6. Pembelian Nyata Purchace Pembelian nyata merupakan saat konsumen membayar atau membuat surat hutang
dalam jumlah tertentu untuk membeli suatu produk pada waktu tertentu. Pembelian nyata muncul karena konsumen sudah mempunyai niat untuk membeli suatu produk.
Pembelian nyata merupakan sasaran akhir Consumer Decision Model CDM, baik untuk konsumen yang baru pertama kali membeli ataupun untuk konsumen yang
melakukan pembelian ulang. Berdasarkan pendekatan CDM, pengukuran efektivitas iklan digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel F pesan iklan, B pengenalan
merek, C keyakinan konsumen, I niat beli dan A sikap konsumen terhadap pembelian nyata P suatu merek atau produk dan juga untuk mencari informasi,
apakah terdapat variabel antara dan variabel bukan antara dari B pengenalan merek, C keyakinan konsumen, I niat beli, dan A sikap konsumen yang dapat
mempengaruhi F pesan iklan terhadap P Pembelian nyata.
2.6. Model Pemasaran Struktural
Menurut Santoso 2007, SEM adalah teknik statistik multivariat yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi korelasi, yang bertujuan untuk
menguji hubungan – hubungan antara variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antara indikator dengan konstruknya ataupun hubungan antara konstruk. SEM adalah model
persamaan regresi ganda dengan tujuan menguji model pegukuran dan model struktural Kusnaedi, 2008. Model persamaan struktural merupakan suatu teknik statistik yang
mampu menganalisis variabel latent, variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Dengan model ini dapat mampu menganalisis hubungan antara variabel latent
dengan variael indikatornya, hubungan antara variabel latent yang satu dengan variabel latent yang lain, juga mengetahui besarnya kesalahan pengukuran. Stuctural Equation
Modeling SEM termasuk kedalam multivariat statistic dependensi yang memungkinkan dilakukannya analisis satu atau lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel
dependen. Dalam SEM dikenal tiga jenis model, yaitu model struktural structural model, model pengukuran measurement model dan model hybrid full SEM model yang
merupakan gabungan model struktural dan model pengukuran Sitinjak, 2006.
2.7. Hasil Penelitian Terdahulu
Yuliawati 2011, dalam penelitiannya mengenai analisis efektivitas social media dan faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian es krim wall’s magnum
berdasarkan gender studi kasus mahasiswa program diploma IPB, dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan alat analisis Consumer decision Model CDM dan
korelasi karonik menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan melalui social media menjadi lebih efektif mempengaruhi pembelian nyata konsumen mahasiswi melalui tiga
variabel perantara, yaitu pengenalan merek B, kepercayaan konsumen C, dan sikap konsumen A, dan faktor – faktor yang paling mempengaruhi terhadap pembelian nyata es
krim Wall’s Magnum adalah faktor wiraniaga, ukuran kemasan, dengan bobot karonik dan loading diatas 0,5. Sedangkan pada konsumen mahasiswa informasi yang diperoleh
melalui social media menjadi lebih efektif mempengaruhi pembelian konsumen melalui variabel kepercayaan konsumen C saja, serta yang menjadi faktor yang mempengaruhi
pembelian nyata adalah faktor keluarga, manfaat penggunaan dan variasi rasa. Penelitian yang dilakukan Sulaeman 2011 adalah mengenai pengukuran analisis
model struktural dan analisis diskriminasi es krim Wall’s magnum pada konsumen pengguna social media studi kasus mahasiswa program strata 1 IPB. Berdasarkan hasil
analisis CDM dan analisa struktur model dapat disimpulkan bahwa pengguna efekivitas social media es krim Wall’s Magnum dalam mengkomunikasikan informasinya kepada
konsumen dengan menggunakan metode analisis model struktural dapat diketahui bahwa penginformasian yang dilakukan oleh Wall’s Magnum di social media menjadi lebih
efektif dengan melewati variabel antara pengenalan merek B, sikap konsumen A dan niat beli I hingga tercipta pembelian nyata P.
Putrika 2011, dalam penelitiannya mengenai efektivitas social media pada pemasaran es krim Wall’s magnum dengan menggunakan model persamaan struktural
studi kasus mahasiswa program diploma IPB. Berdasarkan hasil mengenai efektivitas social media pada pemasaran es krim Wall’s Magnnum yaitu komunikasi pemasaran
dikatakan efektif melalui sosial media dengan penyebaran informasi tentang es krim Wall’s Magnum dengan model CDM sehingga mempengaruhi variabel – variabel sampai dengan
pembelian nyata, dengan bantuan analisis model persamaan struktural. Penyebaran
informasi yang dilakukan di sosial media F mengenai pemasaran es krim Wall’s Magnum mampu secara efektif sampai dengan mempengarui pembelian nyata P dengan melalui
variabel antara pengenalan merek B es krim Wall’s Magnum sehingga menciptakan kepercayaan konsumen C dan sikap konsumen A terhadap es krim wall’s Magnum,
variabel ini mendorong terbentuknya niat beli konsumen I terhadap es krim Wall’s Magnum sehingga tercipta pembelian nyata P terhadap es krim Wall’s Magnum tersebut.
Dari model yang digunakan CDM yang dianalisis dengan metode persamaan struktural informasi yang diperoleh dari social media dapat meningkatkan pembelian es krim Wall’s
Magnum.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Dimulai dari peluncuran Android yang pertama pada sekitar tahun 2008 sampai dengan sekarang, produk Android sangat diminati oleh masyarakat dikarenakan aplikasi dan
penambahan fitur yang terus diperbaharui dan memudahkan konsumen untuk menggunakannya. Android juga merupakan produk yang mudah digunakan untuk orang
yang baru menggunakannya. Dilihat dari segi harga, harga produk Android cukup bervariasi sehingga dapat
terjangkau oleh berbagai kalangan. Dengan segala kelebihan dan fitur yang terdapat didalam Android, membuat ponsel pintar ini mampu bersaing dengan pesaing-pesainganya seperti
Nokia mapun Apple. Pemasaran Android sangat luas, dilihat dari segi distribusi Android memasarkan
produknya secara global dan mendunia, dengan banyaknya ponsel keluaran terbaru yang menggunakan aplikasi ini tentunya kita dapat mudah mendapatkan ponsel Android di
pasaran. Pemesanan ponsel ini bisa melalui internet atau secara langsung datang ke counter resmi maupun distibutor-distributor di sekluruh wilayah Indonesia.
Dilihat dari segi promosi Android adalah sebuah brand yang kuat dan terkenal, dan Android sangat familiar hampir di seluruh kalangan. Promosi-promosi yang gencar
dilakukan oleh Android baik melalui iklan, media cetak maupun internet, dapat menaikan jumlah penjualan produk ini, kerjasama dengan google, tentu membuat branding dan posisi
pemasaran Android semakin kuat dan juga kerja sama dengan ponsel-ponsel yang menggunakan aplikasi Android, sehingga kita dapat mudah menemukannya dipasaran,
provider ponsel berbasis Android juga melakukan strategi pemasaran dengan memberikan diskon-diskon kepada konsumen pada periode tertentu, Android juga menjadi beberapa
sponsor untuk event-event tertentu. Pemasaran yang dilakukan pada social media dinilai cukup efektif karena peningkatan penggunaan sosial media diseluruh dunia yang selalu
meningkat dari tahun ke tahun, cara pemasaran ini dirasa cukup jitu karna masyarakat yang melihat tayangan tersebut akan tertarik dan merasa mempunyai kebanggan tersendiri jika
menggunakan produk Android tersebut. Dengan melihat latar belakang tersebut dapat diambil sebuah kerangka pemikiran
sebagai berikut :