Keadaan santri dan pelajar

46 6 07.30 – 13.15 WIB Sekolah pagi Wajib 7 13.15 – 14.00 WIB Persiapan makan siang Wajib 8 14.00 – 15.15 WIB Extra Kurikuler Pilihan sesuai bakat dan minat 9 15.15 – 15.45 WIB Sholat Ashar Wajib 10 15.45 – 17.15 WIB Olahraga Wajib 11 17.15 – 17.45 WIB Persiapan mandi Wajib 12 17.45 – 18.00 WIB Sholat Maghrib Wajib 13 18.00 – 19.10 WIB Tahfid setoran dan mengulang hafalan Wajib 14 19.10 – 19.35 WIB Sholat Isya Wajib 15 19.35 – 20.00 WIB Tawzi‟ul Mufrodat Wajib 16 20.00 – 20.15 WIB Persiapan makan malam dan menyiapkan buku belajar Wajib 17 20.15 – 21.30 WIB Muwajjah belajar malam Wajib 18 21.30 – 03.00 WIB Tidur malam Wajib Keterangan: jadwal harian santri untuk hari puasa berbeda dengan hari biasa, setelah sholat ashar santri lansung mengulang hafalan dan berbuka bersama di kediaman pimpinan pondok.

4. Tujuan Pondok Pesantren Bayt Al-Hanan

a. Pondok Pesantren bayt al-hanan bertujuan untuk mencetak kader

pemimpin umat sekaligus pendidik yang bejiwa ikhlas, sederhana, mandiri, ukhuwah islamiyah dan bebas atau merdeka.

b. Pondok PesantrenBayt al-hanan bertujuan untuk menyediakan fasilitas

belajar dan pendidikan bagi anak-anak yatim dan paitu, dhuafa, anak jalanan dan lain sebagainya. 47

c. Pondok Pesantren bayt al-hanan bertujuan mendisiplinkan anak didik

dalam beraktifitas sebagai wujud dari dasar pendidikan pondo pesantren bayt al-hanan.

d. Menyebarkan dakwah islamiyah dan memberikan pertolongan

pendidikan bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari ilmu yang mulia di lembaga-lembaga yang berbayar. 15

5. Struktur Organsasi Pondok Pesantren Bayt Al-Hanan.

Struktur organisasi adalah sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggung jawab dialokasikan kepada individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen, dan devisi. Struktur organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat. 16 Dalam KBBI struktur organsasi dapat diartikan dengan pola tata hubungan yang mantap di antara unsur-unsur organisasi. 17 Secara umum struktur organisasi dari suatu kepengurusan terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Adapun struktur kepengurusan Pondok PesantrenBayt Al- Hanan sebagai berikut: 15 Abdillah Obid, L.c, Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Hanan Wawancara pribadi, 22 September 2015 16 http:WWW.definisi-pengertian.com201507pengertian-tentang-struktur-organsasi.html Wright dkk, 1996:188 Diakses 21 Oktober 2015 17 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1990 cetakan keempat 48 STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN BAYT AL-HANAN Pimpinan dan Pengasuh Pondok : Ust. Abdillah Obid, L.c Wakil pimpinan sekaligus kepala sekolah : Usth. Yessi Afdiyani Bagian-bagian  Bag. Pengajaran : Agus Al-Fawani : Dzulkifli : Robiayansyah  Bag. Kesantrian : Safaruddin  Bag. Asrama dan Bangunan : Stiawan : Khoirul Anam  Bag. Pengembangan Bakat Minat : Subhi : Hendi Suhendi  Bag. Keamanan : Umar Faruq  Bag. Pengenbangan Bahasa : Asep Solehuddin  MPO : Umar faruk  Ketua Organisasi santri : Yusuf Fauzi  Sekretaris : Abdullah As-Sobir  Bendahara : Ahmad Zaky  Koordinator bagian : Surahman  Bagian kesehatan : Ahmad  Bagian bahasa : Ahmad sadeli  Bagian kemanan santri : Afzan F  Bag. Kebersihan : Pardiansyah  Kepengurusan keputrian  Ketua Organisasi : Rofiqotul Mahbubah  Bagian keilmuan : Sumiroh : Suci Nur Lisa : Herlina Maya  Bagian bahasa : Fitri : Isnawati  Bagian Keamanan : Rini Susilawati 49 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN METODE PONDOK PESANTREN BAYT AL-HANAN PADA MASYARAKAT MODERN DI PERUMAHAN LIMUS PRATAMA REGENCY CILEUNGSI BOGOR

A. Metode Pondok Pesantren Bayt Al-Hanan Pada Masyarakat Modern Di

Perumahan Limus Pratama Regrency Cileungsi Bogor. Metode merupakan salah satu hal terpenting dalam pelaksanaan dakwah. Sebagai salah satu lembaga Islam, pondok pesantren Bayt Al-Hanan tidak pernah berhenti dalam melaksanakan kegiatan dakwahnya, tidak pernah berhenti dalam menebarkan nilai islam kepada masyarakat sekitar, karena pondok pesantren Bayt Al-Hanan sadar betul bahwa dengan kegiatan dakwah pondok Mampu menyampaikan pesan-pesan Islam dan mengenalkan nilai- nilai Islam pada masyarakat sekitar, sehingga terwujud masyarakat Islam yang Islami. Salah satu yang menjadi penunjang keberhasilan dakwah pondok pesantren Bayt Al-Hanan dalam pelaksanaan kegiatan dakwahnya adalah ada pada metode yang digunakan, karena pondok pesantren Bayt Al-Hanan dalam pelaksaan dakwahnya selalu berpegangan pada prinsip “At-thoriqotu ahammu „minal maddah”cara menyampaikan lebih penting dari materi yang akan disampaikan namun terlebih dari itu keperibadian seorang peda’i jauh lebih penting dan menentukan keberhasilan metode dakwah yang diterapkan, hal ini telah dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. 1 1 Ustad Abdillah Obid, L.c, Pimpinan dan Pengasuh pondok pesantren Bayt Al-Hanan, Wawancara pribadi, Selasa 22 September 2015