Tabel 12 Deskripsi statistik angka bentuk pohon agathis. Angka bentuk
n Maksimal
Minimal Rata-rata
Absolut di D10 Setinggi dada di D10
Absolut di Tbc Setinggi dada di Tbc
68 68
68 68
0.576 0.683
0.764 0.887
0.168 0.228
0.189 0.257
0,365 0,465
0.514 0.665
Angka bentuk merupakan suatu nilai hasil perbandingan antara volume pohon dengan volume silinder yang besarnya kurang dari satu Husch 1963. Hal ini juga
dapat dilihat dari nilai angka bentuk yang ada pada Tabel 12 yang menunjukkan nilai angka bentuk absolut dan nilai angka bentuk setinggi dadanya kurang dari satu.
Untuk mengetahui angka bentuk mana yang tingkat akurasinya lebih baik dalam pendugaan volume, dilakukan uji validasi. Hasil dari uji validasi dapat dilihat
pada Tabel 13. Berdasarkan hasil uji Khi-kuadrat, diperoleh bahwa keempat angka bentuk memiliki nilai X
2 hitung
X
2 tabel
, hal ini berarti bahwa nilai volume dugaan tidak berbeda dengan volume sebenarnya. Dari nilai Bias, SA, SR, dan RMSE yang
diperoleh, didapat bahwa angka bentuk setinggi dada pada ketinggian sampai diameter 10 cm memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan angka bentuk
lainnya.
Tabel 13 Hasil uji validasi angka bentuk. no Angka
bentuk X
2 hit
X
2 tab
Bias SA SR RMSE
1 Absolut di
D10 3.044
117.206 4.283 7.379 12.379 2.767
2 Setinggi dada di D10
1.830 110.510 -0.508
1.830 10.698 2.320
3 Absolut di Tbc
52.652 117.206 47.483
49.182 47.483
8.791 4
Setinggi dada di Tbc 3.133 110.510
9.170 11.283
12.442 2.682
5.6. Kusen Bentuk Batang Rata-Rata
Kusen bentuk batang agathis diperoleh dari perbandingan antara diameter atas dan diameter bawah batang pohon. Dimana kusen bentuk normal merupakan
perbandingan antara diameter pada ketinggian setengah dari tinggi pohon dengan
diameter setinggi dada dan kusen bentuk absolut merupakan perbandingan antara diameter pada ketinggian setengah dari tinggi pohon dengan diameter pada
ketinggian 10 dari tinggi pohon, dihitung dari pangkal pohon Belyea 1950. Kusen bentuk yang didapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kusen bentuk normal sebesar 0,630 2. Kusen bentuk absolut sebesar 0,697
Tabel 14 Deskripsi statistik kusen bentuk pohon agathis. Kusen bentuk
n Maksimal
Minimal Rata-rata
Normal Absolut
120 120
0.835 0.872
0.407 0.482
0.630 0.697
5.7 Penyusunan Persamaan Taper
Persamaan taper disusun berdasarkan hubungan antar diameter relatif dengan tinggi relatif. Pada penelitian ini ada enam persamaan taper yang dianalisis statistik
dengan menggunakan data diameter relatif sebagai peubah respon dan tinggi relatif sebagai peubah peramal. Dari keenam persamaan tersebut kemudian dicari satu
persamaan terbaik yang akan digunakan sebagai salah satu persamaan yang menggambarkan karakteristik pohon agathis.
Tabel 15 Persamaan Taper No Persamaan
R-sq R-sqadj Nilai-p
1 2
3
4 5
6 dD = 0.996 - 0.707 hH
dD = 0.818 + 0.481 hH - 1.92 hH
2
dD = 0.874 - 0.09 hH - 0.0 hH
2
- 2.1 hH
3
dD
2
= 0.942 - 1.07 hH dD
2
= 0.739 + 0.28 hH - 2.19 hH
2
dD
2
= 0.644 + 1.26 hH - 5.5 hH
2
+ 3.5 hH
3
23.7 24.6
24.6
23.8 24.3
24.4 23.0
23.3 22.7
23.2 23.1
22.4 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000
0.000
Model taper terpilih harus memenuhi persyaratan keabsahan persamaan regresi, yaitu bahwa semua peubah bebas harus berperan nyata di dalam model, serta sebaiknya
mempunyai nilai koefisien determinasi R
2
adj
yang tinggi Herbagung Krisnawati H 2009.
Persamaan taper terbaik dapat dilihat pada Tabel 15 yaitu persamaan nomor 2, ditunjukkan dengan nilai R-sq dan R-sq adj yang lebih besar dari keenam
persamaan. Uji keterwakilan data dapat dilihat dari besarnya nilai-p. Nilai-p dari keenam persamaan pada Tabel 15 sebesar 0,000 jauh lebih kecil dibanding tingkat
nyata 0,01. Ini menunjukkan bahwa persamaan tersebut telah mampu mewakili data yang ada. Besarnya nilai-p ini dipergunakan pula untuk menguji pengaruh peubah
peramal terhadap peubah respon. Nilai-p lebih kecil dari tingkat nyata 0,01, berarti semua tinggi relatif pada masing-masing persamaan taper yang diuji berpengaruh
sangat nyata terhadap diameter relatif agathis. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa persamaan taper disusun berdasarkan hubungan antara diameter relatif dengan
tinggi relatif dapat diterima.
5.8
Rekapitulasi Hasil-hasil Penelitian Karakteristik Biometrik
Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa setiap jenis pohon memiliki karakteristik biometrik yang berbeda. Baroroh 2006 menyatakan bahwa angka
bentuk setinggi dada pohon Shorea leprosula yaitu 0.77, sementara Maulidian 2007 menyatakan angka bentuk setinggi dada pohon belian 0.69.
Wijayanti 2008 meneliti tentang pohon agathis yang merupakan pohon berdaun jarum. Wijayanti 2008 menghitung nilai angka bentuk berdasarkan nilai
Tbc pohonnya dan didapat nilai angka bentuk setinggi dadanya 0.7834. Sementara dalam penelitian ini dihitung nilai angka bentuk berdasarkan tinggi pohon di
ketinggian pada diameter 10 cm dan tinggi bebas cabang pohon. Nilai masing-masing angka bentuk setinggi dada yaitu 0.465 dan 0.665, sementara nilai angka bentuk
absolutnya 0.360 dan 0.514.
Tabel 16 Rekapitulasi hasil-hasil penelitian karakteristik biometrik.
Karakteristik Shorea
leprosula
a
Belian
b
Agathis BT
c
Agathis
d
Dp maks. 126.10
58.00 97.00
107.7 Dbh maks.
125.50 54.50
83.00 89.2
Tbc maks. 20.80
14.80 22.50
27.3 Tt maks.
39.00 28.00
37.50 45.8
Angka bentuk setinggi dada
0.77 0.69 0.7834
0,465 0.665
Angka bentuk absolut
0.71 0.80 0.5739
0.360 0.514
Persamaan taper dD
2
= 1.06 – 0.436 hH –
0.726 hH
2
+ 0.627 hH
3
dD
2
= 1.01 – 0.277 hH –
0.673 hH
2
+ 0.481 hH
3
dD = 1.04 – 1.22 hH +
0.584 hH
2
dD = 0.818 + 0.481 hH
- 1.92 hH
2
Keterangan : a Shorea leprosula di Haurbentes Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Baroroh 2006
b Belian Eusideroxylon swageri T.et.B. di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat Maulidian 2007 c Agathis loranthifolia R.A. Salisbury di KPH Banyumas Timur Jawa Tengah Wijayanti 2008
d Agathis loranthifolia R.A. Salisbury di Hutan Pendidikan Gunung Walat Angka bentuk pada ketinggian di diameter 10 cm
Angka bentuk di Tbc
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Karakteristik pohon Agathis loranthifolia R.A Salisbury di Hutan pendidikan
Gunung Walat adalah sebagai berikut : 1.
Dimensi pohon agathis yang paling banyak berkorelasi dengan dimensi pohon agathis yang lain adalah diameter pangkal, diameter setinggi dada, dan tinggi
total. Korelasi tertinggi antara diameter pangkal dengan diameter setinggi dada.
2. Persamaan regresi terbaik yang terbentuk dari hubungan dimensi kunci
dengan dimensi lainnya adalah persamaan regresi antara diameter pangkal dengan diameter setinggi dada yaitu Dbh = 0.69 + 0.867 D pangkal dengan
nilai koefisien determinasi 92.6 dan koefisien determinasi terkoreksi 92.5 3.
Nilai angka bentuk absolut pohon Agathis sebesar 0,360 dan angka bentuk setinggi dadanya sebesar 0,465. Nilai kusen bentuk normal pohon Agathis
sebesar 0,630 sementara kusen bentuk absolut sebesar 0,697 4.
Persamaan taper Agathis loranthifolia di Hutan Pendidikan Gunung Walat dapat disusun berdasarkan hubungan antara diameter relatif dan tinggi relatif.
Persamaan taper terbaik yang dihasilkan adalah dD = 0.818 + 0.481 hH - 1.92 hH
2
dengan nilai koefisien determinasi 24.6 dan koefisien determinasi terkoreksi 23.3
6.2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian serupa pada berbagai jenis pohon kehutanan
lainnya sehingga secara akumulatif dapat diperoleh gambaran tentang kekhasan setiap jenis pohon berdasarkan karakteristik biometriknya.
2. Perlu adanya pedoman baku tentang ukuran-ukuran kuantitatif yang
digunakan dalam penelitian mengenai karakteristik biometrik pohon supaya adanya keseragaman dalam setiap penelitian, sehingga dapat diperbandingkan
antar jenis pohon.