Tabel 11 Persamaan regresi hubungan antara tinggi tajuk dengan dimensi pohon agathis yang lain.
No Persamaan R-sq
R-sqadj Nilai-p 1
2 3
4 D pangkal = 40.9 + 1.59 T tajuk
Dbh = 34.0 + 1.52 T tajuk Dbc = 8.73 + 1.61 T tajuk
Ttot = 22.4 + 0.852 T tajuk 24.2
27.4 47.0
55.6 23.6
26.8 46.5
55.2 0.000
0.000 0.000
0.000 Uji keterandalan persamaan menunjukkan bahwa persamaan keempat
merupakan persamaan terbaik. Nilai koefisien determinasi terkoreksi sebesar 55,2. Sedangkan besarnya koefisien determinasi sebesar 55.6 berarti bahwa keragaman
tinggi total dapat diterangkan sebesar 55.6 oleh keragaman tinggi tajuk. Dari persamaan keempat dapat dilihat bahwa setiap penambahan tinggi tajuk akan
mengakibatkan peningkatan tinggi total sebesar 0.852 satuan. Dari keseluruhan persamaan regresi yang terbentuk dari beberapa peubah
peramal yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa peubah peramal yang mampu menjadi peubah kunci guna menerangkan karakteristik biometrik pohon
agathis adalah diameter pangkal, diameter setinggi dada, dan tinggi pohon.
5.5. Angka Bentuk Batang Rata-Rata
Angka bentuk batang agathis diperoleh dari rata-rata rasio volume aktual dengan volume silinder pada ketinggian sampai diameter 10 cm. Perhitungan angka
bentuk menggunakan 68 pohon contoh dan 30 pohon untuk uji validasi, karena pohon yang memiliki diameter sampai 10 cm hanya 98 pohon. Angka bentuk yang
didapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Angka bentuk absolut pada ketinggian sampai diameter 10 cm sebesar 0,365
2. Angka bentuk setinggi dada pada ketinggian sampai diameter 10 cm sebesar 0,465 3. Angka bentuk absolut pada ketinggian sampai tinggi bebas cabang sebesar 0.514
4. Angka bentuk setinggi dada pada ketinggian sampai tinggi bebas cabang sebesar 0,665
Tabel 12 Deskripsi statistik angka bentuk pohon agathis. Angka bentuk
n Maksimal
Minimal Rata-rata
Absolut di D10 Setinggi dada di D10
Absolut di Tbc Setinggi dada di Tbc
68 68
68 68
0.576 0.683
0.764 0.887
0.168 0.228
0.189 0.257
0,365 0,465
0.514 0.665
Angka bentuk merupakan suatu nilai hasil perbandingan antara volume pohon dengan volume silinder yang besarnya kurang dari satu Husch 1963. Hal ini juga
dapat dilihat dari nilai angka bentuk yang ada pada Tabel 12 yang menunjukkan nilai angka bentuk absolut dan nilai angka bentuk setinggi dadanya kurang dari satu.
Untuk mengetahui angka bentuk mana yang tingkat akurasinya lebih baik dalam pendugaan volume, dilakukan uji validasi. Hasil dari uji validasi dapat dilihat
pada Tabel 13. Berdasarkan hasil uji Khi-kuadrat, diperoleh bahwa keempat angka bentuk memiliki nilai X
2 hitung
X
2 tabel
, hal ini berarti bahwa nilai volume dugaan tidak berbeda dengan volume sebenarnya. Dari nilai Bias, SA, SR, dan RMSE yang
diperoleh, didapat bahwa angka bentuk setinggi dada pada ketinggian sampai diameter 10 cm memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan angka bentuk
lainnya.
Tabel 13 Hasil uji validasi angka bentuk. no Angka
bentuk X
2 hit
X
2 tab
Bias SA SR RMSE
1 Absolut di
D10 3.044
117.206 4.283 7.379 12.379 2.767
2 Setinggi dada di D10
1.830 110.510 -0.508
1.830 10.698 2.320
3 Absolut di Tbc
52.652 117.206 47.483
49.182 47.483
8.791 4
Setinggi dada di Tbc 3.133 110.510
9.170 11.283
12.442 2.682
5.6. Kusen Bentuk Batang Rata-Rata