Penyusunan persamaan regresi Kriteria Ketepatan Model

hubungan antara peubah itu kuat dan terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya Walpole 1997.

3.4.6. Penyusunan persamaan regresi

Data hasil pengukuran dimensi seperti diameter pangkal, diameter setinggi dada dbh, diameter bebas cabang, diameter per seksi, diameter tajuk, tinggi total, tinggi bebas cabang, dan tinggi tajuk dianalisis secara statistik untuk mendapatkan persamaan regresi hubungan antar peubah tersebut. Persamaan regresi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penggambaran karakteristik biometrik pohon. Analisis ini dilakukan setelah terbukti bahwa antar peubah terdapat hubungan yang nyata. Persamaan yang dibuat menggunakan model regresi linier, yaitu: Y = bo + b1Xi + ei. Dalam hubungan ini X diasumsikan tetap, artinya tidak mempunyai sebaran, sedangkan Y diasumsikan merupakan suatu peubah acak yang mengikuti suatu sebaran dengan nilai tengah bo+b1X dan ragam Ve Draper N Smith H 1992.

3.4.7. Kriteria Ketepatan Model

Beberapa ukuran yang dipakai sebagai dasar dalam penilaian ketepatan sebuah model yaitu koefisien determinasi R 2 , koefisien determinasi yang terkoreksi R 2 adj. Adapun kriteria yang dipakai untuk menguji sebuah model adalah sebagai berikut : a. Koefisien determinasi R 2 Koefisien determinasi adalah ukuran dari besarnya keragaman respon yang dapat diterangkan oleh keragaman peubah peramalnya. Perhitungan besarnya koefisien determinasi R 2 dimaksudkan untuk melihat tingkat ketelitian dan keeratan hubungan yang dinyatakan dengan rumus : R 2 = JKtotal x 100 JKregresi Jika nilai koefisien determinasi sebesar 50 mempunyai pengertian bahwa 50 variasi peubah x dapat menerangkan secara memuaskan variasi peubah y, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. b. Koefisien determinasi yang terkoreksi R 2 adj Koefisien determinasi yang terkoreksi R 2 adj adalah koefisien determinsi yang telah dikoreksi dengan derajat bebas db dari JKS dan JKT-nya. R 2 adj = 1 - JKS n − p x 100 JKT n −1 di mana : JKS = Jumlah kuadrat sisa JKT = Jumlah kuadrat total n-p = Derajat bebas sisaan n-1 = Derajat bebas total BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

4.1 Lokasi dan Luas