Pengujian Unit Root DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

96

VI. DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

Dinamika ekspor karet alam diperlihatkan oleh hasil estimasi permintaan impor karet alam untuk Amerika Serikat dan Jepang, permintaan ekspor Amerika Serikat dan Jepang ke Indonesia dan Thailand, penawaran impor karet alam ke pasar Amerika Serikat dan Jepang, dan penawaran ekspor karet alam Indonesia dan Thailand ke Amerika Serikat dan Jepang. Analisis yang dilakukan diawali dengan melakukan uji unit root pada data deret waktu untuk mengetahui stasioneritas data. Kemudian dilakukan uji kointegrasi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel dalam jangka panjang. Selanjutnya berdasarkan hasil uji tersebut dilakukan estimasi persamaan dalam bentuk error correction model ECM dan bentuk autoregresif.

6.1. Pengujian Unit Root

Uji unit root dilakukan terhadap 29 variabel dari 14 persamaan. Langkah yang dilakukan diawali dengan melihat kriteria Schwartz Bayesion Criterion SBC terbesar dari nilai uji ADF untuk menentukan panjang lag optimal. Perintah uji unit root dan contoh hasil ujinya pada program Microfit dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Nilai statistik pada lag optimal kemudian dibandingkan dengan nilai kritis yang relevan. Jika nilai statistik lag optimal lebih negatif dari pada nilai kritis MacKinnon pada taraf nyata 5 persen maka hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa variabel tersebut sudah stasioner. Hasil perhitungan uji DF dan ADF pada setiap variabel untuk model 1 dengan intersep tanpa tren dan model 2 dengan intersep dan tren ditampilkan pada Tabel 17. 97 Tabel 17. Hasil Uji Unit Root untuk Setiap Variabel Nama Level First Difference Variabel Model 1 Model 2 SBC Model 1 Model 2 SBC Permintaan Impor LMDA -4.607 -4.642 00 - - - LYA -1.165 -1.724 00 -4.603 -4.569 00 LPADA -1.857 -0.726 00 -4.989 -6.584 00 LMDJ -4.704 -5.963 00 - - - LYJ -2.615 -2.004 30 -5.098 -5.203 00 LPJDJ -1.562 -0.749 00 -4.728 -5.665 00 Permintaan Ekspor LXDIA -4.222 -4.283 00 - - - LPDIAPA -3.560 -3.703 00 - - - LXDIJ -2.165 -4.071 00 -8.128 -7.999 00 LPDIJPJ -2.892 -3.292 00 -6.974 -6.887 00 LXDTA -3.812 -3.899 00 - - - LPDTAPA -4.462 -4.593 00 - - - LXDTJ -8.532 -8.477 00 - - - LPDTJPJ -2.006 -3.117 10 -7.651 -7.672 00 Penawaran Impor LPA -1.412 -0.727 00 -4.954 -6.506 00 LPJ -1.546 -0.688 00 -4.725 -5.611 00 LPW -0.946 -1.147 00 -5.548 -6.078 00 Penawaran Ekspor LXSI -3.853 -4.585 00 - - - LPIDI -2.951 -2.795 11 -4.851 -4.914 22 LXSIA -4.222 -4.283 00 - - - LPSIADI -3.064 -2.912 11 -4.415 -4.393 00 LXSIJ -2.165 -4.071 00 -8.128 -7.999 00 LPSIJDI -2.440 -2.322 00 -5.422 -5.035 02 LXST -0.504 -2.012 33 -9.037 -8.908 22 LPTDT -1.615 -1.375 10 -4.047 -4.664 00 LXSTA -3.812 -3.899 00 - - - LPSTADT -1.594 -1.706 00 -6.742 -7.572 00 LXSTJ -8.532 -8.477 00 - - - LPSTJDT -1.122 -1.365 00 -4.479 -4.918 00 Keterangan: Taraf nyata yang digunakan dalam uji ADF adalah 5 persen dengan nilai kritis untuk variabel in level Model 1 adalah -2.9472 dan Model 2 adalah -3.5426, sedangkan untuk variabel first difference Model 1 adalah -2.9499 dan Model 2 adalah -3.5468. Berdasarkan hasil uji unit root dari 29 variabel ternyata terdapat 11 variabel yang tidak mengandung unit root atau sudah stasioner. Variabel yang stasioner adalah kuantitas impor karet alam Amerika Serikat, kuantitas impor 98 karet alam Jepang, kuantitas impor karet alam Amerika Serikat dari Indonesia, harga relatif impor karet alam dari Indonesia ke Amerika Serikat, kuantitas impor karet alam Amerika Serikat dari Thailand, harga impor relatif karet alamAmerika Serikat dari Thailand, kuantitas impor karet alam Jepang dari Thailand, kuantitas ekspor karet alam Indonesia, kuantitas ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat, kuantitas ekspor karet alam Thailand ke Amerika serikat dan kuantitas ekspor karet alam Thailand ke Jepang. Selanjutnya dilakukan uji integrasi pada 18 variabel lain yang belum stasioner pada derajat nol. Hasil uji integrasi yang dilakukan menunjukkan bahwa semua variabel yang diobservasi setelah di-difference satu kali berhasil menolak hipotesa nol. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut telah stasioner pada derajat satu.

6.2. Pengujian Kointegrasi