Metode Pengolahan dan Anilisis Data Karakteristik Peternak Ayam

38 Awalnya penarikan sampel untuk peternak plasma dan peternak mandiri menggunakan cluster random sampling, namun terdapat beberapa kendala di lapangan yaitu sulitnya menjangkau tempat peternak plasma dan peternak mandiri melakukan budidaya, maka peneliti melakukan pengambilan sampel pada responden peternak plasma dan mandiri dengan menggunakan metode snowballing. Peternak plasma dan mandiri dipilih dengan cara menanyakan pada rumah tangga peternak ayam broiler tersebut apakah ada rumah tangga yang memelihara ayam broiler baik plasma maupun mandiri di daerah tersebut.

4.4 Metode Pengolahan dan Anilisis Data

Data dan informasi yang diperoleh selanjutnya akan diolah untuk dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk melihat proses pelaksanaan kemitraan di Kota Depok dengan menguraikan gambaran umum mengenai pola kemitraan. Pelaksanaan kemitraan mencakup manfaat-manfaat yang diperoleh, kendala-kendala yang dihadapi peternak dan perusahaan, serta kegiatan budidaya ayam broiler di peternak. Analisis data kuantitatif yaitu menggunakan perolehan data-data hasil dari indentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peternak ayam broiler dalam melakukan kemitraan. Pengolahan data untuk faktor-faktor kemitraan peternak ayam broiler menggunakan analisis regresi logistik. Pengolahan data menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16.

4.5 Karakteristik Peternak Ayam

Broiler Sebagai Plasma Kemitraan Karakteristik yang mempengaruhi kemitraan peternak ayam broiler sebagai plasma kemitraan di Kota Depok akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Firdaus M dan Affendi FM mendefinisikan metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara peubah respons yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah bebas berskala kategori atau interval. 39 Karakteristik peternak ayam broiler sebagai plasma kemitraan menggunakan model analisis regresi logistik. Model regresi logistik merupakan suatu model analisis yang dibangun untuk mendeskripsikan besarnya peluang variabel respon pada suatu kategori tertentu atau lebih dengan satu atau lebih peubah bebas berskala kategori atau interval Harmini, 2009. Variabel dependent-nya adalah karakteristik peternak yaitu Y= 1, jika melakukan kemitraan dan Y =0, jika tidak melakukan kemitraan. Variabel independent dari karakteristik peternak diturunkan lima jenis variabel peternak yaitu variabel lama pendidikan, lama usahaternak ayam broiler, prioritas usahaternak ayam broiler, luas kandang dan modal. Estimasi model untuk karakteristik peternak plasma dalam melakukan kemitraan ayam broiler di Kota Depok adalah : Y= ln =β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 4 + … + β 8 X 8 Dimana : Y = Variabel dependent, yaitu faktor internal peternak plasma ayam broiler, dimana : Y= 1 : Jika melakukan kemitraan, dan Y= 0 : Jika tidak melakukan kemitraan β = Konstanta X 1 … X 8 = Variabel independent X 1 = Umur tahun X 2 = Lama pendidikan tahun X 3 = Lama usahaternak ayam broiler tahun X 4 = Jumlah tanggungan keluarga orang X 5 = Prioritas usahaternak ayam broiler, sebagai variabel dummy pokok = 0 dan sampingan = 1 X 6 = Luas Kandang meter β 1 … β 6 = Koefisien variabel independent 40

1. Uji Kesesuaian Model Logistik

Langkah selanjutnya setelah dilakukan pendugaan parameter model adalah melakukan uji kesesuaian model. Pengujian terhadap kesesuaian model dilakukan karena model yang dibentuk harus menghasilkan nilai dugaan yang konsisten. Ketetapan model akan diuji dengan menggunakan statistik chi-square X 2 . Statistik X 2 dihitung melalui rumus uji G adalah sebagai berikut Harmini, 2009 : G = -2 ln Dimana : L = Likelihood tanpa variabel independent L 1 = Likelihood dengan variabel independent Hipotesis : H = β 1 = β 2 = ….. =β k = 0 H 1 = Minimal ada satu nilai β ≠ 0 Jika nilai G atau p-value dari statistik G lebih kecil dari taraf nyata α =0,050 maka keputusannya adalah menolak H , artinya setidak-tidaknya ada satu variabel independent yang berpengaruh nyata terhadap variabel dependent. Pengujian terhadap signifikansi masing-masing variabel independent secara individu dilakukan dengan uji Wald W j , dengan rumus Harmini, 2009 : Dimana : Β k = Koefesien model dugaan untuk variable independent X k SE Coef = Simpangan baku koefesien X k Hipotesis = H = β k = 0 H 1 = β k ≠ 0, k = 1,2,…k 41 Statistik W j mengikuti sebaran normal Z, jika nilai Wj . Z α2 atau two-tailed p- value dari statistik W j lebih kecil dari taraf nyata α =0,050 maka keputusannya adalah menolak H , artinya variabel independent ke-k tersebut berpengaruh nyata signifikan terhadap variabel respon.

2. Interprestasi Koefesien

Interprestasi hasil regresi logistik dapat dilakukan dengan melihat nilai rasio oddsnya. Odds ratio digunakan untuk memudahkan interprestasi koefisien. Peubah penjelas jika mempunyai tanda koefesien positif, maka nilai rasio oddsnya akan lebih besar dari satu atau sebaliknya. Rasio odds merupakan interprestasi dari sebuah peluang yang dapat diartikan sebagai rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari peubah respon. Parameter β k mencermin perubahan dalam fungsi logit untuk perubahan satu unit peubah penjelas X yang disebut log odds. Nilai satu variable bebas tertentu jika naik satu unit, sedangkan variable bebas lainnya tetap, maka secara rata-rata perkiraan logit akan naik atau turun sebesar nilai koefisien tersebut. Interprestasi terhadap nilai odds ini diperoleh dengan mengambil antilog dari berbagai koefisien. Interprestasi dari nilai odds ratio ini adalah kecenderungan atau peluang Y = 1 pada kondisi X = 1 sebesar β k kali dibandingkan X = 0.

4.6 Definisi Operasional