersebut. Namun terdapat satu kecamatan yang nilai sex rationya dibawah 1, yaitu Kecamatan Gunung Putri sebesar 0,99, yang artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 99 orang laki-laki. Hal ini disebabkan sebagai daerah pengembangan usaha industri besar dan sedang, tampaknya menarik minat banyak pekerja wanita untuk bekerja dan bermukim di wilayah Kecamatan Gunung Putri.

4.4. Kondisi Perekonomian