Karakteristik Responden GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

apabila buah telah kering yaitu dengan memasukkan buah kedalam wadah dengan posisi punggung buah menghadap bawah dan wadah sudah dilengkapi dengan lapisan kertas, penyimpanan buah dalam peti kardus harus disimpan pada gudang yang bersih dengan temperatur 8-10 derajat celcius dengan kelembaban ruangan lebih dari 90 persen. Upaya pemasaran yang dilakukan diantaranya bekerjasama dengan pedagang besar yang akan mendistribusikan hasil panen ke pedagang-pedagang pengecer pasar tradisional di luar kota seperti Jakarta. Saat ini pun telah ada eksportir yang berminat memasarkan mangga gedong gincu dengan tujuan pasar singapura. Namun selain itu masih ada kendala yang dihadapi untuk memenuhi permintaan ekspor diantaranya adalah: ukuran buah yang dihasilkan belum memenuhi standar, standar bobot buah mangga gedong gincu berkualitas ekspor adalah 250 gr untuk ukuran mangga gedong gincu dan 400 gr untuk mangga cengkir.

5.3. Karakteristik Responden

Berdasarkan umurnya responden pada penelitian ini dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu responden usia 20-35 tahun, 35-50 tahun, dan 50-70 tahun. Petani responden pada penelitian ini terbesar pada kisaran 30-60 tahun. Tabel 8. Jumlah Petani Responden Usahatani Buah Mangga Berdasarkan Umur di Kabupaten Indramayu Umur Jumlah petani responden orang Persentase 25-30 1 3,33 31-35 3 10,00 36-40 7 23,33 41-45 7 23,33 46-50 2 6,67 ≥51 10 33,34 Total 30 100 Umur petani responden yang mengusahakan usahatani mangga ini pada umumnya berdasarkan Tabel 8. di atas berkisar diatas 30 tahun, yang paling mendominasi responden pada pnelitian ini berumur antara 36-45 yaitu sebesar 23,33 persen dan yang berumur diatas 51 tahun sebanyak 33,34 persen. Responden dengan golongan umur diatas 51 tahun merupakan petani responden yang telah berpengalaman menjalankan usaha budidaya mangga tersebut, adapun petani responden yang termasuk usia produktif yaitu antara 25 tahun sampai dengan 40 tahun terbagi dalam persentase-persentase kecil. Minimnya petani responden pada usia produktif dikarenakan golongan usia produktif di Kabupaten Indramayu lebih memilih mata pencaharian diluar bidang pertanian seperti berdagang, serta menjadi karyawan swasta dan pegawai negeri. Tingkat pendidikan formal petani mangga di Kabupaten Indramayu secara umum masih dapat dikatakan rendah, karena hanya berpendidikan terakhir SD, sedangkan selebihnya hanya berpendidikan terahir SMP dan SMA. Hal tersebut sangat bertentangan dengan program pemerintah diperiode tahun 1990an, yang mencanangkan wajib belajar 9 tahun dan pentingnya pendidikan serta wajib belajar minimal hingga ke jenjang SMA. Tabel 9. Tingkat Pendidikan Petani Responden Pada Usahatani Buah Mangga di Kabupaten Indramayu Kelompok pendidikan formal Jumlah petani responden orang Persentase SD MI 14 46,67 SMPMTS 7 23,33 SMAMAN 9 30,00 Perguruan TinggiAkademi Total 30 100 Dari keseluruhan responden yang ada dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari mereka telah terlepas dari buta huruf dan hitung. Karena sebagian besar responden pernah mengenyam pendidikan walaupun hanya pada tingkat sekolah dasar yaitu sebanyak 46,67 persen, pendidikan SMP hanya 23,33 persen dan yang berpendidikan hingga SMA sebanyak 30,00 persen.

5.3.1. Pengalaman Usahatani Mangga di Kabupaten Indramayu

Meskipun secara umum tingkat pendidikan petani mangga tergolong relatif rendah, bukan berarti tingkat pengetahuan petani dalam hal budidaya pertaniannya rendah khususnya budidaya mangga. Pengalaman petani sangat mempengaruhi mereka dalam proses pengambilan keputusan dalam mengelola usahatani mangga, selain itu peran serta anggota ppl pertanian sangat membantu mereka dalam hal manajemen, pola tanam dan informasi mengenai penanggulangan hama dan penyakit. Tabel 10. Pengalaman Petani Responden Dalam Usahatani Mangga di Kabupaten Indramayu Kelompok Tahun Petani Responden orang Jumlah Persentase 1-5 − − 5-10 25 83,3 10-15 − − ≥ 15 5 16,6 Total 30 100 Pada Tabel 10. tersebut terlihat bahwa rata-rata petani responden telah menjalankan usahatani mangga selama lebih dari 5 tahun, sebanyak 83,3 persen responden petani mangga telah menjalankan usahatani mangga selama 5-10 tahun, yakni sebanyak 25 orang, dan lebih dari 15 tahun sebanyak 5 orang atau sekitar 16,6 persen.

5.3.2. Status Penguasaan Lahan

Berdasarkan dari data yang diperoleh diketahui bahwa petani responden pada penelitian ini sebagian besar mengembangkan usahatani mangga dilahan milik sendiri, berdasarkan dari data yang diperoleh dari responden diketahui bahwa lahan perkebunan tersebut rata-rata merupakan lahan warisan turun- temurun dari keluarganya. Sementara jumlah pemilikan pohon berkisar antara 12- 55 buah pohon mangga, tetapi ada juga salah satu responden memiliki pohon mangga mencapai 700 pohon. Luas lahan yang dimiliki petani responden rata- rata berkisar antara 1000 hingga 10.000 meter persegi. 5.3.3. Alasan Petani Responden Mengusahakan Mangga Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, alasan petani responden dalam berusahatani buah mangga sangat beragam, dari berbagai alasan responden tersebut dikelompokkan dalam empat kelompok alasan yaitu : 1sangat cocok diusahakan didaerah ini, 2 keuntungan lebih tinggi, 3 pemasaran terjamin dan yang ke 4 lain-lain. Alasan mengembangkan usaha tani mangga adalah karena adanya pemasaran yang sudah terjamin, ini dikarenakan para petani responden tersebut memang sudah menjadi anggota kelompok tani yang pemasarannya terjamin. Ini dapat terlihat dari alur pemasaran buah mangga di bawah ini Walaupun pemasarannya sudah terjamin tetap saja petani dibantu oleh pemeritah dalam hal ini Departemen Pertanian selalu berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas produksi buah mangga tersebut dikarenakan sekarang ini konsumen sudah paham betul akan keamanan pangan yang dikonsumsinya, menginginkan kualitas yang baik serta dikelola secara ramah lingkungan. Selain itu alasan selanjutnya adalah tanaman mangga sangat cocok dibudidayakan di Kabupaten Indramayu sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya tanaman hortikultura lainnya.

5.4. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk