Penelitian Terdahulu Analisis Karakteristik Peternak Ayam Broiler Sebagai Plasma Kemitraan Pola Inti Plasma di Kota Depok

20

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang akan disajikan oleh peneliti adalah penelitian yang membahas berbagai macam karakteristik dari peternak plasma yang mendorong untuk melakukan kegiatan kemitraan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang lebih mendalam dan rinci khususnya dalam melihat letak titik kritis karakteristik utama dari pelaku kemitraan. Untuk itu diperlukan beberapa sumber bacaan referensi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Bentuknya adalah berupa jurnal, skripsi, tesis, dan desertasi yang menjadikan topik kemitraan yang menjadi bahasan utamanya. Penelitian yang dilakukan Rahman 2009 menjelaskan bahwa munculnya dorongan peternak untuk bekerjasama dengan perusahaan mitra akan tergantung pada besarnya harapan yang akan terwujud, apabila tujuan dari kegiatan tersebut tercapai. Dilihat dari karakteristik internal dan eksternal diduga memiliki hubungan yang menentukan alasan peternak dalam menjaga kesinambungan kerjasama. Unsur karakteristik internal dalam penelitian Rahman 2009 meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak ayam broiler, lama bermitra dan prioritas berusahaternak ayam broiler. Adapun karakteristik eksternalnya meliputi interaksi dengan dengan perusahaan inti, pelayanan sapronak, keseimbangan insentif dan risiko serta kejelasan peraturan kemitraan. Dari hasil analisis bahwa karakteristik internal prioritas usaha memiliki hubungan nyata. Sedangkan umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak ayam broiler dan lama bermitra tidak berhubungan nyata. Dilihat dari karakteristik eksternal peternak bahwa pelayanan sapronak, keseimbangan isentif dan risiko, dan peraturan kemitraan memiliki hubungan yang nyata. Sedangkan interaksi peternak dengan inti tidak berhubungan nyata. Berbeda penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2009 yang membahas mengenai analisis pendapatan dan tingkat kepuasaan peternak plasma terhadap pelaksanaan kemitraan ayam broiler yang mengambil studi kasus kemitraan PT X di Yogyakarta, di dalam penelitian ini dapat di identifikasi mengenai karakteristik peternak plasma yang antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pengalaman beternak. Tidak hanya karakteristik peternak plasma tetapi karakteristik usahaternak 21 ayam broiler peternak responden diantaranya skala usaha ternak, pekerjaan di luar usahaternak ayam broiler, alasan beternak ayam, lama beternak ayam broiler, lama bermitra dengan PT X, alasan bermitra dengan PT X, sumber informasi mengenai PT X, umur panen, status kepemilikan lahan dan kandang dan manfaat bergabung dengan perusahaan kemitraan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas responden peternak berjenis kelamin laki-laki 94 persen, berusia 25-35 tahun 54 persen, pendidikan SMA 52 persen, jumlah tanggungan keluarga 1-2 orang 42 persen, jumlah ternak yang dipelihara antara 2.000-10.000 ekor 84 persen, peternak memiliki pekerjaan lain di luar usahaternak ayam 52 persen, pengalaman beternak kurang dari lima tahun 62 persen, status kepemilikan lahan milik sendiri 96 persen, alasan beternak ayam karena sebagai pekerjaan utama 44 persen, alasan bermitra dengan PT X adalah untuk meningkatkan keuntungan 58 persen, lama bermitra dengan PT X selama satu tahun 36 persen, sumber informasi mengenai PT X didapatkan langsung dari pihak perusahaan 48 persen dan manfaat yang diperoleh dengan kemitraan adalah risiko usaha rendah 30 persen. Penelitian yang dilakukan oleh Firwiyanto 2008 tidak berbeda jauh dengan penelitian Lestari 2009, dapat dilihat bahwa penelitian ini membahas mengenai anlisis pendapatan dan tingkat kepuasaan peternak terhadap pelaksanaan kemitraan ayam broiler kasus kemitraan peternak plasma Rudi Jaya PS Sawangan Depok. Dari penelitian ini dapat di identifikasi mengenai karakteristik peternak yang dibedakan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, lama beternak dan status usaha. Bedasarkan hasil wawancara pada penelitian ini menghasilkan berusia 20 sampai 35 55 persen berusia 35 sampai 50 tahun 45 persen, pendidikan formal peternak mitra sebagian besar tamatan SMP dan perguruan tinggi 30 persen lulusan SMA 25 persen lulusan SD 15 persen, pengalaman beternak peternak mitra sebagian besar antara 5 sampai 10 tahun 60 persen dibawah lima tahun 15 persen diatas 10 tahun 25 persen, berdasarkan status usaha peternak mitra sebagian besar sebagai usaha utama 70 persen usaha sampingan untuk peternak mitra sebagian besar dilakukan oleh peternak sistem bagi hasil 30 persen dimana sebagian besar wiraswasta. 22 Berbeda dengan Penelitian yang dilakukan Marliana 2008 dengan komoditi yang berbeda dari penelitian Rahman 2009, Lestari 2009 dan Firwiyanto 2008. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk menjadi mitra PT Saung Mirwan meliputi umur, pengalaman, keluarga, pendidikan, produktivitas, pendapatan, luas lahan dan kualitas. Dari hasil uji yang dilakukan Marlina 2008 menunjukkan bahwa dari delapan variabel yang dianalisis terdapat tiga peubah bebas yang berpengaruh nyata atau signifikan terhadap keputusan petani untuk menjadi mitra PT Saung Mirwan yaitu variabel pengalaman, pendidikan terakhir, dan produktivitas. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan menjadi mitra yaitu variabel jumlah umur, anggota keluarga, pendapatan dan luas lahan. Penelitian yang dilakukan Simmons 2002 tidak berbeda jauh dengan penelitian Marliana 2008 dapat di identifikasi bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi petani kecil dalam melakukan kemitraan usaha agribisnis di Negara berkembang, bahwa sebagian besar faktor-faktor yang mempengaruhi petani kecil dalam melakukan kemitraan di Negara berkembang di karenakan faktor kemudahan dalam mengakses pasar, kemudahan akses pinjaman, meminimalkan risiko, meningkatkan kesempatan kerja khususnya bagi keluarga dan kemudahan dalam memperoleh informasi. Kemitraan di Negara berkembang memiliki potensi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan bagi petani kecil, dikarenakan faktor lingkungan dan manajemen kemitraan. Unsur-unsur yang terdapat pada faktor lingkungan meliputi kekuatan pasar, kebijakan pemerintah khususnya pada ekonomi makro, teknologi modern yang dapat mempengaruhi produksi, dan kepemilikan lahan. Sedangkan unsur- unsur yang terdapat pada faktor manajemen yaitu adanya seleksi petani kontrak dan resolusi konflik. Adanya kemitraan usaha di Negara berkembang dapat memberikan manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung yang dapat diterima oleh petani kecil dari kemitraan usaha agribisnis yaitu akses pasar, pengelolaan manajemen risiko dan lapangan kerja bagi keluarga serta manfaat tidak langsung yang diterima oleh petani kecil adalah pemberdayaan wanita dan peningkatan komersial. Dari kelima penelitian terdahulu dapat ditarik sebuah benang merah yang menjadi kesamaan penelitian yaitu, didapatkan bahwa terdapat beberapa 23 beberapa karakteristik dari pelaku kemitraan yang sesuai terhadap isi dari penelitian ini yaitu, prioritas usaha, pengalaman bermitra, pendidikan terakhir dan produktifitas dan dilihat dari karakteristik usahaternak ayam broiler peternak responden diantaranya skala usaha ternak, pekerjaan di luar usahaternak ayam broiler, alasan beternak ayam, lama beternak ayam broiler, lama bermitra, alasan bermitra dengan, sumber informasi mengenai perusahaan inti, umur panen, status kepemilikan lahan dan kandang dan manfaat bergabung dengan perusahaan kemitraan. Dilihat dari penelitian terdahulu terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan dalam hal karakteristi pada pelaku kemitraan tetapi tidak semua karakteristik dapat berpengaruh secara nyata dalam kenyataannya, untuk itu dalam penelitian ini akan digunakan karakteristik peternak ayam broiler sebagai plasma kemitraan di Kota Depok salah satunya pada karakteristik peternak adalah umur, lama pendidikan, lama usahaternak ayam broiler, jumlah tanggungan keluarga, prioritas usahaternak ayam broiler, dan luas kandang sedangkan pada karakteristik usahaternak ayam broiler peternak adalah alasan usahaternak ayam broiler, pengalaman bermitra, sumber informasi mengenai perusahaan inti, alasan peternak plasma ayam broiler melakukan kemitraan dan manfaat bergabung dengan perusahaan inti. 24 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis