Manajemen Perencanaan Pendataan Potensi Pajak Reklame

Tabel keterlibatan pemerintah daerah dari para responden yang terdiri atas keterlibatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, Sekretariat daerah Setda, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda, Badan Perizinan Terpadu BPT, Dinas Pendapatan Daerah Dipenda dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKP dalam manajemen penyelenggaraan pajak reklame digambarkan dalam tingkatan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi, Survey yang dilakukan juga untuk melihat persepsi responden terhadap penyelenggaraan pajak reklame yang dinyatakan dalam persepsi sangat tidak realistis, tidak realistis, realistis dan sangat realistis. Adapun Range persepsi adalah sebagai berikut : Tabel 5.9.Range Persepsi Pemerintah Daerah N = 6 Range = 4,5 Tingkat = 4 Tingkatan Skala Sangat Tidak Realistis 6 – 10,5 Tidak Realistis 10,5 – 15,0 Realistis 15,0 – 19,5 Sangat Realistis 19,5 – 24 Sumber : data primer diolah Adanya penilaian persepsi ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana penyelenggaraan manajemen pajak reklame yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Bogor dari persepsi para pihak pemangku kebijakan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor.

5.3.1. Manajemen Perencanaan Pendataan Potensi Pajak Reklame

Kriteria manajemen perencanaan pendataan potensi pajak reklame yang diperoleh dari frekuensi jawaban para responden adalah sebagai berikut : Tabel 5.10 Kriteria melakukan pendataan potensi Pajak Reklame No Kriteria Frekuensi Jawaban 1 Subyek dan obyek pajak 6 11,1 2 Dasar hukum pajak 6 11,1 3 Kemampuan petugas 6 11,1 4 Kesadaran masyarakat 4 7,4 5 Potensi dan realisasi 6 11,1 6 Tarif pajak 4 7,4 7 Luas daerah 4 7,4 8 Pendapatan perkapita 3 5,6 9 PDRB 3 5,6 10 Prakiraan 1 1,8 11 Target yang akan dicapai 5 9,2 12 Jumlah Penduduk 3 5,6 13 Sistem Pengumpulan 3 5,6 Total 54 100 Sumber : data primer diolah Jawaban terbanyak dalam melakukan pendataan potensi pajak reklame adalah subyek dan obyek pajak yang masih kurang tepat, dasar hukum pajak yang masih belum pasti diterapkan dengan baik dan keterbatasan kemampuan petugas dari pihak pemerintah daerah sehingga potensi dan realisasi pajak reklame belum sesuai dengan sebenarnya. Tabel 5.11. Kriteria dalam Kendala dalam Melakukan Pendataan Potensi Pajak Reklame No Kriteria Frekuensi Jawaban 1 Data kurang akurat 6 16,7 2 Aparat lemah 6 16,7 3 Kesadaran masyarakat kurang 6 16,7 4 Sarana kurang 5 13,9 5 Kemampuan Analisis lemah 4 11,1 6 Biaya pendataan besar 3 8,3 7 Kegiatan yang terlalu luas dan banyak 3 8,3 8 Koordinasi sulit 3 8,3 Total 36 100 Sumber : data primer diolah Kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam melakukan pendataan potensi pajak reklame berdasarkan hasil yang diperoleh dari responden yaitu kurangnya data yang akurat karena keterbatasan kemampuan aparat pemerintah daerah serta masih kurang nya kesadaran masyarakat. Diharapkan dengan mengetahui kendala dan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya peningkatan pendapatan pajak reklame ini dapat menjadi bahan dan wacana untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Tabel 5.12. Keterlibatan pihak-pihak di bawah ini dalam penentuan besarnya potensi Pajak Reklame N o Keterlibatan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Range Keterlibatan Kategori Tingkat Keterlibatan 1 DPRD 4 1 1 26 Sangat Tinggi 2 Setda 2 4 26 Sangat Tinggi 3 Bapeda 1 3 2 23 Tinggi 4 BPT 1 2 3 22 Tinggi 5 Dipenda 5 1 29 Sangat Tinggi 6 DKP 1 5 25 Tinggi Sumber : data primer diolah Pihak-pihak yang terlibat dalam penentuan besarnya potensi pajak reklame adalah DPRD, Setda, dan Dipenda. Berdasarkan hasil survey, keterlibatan Dipenda sangat tinggi karena yang melakukan perhitungan dan penetapan potensi target sesuai dengan salah satu tupoksi Dipenda, keterlibatan DPRD dalam penentuan besarnya potensi pajak reklame sangat tinggi karena dalam rapat-rapat panitia anggaran DPRD lah dibahas dan ditentukan berapa penetuan target PAD. Setda sebagai representasi dari Bupati sebagai Kepala Daerah, juga dianggap memiliki tingkat keterlibatan Sangat Tinggi dalam penentuan besarnya potensi pajak. Tabel 5.13. Persepsi Responden terhadap Potensi Pajak Reklame Penilaian Responden Sangat Realistik Realistik Tidak Realistik Sangat Tidak Realistik Range Persepsi Kategori Tingkat Persepsi Persepsi 4 1 1 19 Realistis Sumber : data primer diolah Dalam proses pendataan potensi pajak reklame di Kabupaten Bogor, persepsi responden pemerintah daerah menurut survey adalah realistis, dan ada satu orang yang menjawab tidak realistik serta satu orang pula yang menjawab sangat tidak realistis. Adanya persepsi satu orang yang menjawab tidak realistis serta satu orang pula yang menjawab sangat tidak realistis terhadap potensi pajak reklame mencerminkan bahwa sebenarnya target potensi pajak reklame di Kabupaten Bogor masih jauh dari harapan atau kenyataan yang sebenarnya.

5.3.2. Manajemen Penentuan Besarnya Target Pajak Reklame