Metode dakwah yang dijalankan oleh pondok melalui santri-santrinya

57 3 Kegiatan kemasyarakatan a Praktek Kerja Lapangan. merupakan program pondok pesantren Bayt Al-Hanan yang dijadikan tolak ukur keberhasilan pendidikan terhadap santri dan alumninya. Namun dilain sisi, pondok pesantren Bayt Al-Hanan juga menjadikannya sebagai kegiatan untuk mendakwahkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam. Di kegiatan ini santri langsung berinteraksi dengan masyarakat, mereka membantu dan berpartisipasi di dalam kegiatan-kegiatan sosial. Antara lain: mengajar SDMI atau sekolah Diniyah, mengisi kegiatan- kegiatan masjid, merawat dan merapikan fasilitas-fasilitas umum seperti jalan, membersihkan got, memangkas rumput, membersihkan sampah, masjid, dan sekolah. 10 b Lembaga Pendidikan Al-Quran. Pondok pesantren memberi kesempatan untuk anak-anak masyarakat sekitar untuk menimba ilmu keagamaan, salah satunya dengan membangun lembaga Pendidikan Al- Quran mulai dari program Iqro’, Tahsin maupun Tahfid. Mayoritas anak didik dari kalangan SMP, SD dan TK. Kegiatan mengaji biasa dilaksanakan pada sore hari hingga setelah Isya’. 11 10 Yessi Afdiyani, Kepala Sekolah Bayt Al-Hanan, Wawancara 29 September 2015 M 11 Yessi Afdiyani, Kepala Sekolah Bayt Al-Hanan, Wawancara 29 September 2015 M 58

C. Kendala Pondok pesantren dalam melaksanakan metode dakwah pada

masyarakat modern di perumahan Limus Pratama Regency Cileungsi Bogor.

1. Kurangnya SDM Sumber Daya Manusia yang memadai.

Manusia merupakan unsur penting dalam menjalankan dan mensukseskan kegaitan dakwah, keterbatasan sumber daya manusia di pondok pesnatren Bayt Al-Hanan menjadi hambatan untuk mencapai hasil dakwah yang telah direncanakan.

2. Faktor lingkungan

Lokasi pesantren yang berada di tengah-tengah lingkungan masayarakat perumahan juga merupakan kendala serius yang menjadi fokus perhatian pondok. Jika disejajarkan antara cara hidupnya santri dan cara hidup masyarakat perumahan sangat berbeda, pola hidup masyarakat perumahan yang memulai dan menjalankan aktifitas sendiri-sendiri, pola hidup moderen sangat kontras dengan pola hidup santri yang memulai dan menjalankan aktifitas hariannya selalu bersama-sama penuh kesederhanaan yang cendrung ramai dan terasa gaduh, yang mungkin hal ini dapat mengganggu tatanan kehidupan masyarakat perumahan yang cendrung sepi. Tentram, aman, sunyi dan lain sebagainya. 12 12 Ustad Abdillah Obid, L.c, Pimpinan dan Pengasuh pondok pesantren Bayt Al-Hanan, Wawancara pribadi, Selasa 22 September 2015 59 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang berhubungan dengan metode dakwah pondok pesantren Bayt Al-Hanan pada masyarakat moderen di perumahan Limus Pratama Regency Cileungsi Bogor, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dakwah yang digunakan oleh pondok pesantren Bayt Al-Hanan di tengah- tengah masyarakat ada 3 macam yaitu; dakwah bil hikmah, dakwah bil mauidhoh al-hasanah, dakwah bil mujadalah al-hasanah. Dakwah bil hikmah adalah memahamkan masyarakat sekitar tentang nilai-nilai Islam sedangkan dakwah bil mauidhoh al-hasana adalah memberi nasehat yang baik dengan cara yang baik, adapaun dakwah bil mujadalah al-hasanah adalah berdialog dan berkomunikasi dengan cara yang baik. Kemudian tiga macam dakwah tadi didukung dengan tiga macam dakwah yang lain yaitu; dakwah bil haal, dakwah bi lisan, dan dakwah bil qolam. Dakwah bil haal adalah mengenalkan langsung nilai-nilai Islam dengan contoh yang baik Uswah, contoh kongkrit dalam beraktifitas sesuai nilai-nilai Islam dan mendakwahkan nilai Islam melalui kegiatan- kegiatan pondok yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran pondok yang didalamnya ada pesan dakwah yang ingin disampaikan. Dengan perkataan yang baik, nasehat yang bermanfaat yang langsung dilakukan oleh pimpinan terhadap masyarakat sekitar. Dakwah bi qolam adalah dakwah 60 yang dilakukan dengan cara menyampaikan nilai-nilai islam dengan cara tulisan-tulisan seperti majalah, makalah islam dll yang kemudian disebarkan untuk dibaca oleh masyarakat sekitar. Dengan metode dakwah diatas, pondok pesantren mampu menyampaikan pesan-pesan dakwah pada masyarakat sekitar dengan baik. Adapun yang menjadi fokus dakwah pondok pesantren Bayt Al-Hanan adalah penyadaran Tau’iyah, yakni bagaiamana pondok pesantren berusaha untuk menyadarkan terhadapa tiga hal yang menjadi kebutuhannya, antara lain; Menyadarkan masyarakat akan pentingnya ilmu agama, Menyadarkan masyarakat akan pentingnya iman, dan Menyadarkan masyarakat akan pentingnya beramal. Adapun implementasi dakwah atau metode yang digunakan pondok dalam menyampaikan dakwahnya sebagai berikut; Metode dakwah disampaikan melalui dua arah, yaitu: a. Melalui pimpinan pondok pesantren Bayt Al-Hanan b. Melalui santri dan alumninya 2. Hambatan Pondok Pesantren Dalam Menerapkan Metode Dakwahnya. Hambatan pondok pesantren Bayt Al-Hanan dalam menerapkan metode adalah: a. Kurangnya SDM yang mencukupi b. Faktor lingkungan 61

B. Saran

1. Pondok pesantren Bayt Al-Hanan harus lebih intens dalam bimbingan dan pengawasan terhadap santri dan para alumninya, melihat keberadaan pondok yang bersentuhan langsung dengan lingkungan perumahan. 2. Memperkuat SDM sumber daya manusia untuk mempermudah dalam menjalankan metode dakwah dan menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat perumahan limus pratama Regency 3. Mengevaluasi kembali metode dakwah yang dijalankan pondok pesantren Bayt Al-Hanan, agar metode yang diterapkan benar-benar sampai dan menyentuh pada keadaan masyarakat modern di perumahan Limus Pratama regency Cileungsi Bogor.