2.3.4 Proses Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi
serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini Engel, 1994.
Peter dan Olson 1999 mengemukakan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif
sebagai keinginan berperilaku. Kotler 1996 mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian. Berbagai
peranan yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut: 1. Pengambil inisiatif initiator, yaitu orang yang pertama-tama menyarankan atau
memikirkan gagasan membeli produk atau jasa tertentu. 2. Orang yang mempengaruhi influence, yaitu orang yang pandangan atau nasihatnya
diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir. 3. Pembuat keputusan decider, yaitu seseorang yang akan menentukan keputusan
mengenai produk yang akan dibeli, cara pembayaaran, tempat melakukan pembelian. 4. Pembelibuyer, yaitu seseorang yang melakukan pembelian.
Pemakai user, yaitu seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa. Henry Assael 1995 merumuskan bahwa perilaku pembelian
yang dilakukan oleh konsumen dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu sebagai berikut:
1. Perilaku pembeli yang kompleks Keterlibatan konsumen dalam proses pemilihan dan pembelian produk sangat tinggi.
Keterlibatan konsumen dalam proses pemulihan dan pembelian akan menjadi semakin tinggi apabila produk yang akan dibeli merupakan produk berharga tinggi, jarang
dibeli, berisiko, sangat berkesan dan informasi yang dimiliki konsumen mengenai produk tersebut sedikit. Pemasar perlu membedakan cirri-ciri yang mencolok dari
mereknya. Perincian tersebut dapat dilakukan melalui media cetak yang dapat menggambarkan produk mereka dengan lengkap melalui katalog belanja.
2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
Keterlibatan konsumen dalam proses pemilihan serta pembelian produk tinggi, namun konsumen akan melakukan proses pembelian dengan waktu yang lebih cepat karena
perbedaan dalam hal merek tidak terlalu diperhatikan. Pemasar harus dapat memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen terhadap merek,
seperti harga, lokasi dan tenaga penjual. Selain itu, komunikasi pemasaran yang baik juga diperlukan sebagai factor yang dapat menimbulkan kepercayaan dari konsumen
terhadap produk dan agar konsumen merasa telah menentukan pilihan yang tepat. 3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan
Keterlibatan konsumen dalam proses pembelian ini relative kecil. Selain itu tidak terdapat perbedaan yang mencolok antar berbagai merek dalam kategori produk
sejenis, sehingga pemasar dapat memanfaatkan promosi harga dan penjualan agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.
4. Perilaku pembeli yang mencari keragaman Keterlibatan konsumen dalam proses pembelian relative kecil, namun terdapat
perbedaan yang mencolok antar berbagai merek. Dalam kondisi ini loyalitas konsumen kecil karena konsumen sering kali berganti-ganti merek dalam kategori produk sejenis.
Perpindahan merek tersebut terjadi karena konsumen merasa tidak puas akan produk tersebut.
Proses keputusan pembelian dapat melewati lima tahapan proses pembelian Kotler, 2005
yaitu: Su
Gambar 4. Tahap-tahap pengambilan keputusan pembelian Kotler, 2005
1. Tahap pengenalan masalah Merupakan tahap pertama dalam suatu proses pembelian, konsumen mulai mengenal
adanya suatu masalah atau kebutuhan. Sejauh mana suatu produk dapat memenuhi harapan konsumen selama konsumen dapat pula mempengaruhi pengenalan kebutuhan
dan juga kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. Pada saat suatu produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen, maka keadaan yang actual dan yang diinginkan akan
Pengenalan m asalah
Pencarian inform asi
Evaluasi alt ernat if
Keput usan pem belian
Perilaku set elah pem belian
selaraas. Namun sebaliknya, suatu produk yang kurang memenuhi kebutuhan konsumen akan mengakibatkan keadaan actual yang menyimpang dari keadaan yang
diinginkan dan hal ini akan mencetuskan pengenalan kebutuhan ketika pembelian ulang dilakukan oleh konsumen.
2. Pencarian informasi Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin juga akan mencari
informasi tentang produk yang akan memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalahnya. Konsumen dapat memperoleh informasi dari banyak sumber. Sumber
informasi konsumen antara lain: 1. Sumber pribadi keluarga, teman
2. Sumber komersial periklanan, tenaga penjual 3. Sumber public media elektronik, media cetak
Pengaruh relative dari sumber informasi ini beraneka ragam menurut kategori produk dan karakteristik pembelian.
3. Evaluasi alternative Konsumen sebelum melakukan tahap pembelian akan suatu produk juga melihat
alternative lainnya yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen akan memilih pada atribut yang akan memberikan manfaat yang dicari.
4. Tahap keputusan pembelian Konsumen akan menentukan pilihan serta bentuk niat pembelian setelah melalui
tahap-tahap sebelumnya, konsumen biasanya akan membeli produk yang paling dapat memnuhi kebutuhannya. Konsumen juga dapat menunda atau menghindari keputusan
pembelian jika resiko yang dihadapi besar bila membeli produk tersebut. 5. Konsumen akan mengevaluasi produk yang dibelinya apakah memuaskan atau tidak,
jika memuaskan dan sesuai dengan harapan konsumen maka ada kemungkinan ia akan kembali membeli produk tersebut.
Perspektif pengambilan keputusan menekankan pendekatan pemrosesan informasi yang rasional terhadap perilaku pembelian konsumen. Pengambilan keputusan oleh
konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan disebut need arousal Sutisna, 2003.
Jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkannya. Proses pencaarian informasi
ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkan. Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan
seleksi atas alternative-alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak
konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli. Bagi konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi terhadap produk yang diinginkannya, proses pengambilan
keputusan akan mempertimbangkan berbagai hal.
2.4. Pengertian Android