Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas Kotler, 2004. Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan suatu usaha. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, sebuah perusahaan diharuskan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Dengan mengunakan strategi pemasaran yang tepat, suatu perusahaan dapat menempati posisi yang kuat dalam persaingan. Menurut Rangkuti 2006 pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

2.1.1 Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar

a. Segmentasi Pasar Kotler dan Keller 2009 segmentasi pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. 1. Segmentasi geografi Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Perusahan dapat beroperasi di satu atau beberapa daerah, atau beroperasi di seluruh daerah, sambil tetap memberikan perhatian pada variasi lokal. 2. Segmentasi demografi Segmentasi demografi merupakan pembagian pasar ke dalam kelompok- kelompok berdasarkan variable-variabel demografi, seperti usia, jenis kelamin, jumlah keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Variabel-variabel demografi merupakan dasar paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok konsumen. Satu alasan adalah bahwa tingkat keinginan, polihan dan pemakaian konsumen seringkali selalu dikaitkan dengan variable-variabel demografi. Alasan lain adalah bahwa variable-variabel demografi lebih mudah untuk mengukur daripada kebanyakan variable lain. Berikut ini akan digambarkan bagaimana variable-variabel demografi tertentu telah diterapkan pada segmentasi pasar. - Tingkat usia dan daur hidup Keinginan dan kapasitas konsumen berubah seiring dengan bertambahnya usia. Bahkan anak-anak usia enam bulan berbeda dengan anak-anak usia tiga bulan dalam potensi mereka berkonsumsi - Jenis kelamin Segmentasi jenis kelamin telah lama diterapkan dalam pakaian, tata rambut, kosmetik dan majalah. Kadang-kadang para pemasar lain akan memperhatikan sebuah kesempatan untuk membeat segmentasi berdasarkan jenis kelamin - Pendapatan Praktek segmentasi ini sudah lama sekali dijalankan perusahaan. Produk yang dikelompokkan untuk segmentasi jenis ini mobil, rumah dan lain-lain. - Segmentasi berdasarkan lebih dari satu variable demografi Segmentasi jenis yang demikian sering sekali dipakai perusahaan. Misalkan segmentasi ini merupakan penggabungan antara pendapatan, usia dan jenis kelamin. 3. Segmentasi psikografis Psikografis adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografi, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sikap psikologiskepribadian, gaya hidup atau nilai. 4. Segmentasi perilaku Dalam segmentasi perilaku ini konsumen dibagi kedalam kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan mereka terhadap sebuah produk. Banyak pemasar berpendapat bahwa variable perilaku merupakan titik awal terbaik untuk membuat segmen-segmen pasar. - Kejadian Kejadian dapat didefinisikan berdasarkan waktu hari, bulan, tahun, atau berdasarkan aspek temporer kehidupan konsumen yang didefinisikan dengan baik. Kita dapat membedakan pembeli menurut kejadian ketika mereka memiliki kebutuhan, membeli produk, atau menggunakan produk. - Manfaat Tidak semua orang yang membeli produk menginginkan manfaat yang sama dari produk tersebut. - Status pengguna Semua produk mempunyai nonpengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama, dan pengguna teratur. Perusahaan besar yang mencari bagian pasar yang tinggi biasanya lebih tertarik kepada calon pemakai sedangkan perusahaan kecil biasanya lebih suka mempertahankan pemakai tetapnya supaya tidak lari ke perusahaan lain. - Tingkat penggunaan Pasar dapat disegmentasikan menjadi pengguna produk kelas ringan, menengah, dan berat. Pengguna berat sering kali hanya menduduki persentase pasar yang kecil tetapi memiliki persentase total konsumsi yang tinggi. - Status loyalitas Pemasar biasanya membayangkan empat kelompok berdasarkan status loyalitas merek: a Loyalitas berat, konsumen yang hanya membeli satu merek sepanjang waktu b Loyalitas yang terbagi, konsumen yang loyal kepada dua atau tiga merek c Loyalitas yang bergeser, konsumen yang beralih loyalitas dari satu merek ke merek lain d Orang yang suka berpindah, konsumen yang tidak memperlihatkan loyalitas kepada merek apapun. b. Pasar Sasaran Apabila perusahaan telah mengidentifikasi peluang pada tiap segmen pasarnya, maka selanjutnya perusahaan harus mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa berapa banyak segmen dan segmen mana yang akan dibidik. Proses mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan faktor daya tarik segmen secara keseluruhan serta faktor tujuan dan sumber daya perusahaan Kotler dan Amstrong, 2004. Penentuan pasar sasaran yakni tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan Tjiptono, 2008. c. Posisi Pasar Menurut Kotler dan Amstrong 2004, setelah perusahaan memutuskan segmen – segmen pasar yang akan dimasuki, haruslah diputuskan posisi apa yang harus ditempati dalam segmen tersebut. Posisi produk adalah cara produk didefiisikan oleh konsumen berdasarkan makna tempat suatu produk, merek, atau sekelompok produk di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya. Positioning suatu produk menuntut perusahaan untuk menanamkan keunikan manfaat dan diferensiasi merek ke dalam benak konsumen.

2.1.2 Bauran Pemasaran Marketing Mix

Dokumen yang terkait

Pengaruh Celebrity Endoser (Agnes Monica) Terhadap Keputusan Pembelian Helm GM (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

4 45 148

Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo)Terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

0 87 105

Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Pada Usaha Ritel (Studi Kasus Pada Distro Kontjo Brothers Medan)

0 29 66

Penggunaan korelasi polikhorik pada data berskala ordinal dalam analisis model persamaan struktural (Studi Kasus : Analisis Kepuasan Terhadap Kualitas Layanan Cyber Mahasiswa IPB )

0 8 36

Pengukuran Analisis Model Struktural Dan Analisis Diskriminan Es Krim Wall’s Magnum Pada Konsumen Pengguna Social Media (Studi Kasus Mahasiswa Program Strata 1 IPB)

0 11 158

Analisis Efektivitas Social Media dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Es Krim Wall’s Magnum Berdasarkan Gender (Studi Kasus Mahasiswa Program Diploma IPB)

1 12 130

Pengukuran Efektivitas Iklan Es Krim Wall’s Magnum Terhadap Mahasiswa Program Strata-1 IPB Menggunakan Model Persamaan Struktural

0 25 138

Pengukuran Efektivitas Iklan Televisi Es Krim Wall’s Magnum Terhadap Mahasiswa Program Diploma IPB Menggunakan Model Persamaan Struktural

0 7 188

Analisis Efektivitas Social Media dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Keripik Maicih pada Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor

1 8 270

Analisis faktor-faktor yang memengaruhi calon mahasiswa memilih IPB menggunakan model persamaan struktural

1 8 56