Sistem reproduksi Klasifikasi dan Identifikasi Cumi-Cumi Sepioteuthis lessoniana, LESSON

Alat ejakulasi terdiri atas beberapa gulungan besar dan rapat sekali di bagian ujung oral spermatofor. • Kantong tinta : bentuk pirifrom tanpa fotofor, dengan lapisan luar berwarna hijau-biru keperakan dengan gari-garis pada sisi ventral massa isi rongga perut. Gambar 2 Larva cumi-cumi sirip besar Sepioteuthis lessoniana.

2.1.3 Sistem reproduksi

Cumi-cumi reproduksinya bersifat dioecius, yang berarti dapat dibedakan antara jantan dan betina. Perbedaan terletak pada lengan keempat cumi-cumi jantan yang mengalami modifikasi menjadi hektokotilus. Selain itu ukuran tubuh cumi-cumi jantan biasanya lebih kecil daripada betinanya Purchon, 1968. Sistem genital betina terdiri atas : indung telur ovary, saluran telur oviduct, oviducal, nimadamental, dan kelenjar nidamental tambahan. Indung telur tunggal dan menempati bagian posterior rongga mantel. Bentuknya sesuai dengan ronga kerangka. Oviduct sepasang pada beberapa jenis cumi-cumi oseanik Oegopsida dan octopus, dan tidak berpasangan pada seluruh sotong, myopsida dan octopus bersirip. Keseluruhan cephalopoda memiliki kelenjar oviducal yang mengekresikan substansi adhesive tipis yang akan membentuk selubung ketiga telur pada decapoda selubung pertama merupakan selaput telur dan slubung kedua merupakan chorion dan membentuk ujung tangakai telur dan semen yang akan melekatkan telur ke subtrat. Kelenjar nidamental merupakan organ seks sekunder yang menghasilkan lapisan agar-agar pelindung telur ketika telur ditempelkan. Sotong dan Myopsida memiliki kelenjar nidamental tambahan kecil didaerah kelenjar nidamental pada oviduct yang berfungsi untuk memberikan lapisan tambahan pada telur Arnold, 1984. Sistem reproduksi jantan terdiri atas tetis, vas deferens, organ spermatoforik, kelenjar tambahan tambahan prostat, kantong sperma Nedham’s sac, dan penis. Organ sexual jantan tidak berpasangan pada hampir seluruh cephalopoda. Testis berbentuk triangular atau cerutu pada ordo decapoda, terletak pada bagian dalam posterior mantel. Sperma dihasilkan oleh testis dan dilepaskan ke vas deferens yang berbentuk gulungan dan terus menuju ke seminal vesicle di anterior. Berbagai kelenjar seperti kelenjar tambahan saling membantu dalam memaketkan sperma menjadi spermatofor yang besar, yang disimpan di dalam penampungan besar yang disebut Needham’s sac. Spermatofor dari kantong dilepaskan ke dalam rongga mantel melalui saluran sperma dan penis. Gambar 3 Telur cumi-cumi sirip besar Sepioteuthis lessoniana.

2.1.4 Proses pemijahan dan perkawinan