Dampak Kenaikan Harga Karet Alam Dunia

123 Jepang kemudian ditransmisikan pada permintaan ekspor karet alam Jepang ke masing-masing negara pengekspor yaitu Indonesia dan Thailand melalui perubahan permintaan impor karet alam Jepang. Peningkatan permintaan ekspor karet alam Jepang dari Indonesia dan Thailand sebagai respon terhadap perubahan pendapatan Jepang masing-masing sebesar 10.26 persen dan 12.76 persen dengan pertumbuhan ekspor per periodenya sebesar 0.11 persen dan 0.09 persen. Fenomena ini menunjukkan bahwa permintaan ekspor karet alam responsif terhadap perubahan pendapatan domestik bruto. Respon permintaan ekspor karet alam Indonesia yang cukup besar menunjukan adanya potensi bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Jepang. Pangsa pasar untuk masing-masing negara pengekspor karet alam ke Amerika Serikat setelah terjadi peningkatan pendapatan masih didominasi oleh ekspor karet alam Indonesia dengan besar pangsa pasar 57.72 persen untuk Indonesia dan 26.31 persen untuk Thailand. Sedangkan jika terjadi peningkatan pendapatan di Jepang maka pangsa ekspor Indonesia menjadi 19.85 persen dan Thailand sebesar 75.95 persen dimana pasar Jepang didominasi oleh ekspor karet alam asal Thailand. Jadi berdasarkan hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa peningkatan pendapatan yang terjadi di negara-negara importir efektif untuk meningkatkan permintaan ekspor karet alam ke masing-masing negara eksportir.

7.2. Dampak Kenaikan Harga Karet Alam Dunia

Dampak kenaikan harga karet alam dunia diketahui melalui simulasi peningkatan harga karet alam dunia sebesar 50 persen. Simulasi harga dan besaran 124 peningkatan tersebut didasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sinuraya 2000 dan Anwar 2005 serta situasi perkembangan harga rataan karet alam dunia. Perubahan arus perdagangan yang terjadi akibat peningkatan harga karet alam dunia diperlihatkan pada Tabel 24. Tabel 24. Dampak Kenaikan Harga Karet Alam Dunia Sebesar 50 Perubahan Pertumbuhan per Pangsa Negara Ton Periode Pasar Permintaan Impor - Amerika Serikat -13 060.3 -4.74 -0.050 - - Jepang -1 745.8 -0.91 -0.003 - Permintaan Ekspor AS - Indonesia -7 972.1 -4.87 -0.064 56.23 - Thailand -4 194.9 -5.35 -0.055 25.17 Permintaan Ekspor Jepang - Indonesia -1 200.6 -2.50 -0.024 19.34 - Thailand -577.5 -0.67 -0.008 70.97 Simulasi diawali dengan pengaruh perubahan harga karet alam dunia terhadap harga impor karet alam Amerika Serikat dan Jepang melalui persamaan penawaran impor karet alam kedua negara tersebut. Kemudian perubahan harga impor akan mempengaruhi permintaan impor karet alam Amerika Serikat dan Jepang yang selanjutnya ditransmisikan pada permintaan ekspor Amerika Serikat dan Jepang ke Indonesia dan Thailand melalui perubahan harga ekspor relatif karet alam di masing-masing pasar. Harga impor karet alam Amerika Serikat dan Jepang responsif terhadap peningkatan harga karet alam dunia karena nilai elastisitas harga dunia yang cukup besar. Namun pengaruh peningkatan harga impor karet alam terhadap permintaan impor Amerika Serikat dan Jepang tidak responsif karena elastisitas harga riilnya yang kurang dari satu. Tidak responsifnya permintaan impor 125 terhadap perubahan harga berakibat pada rendahnya perubahan permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat dan Jepang ke Indonesia dan Thailand. Peningkatan harga karet alam dunia menyebabkan terjadinya penurunan pada permintaan impor. Amerika Serikat mengalami penurunan permintaan impor karet alam sebesar 4.87 persen sedangkan permintaan impor karet alam Jepang penurunannya lebih kecil yaitu hanya 0.91 persen. Perbedaan tersebut disebabkan karena elastisitas harga impor karet alam Amerika Serikat yang lebih besar dari pada Jepang karena pasar karet alam Amerika Serikat yang sudah mulai jenuh. Konsisten dengan penurunan yang terjadi pada permintaan impor, permintaan ekspor karet alam ke negara-negara eksportir juga mengalami penurunan akibat meningkatnya harga dunia. Permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat ke Indonesia turun sebesar 4.87 persen sedangkan ke Jepang juga turun dengan besar 5.35 persen. Besarnya penurunan tersebut menunjukkan bahwa permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat ke Indonesia lebih kaku dari pada permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat ke Thailand. Respon permintaan ekspor karet alam Jepang ke Thailand lebih kaku dari pada permintaan ekspor karet alam Jepang ke Indonesia terhadap perubahan harga karet alam dunia yang menunjukkan dominasi karet alam Thailand di pasar Jepang. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya penurunan permintaan ekspor karet alam Indonesia dari Jepang yang lebih besar dari pada Thailand. Penurunan permintaan ekspor karet alam Indonesia ke Jepang adalah sebesar 2.5 persen sedangkan Thailand hanya sebesar 0.67 persen. Pasar karet alam Amerika Serikat masih didominasi oleh karet alam Indonesia dengan menguasai 56.23 persen pangsa pasar, sedangkan Thailand 126 hanya 25.17 persen. Thailand masih mendominasi pasar karet alam Jepang dengan menguasai 70.97 persen pangsa pasar sedangkan pangsa pasar ekspor karet alam Indonesia ke Jepang hanya sebesar 19.34 persen saja. Pangsa pasar ekspor karet alam dari Thailand dan Indonesia di pasar Jepang mengalami penurunan sebagai akibat dari penurunan harga karet alam dunia.

7.3. Dampak Kenaikan Pendapatan dan Harga Karet Alam Dunia