Pola Kemitraan Usaha Gambaran Umum Kemitraan di Kota Depok

57 VI KARAKTERISTIK PETERNAK AYAM BROILER SEBAGAI PLASMA KEMITRAAN

6.1 Gambaran Umum Kemitraan di Kota Depok

6.1.1 Pola Kemitraan Usaha

Penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa Kota Depok terdapat lima perusahaan yang mempunyai perjanjian kemitraan dengan peternak ayam broiler dan dari masing-masing perusahaan inti tersebut, peneliti mengambil beberapa sampel secara acak yang kemudian menjadi responden yang mewakili kemitraan dengan perusahaan inti diatas. Daftar kelima perusahaan inti yang beberapa peternak plasmanya dijadikan sampel oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 25 . Tabel 25 . Daftar Salah Satu Perusahaan Inti di Kota Depok No Nama Perusahaan Inti Alamat 1 2 3 4 5 PD. Ayam Broiler “ Sari Rasa ” PT. Seribu Sari Indah Arpa Poultry PT. PVC Barji Jl. Kemang Raya No. 2 Rt 0209 Cikumpa Depok Kp. Kandang Rt 0202 Duren Seribu Sawangan Sawangan, Depok Taman Jaya Rt 0201 Kel. Cipayung, Kec Cipayung, Depok Pasir Putih Rt 0202 Sawangan Sumber : BPS dan Dinas Peternakan Kota Depok Berdasarkan hasil wawancara dengan kelima responden diperoleh data bahwa Pola kemitraan yang dijalankan oleh salah satu perusahaan inti di Kota Depok merupakan kemitraan tertutup, dimana pihak peternak plasma tidak diperbolehkan menjual hasil panen ke pihak lain selain pihak yang bekerja sama dengan peternak plasma. Bagan pola kemitraan usaha di Kota Depok tercantum pada Gambar 3. 58 Gambar 3. Bagan Pola Kemitraan Usaha di Kota Depok Bentuk kemitraannya yang terbentuk di Kota Depok antara perusahaan inti dengan peternak plasma ayam broiler di Kota Depok yaitu melalui program swadana yaitu peternak menyiapkan sarana produksi seperti kandang dan peralatan kandang sedangkan perusahaan inti dalam kemitraan ini menyediakan DOC, paket pakan, obat- obatan, vitamin, vaksin, dan bimbingan dari technical service. Kemitraan yang ditawarkan dari setiap masing-masing perusahaan inti di Kota Depok pada peternak plasma akan bardampak secara langsung pada pemasaran hasil produksi mereka, yang berarti dengan membangun pola kemitraan tersebut perusahaan inti telah mampu membangun pasar tetap bagi produk-produk yang mereka hasilkan. Hal ini merupakan salah satu keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan inti dengan melaksanakan kemitraan dengan peternak plasma. Sedangkan bagi peternak plasma khususnya di Kota Depok dalam melaksanakan kemitraan akan sangat membantu mengatasi masalah Budidaya ayam broiler oleh peternak plasma Perusahaan pemasok sapronak : PT Japfa Comfeed Indonesia PT Sanbe Farma PT Megindo Harapan Sentosa PT Charoen Phokphan Perusahaan Inti di Kota Depok Tahap seleksi calon plasma oleh Perusahaan Inti KEMITRAAN : Kontrak perjanjian kerjasama Kontrak harga sapronak Kontrak harga panen Sapronak Pemasaran Panen oleh perusahaan inti Pembayaran hasil panen oleh perusahaan inti Peternak plasma Diterima 59 permodalan mereka, karena perushaan inti memberikan pinjaman berbagai sarana produksi kepada peternak mulai dari bibit ayam DOC, pakan sampai obat-obatan. Setiap akhir periode pemeliharaan, pihak perusahaan inti dan peternak plasma ayam broiler melakukan hasil perhitungan hasil panen, sehingga akan diperoleh suatu nilai. Peternak akan mendapatkan bonus dari perusahaan apabila berturut-turut selama tiga kali periode pemeliharaan mendapatkan nilai lebih besar dari standar nilai yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Peternak atau kelompok ternak yang telah melakukan kemitraan serta terjalinnya kepercayaan antara kedua belah pihak maka kemudian perusahaan inti dijadikan sebagai kelompok ternak binaan. Kesepakatan antara perusahaan inti dan peternak plasma ayam broiler dituangkan dalam bentuk perjanjian kerjasama yang selanjutnya dalam pelaksanaanya ada surat kesepakatan yang merupakan tambahan addendum dari perjanjian kerjasama tersebut dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian. Surat kesepakatan tersebut bersifat periodik karena bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar ada. Pada intinya surat kesepakatan tersebut berisi kesepakatan tentang, antara lain : 1 Harga bibit ayam DOC 2 Harga pakan 3 Harga ayam besar 4 Bonus yang diterima peternak plasma apabila hasil bagus 5 Sanksi yang diterima pihak peternak plasma apabila hasil panen di bawah standar Semua pont-point dalam surat kesepakatan tersebut termasuk penentuan seluruh harga sarana produksi dan ayam siap jual ditentukan oleh perusahaan inti, dan peternak plasma hanya tinggal menandatanganinya. Surat kesepakatan yang dibuat oleh perusahaan inti di Kota Depok pada dasarnya berisi tentang hal yang sama, perbedaannya hanya pada harga masing-masing sarana produksi dan harga akhir dari ayam siap jual. Setiap perusahaan inti di Kota Depok mempunyai pertimbangan yang berbeda dalam menentukan harga tersebut. Surat perjanjian yang telah dibuat dan disiapkan oleh perusahaan inti tersebut merupakan bentuk dari perjanjian standar, dimana pihak plasma yang mempunyai kedudukan lebih lemah, tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan tawar-menawar 60 terhadap isi perjanjian. Pihak peternak plasma hanya bisa menerima semua isi perjanjian yang disodorkan oleh perusahaan inti. Beberapa peternak plasma ayam broiler yang tergabung dalam kemitraan di Kota Depok, menunjukkan bahwa pada dasarnya mereka terbantu dengan perjanjian kemitraan, secara teknis dan permodalan perusahaan inti melakukan pembinaan dan memberikan kredit berupa sarana produksi ternak yang diperlukan oleh peternak plasma ayam broiler. Perusahaan inti juga menjamin harga minimum ayam siap jual artinya bila harga ayam broiler di pasar jatuh, peternak tidak akan dirugikan karena produksi ayam akan dibeli perusahaan inti dengan harga dasar yang telah disepakati. Pada kondisi yang normal dalam arti tidak ada permasalahan yang timbul selama berlakunya masa perjanjian kemitraan tersebut, maka pola kemitraan yang ditawarkan oleh perusahaan inti menguntungkan peternak plasma ayam broiler. Terutama karena perusahaan inti menyediakan sarana produksi yang diperlukan peternak plasma ayam broiler dan membantu pemasaran hasil. Tetapi apabila terjadi kasus yang menyebabkan kegagalan panen, maka perusahaan dapat secara sepihak menghentikan kerjasama tersebut tanpa memberikan ganti rugi pada peternak, bahkan peternak masih harus membayar biaya sarana produksi yang telah dikeluarkan oleh perusahaan inti. Penghentian kerja sama sepihak inti tentunya sangat merugikan peternak karena mereka telah mengeluarkan biaya investasi yang cukup besar untuk pembuatan kandang dan peralatannya. Hal ini merupakan masalah yang sering dialami oleh peternak plasma, pada posisi demikian peternak plasma tidak mampu melakukan apa- apa, yang berarti mereka hanya bisa menerima begitu saja keputusan perusahaan inti. Kasus lain yang sering dihadapi oleh peternak plasma ayam broiler di Kota Depok adalah kasus dimana hasil pemeliharaan ayam jelek atau ayam sakit maka risiko yang ditanggung oleh peternak tidak sama, hal ini tergantung dari kebijakan masing- maisng perusahaan inti. Dari hasil wawancara dengan TS Technical Service dan peternak plasma ayam broiler di Kota Depok, diketahui bagaimana proses perjanjian kemitraan tersebut terjadi. Sebelum sebuah perusahaan inti mengajukan pola kemitraan pada peternak plasma, biasanya terlebih dahulu mereka akan mengadakan sosialisasi dan penjelasan 61 tentang bagaiamana pola kemitraan itu dan bagaimana pelaksanaan kemitraan itu sendiri. Tetapi tidak semua perusahaan inti memberikan penjelasan yang mendetail mengenai apa keuntungan dan kerugian dari pola kemitraan yang mereka tawarkan. Secara umum biasanya perusahaan inti hanya menjelaskan hal-hal yang bersifat teknis dalam menjalankan usaha peternakan, mulai dari persiapan kandang, penggunaan sarana dan prasarana produksi, cara pemeliharaan dan panen. Secara teknis memang ada perusahaan inti yang secara itensif membina peternak plasmanya agar panen yang dihasilkan bisa optimal, tetapi ada juga perusahaan inti yang sepertinya tidak begitu peduli terhadap peternak plasmanya, apakah plasma mau untung atau rugi. Kondisi ini tentunya sangat merugikan pihak peternak plasma, sebab bagaimana juga sebagai pihak yang berada dalam posisi lemah, peternak plasma membutuhkan perlindungan dari pihak inti.

6.1.2 Sistem dan Prosedur Penerimaan Mitra