112 alam yang secara umum inelastis terhadap perubahan harga relatif karet alam
untuk masing-masing negara eksportir menurut Niemi 2003 menyebabkan implikasi kebijakan yang meliputi kebijakan nilai tukar dan intervensi
perdagangan dalam bentuk tarif dan non tarif tidak akan terlalu efektif untuk merubah kuantitas permintaan impor.
Permintaan ekspor karet alam Thailand yang lebih elastis terhadap perubahan pada permintaan total impor karet alam Amerika Serikat maupun
Jepang sedangkan permintaan ekspor karet alam Indonesia lebih responsif terhadap perubahan pada harga relatif. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan
ekspor karet alam ke Thailand lebih didasarkan pada kualitas sedangkan permintaan ekspor karet alam Indonesia lebih didasarkan pada harga. Terlihat
bahwa komoditas ekspor karet alam asal Thailand lebih unggul dalam hal kualitas sedangkan karet alam asal Indonesia unggul dalam hal harga.
6.5. Penawaran Impor Karet Alam
Persamaan penawaran impor karet alam dibangun untuk dua pasar yaitu Amerika Serikat dan Jepang Spesifikasi ECM untuk persamaan harga dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
t t
t t
j
ECM b
dLPW b
b dLP
ε +
+ +
=
− 1
2 1
,
……………………………...6.10 tanda harapan:
1
b ,
1
2
− b
Penawaran karet alam menunjukkan respon dari harga impor karet alam untuk pasar Amerika Serikat dan Jepang terhadap perubahan harga karet alam di pasar
113 dunia. Persamaan penawaran impor untuk Amerika Serikat dan Jepang adalah
sebagai berikut:
1
44 .
4 16
. 3
14 .
71 .
1 20
.
−
− +
− +
− =
t t
t
ECM dD
dD dLPW
dLPA ….6.11
1
36 .
4 11
. 3
07 .
45 .
1 54
. 1
−
− +
− +
=
t t
t
ECM dD
dD dLPW
dLPJ ……6.12
dimana: 3
D = dummy pembubaran INRO
4 D
= dummy pelaksanaan SMS dan AETS Secara rinci hasil estimasi dan uji diagnostik persamaan di atas dapat dilihat pada
Lampiran 10 dan 11. Uji diagnostik yang dilakukan untuk persamaan harga impor karet alam
Amerika Serikat dan Jepang menunjukkan tidak terdapat masalah baik autokorelasi, functional form, ketidaknormalan residual maupun heteroskedastis
dengan hasil nilai koefisien determinasi sebesar 0.5 untuk persamaan penawaran impor karet alam Amerika Serikat dan sebesar 0.53 untuk persamaan penawaran
impot karet alam Jepang. Hasil estimasi menunjukkan harga karet alam dunia berpengaruh nyata terhadap harga impor karet alam Amerika serikat dan harga
impor karet alam Jepang pada taraf nyata 5 persen. Tabel 21. Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang Penawaran Impor
Elastisitas Harga Dunia Negara
Jangka Pendek Jangka Panjang
ECT Amerika Serikat
1.71 3.86
-0.44 Jepang
1.45 4.05
-0.36 Respon harga impor karet alam di pasar Amerika Serikat terhadap
perubahan harga karet alam dunia elastis baik jangka pendek maupun jangka panjang. Begitu pula dengan Jepang dimana harga impor karet alam Jepang
responsif terhadap perubahan yang terjadi pada harga karet alam dunia dalam
114 jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Tampak jelas bahwa besarnya
harga karet alam di suatu pasar regional sangat tergantung dan dipengaruhi oleh besarnya harga karet alam dunia.
Koefisien adjustment untuk harga impor karet alam Amerika Serikat adalah sebesar 0.44 dimana kecepatan penawaran impor karet alam Amerika
Serikat untuk kembali pada keseimbangan karena perubahan pada harga karet alam dunia selama 2.27 kali periode data. Sedangkan penawaran impor karet alam
Jepang dapat kembali ke keseimbangan karena perubahan harga karet alam dunia dalam waktu 2.78 kali periode data. Rata-rata lama waktu kembali kekesimbangan
adalah sekitar 7 bulan yang berarti bahwa perubahan yang terjadi pada harga karet alam dunia akan direspon dengan baik oleh pasar regional di negara importir
dimana pasar akan kembali normal dalam jangka waktu tujuh bulan. Lamanya waktu untuk kembali pada keseimbangan sejalan dengan hasil penelitian Niemi
2003.
6.6. Penawaran Eskpor Karet Alam