3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian pendahuluan untuk mendapatkan bahan penelitian utama dilaksanakan di tubir Selatan Gugus Pulau Pari. Pulau Pari terletak pada
5
o
50’21,4” LS sampai 5
o
53’14,4” LS dan 106
o
33’58,6” BT sampai 106
o
38’10,5” BT Dinas Hidro-Oseanografi 1986. Pulau ini merupakan pulau terbesar dari
kelompok lima pulau di selatan kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Jakarta dan berada di luar kawasan konservasi. Terdapat sebuah stasiun penelitian
kelautan milik P3O-LIPI di pulau ini Pentury dkk, 1995. Gugusan Pulau Pari memiliki lima pulau, delapan gobah besar dan kecil, dan
daerah rataan daerah pasang surut, berikut terumbu karang yang melingkarinya. Kelima pulau tersebut adalah Pulau Tikus, Pulau Burung, Pulau Kongsi, Pulau
Tengah, dan Pulau Pari. Gobah yang ada adalah Gobah Soa Besar, Gobah Kuanji, Gobah Lapangan Pasir, Gobah Ciaris, Gobah Besar I, Gobah Besar II, Gobah
Kuningan, dan Gobah Buntu. Terdapat kaloran dibeberapa tempat, berupa ‘pintu masuk’ di daerah tubir reef-edge yang menghubungkan perairan diluar dengan
di dalam terumbu karang. Kaloran-kaloran tersebut yaitu Kaloran Besar, Kaloran Lagun Dalam, Kaloran Tanah Miring, Kaloran Tenggang, Kaloran Kelapa Tinggi,
dan Kaloran Ciadung Pentury dkk, 1995. Adapun keseluruhan gobah terletak pada 5
o
50’48” LS sampai 5
o
52’28” LS dan 106
o
35’36” BT hingga 106
o
36’9” BT Dinas Hidro-Oseanografi 1986. Kawasan Pulau Pari ini mengalami musim hujan
mulai bulan November hingga April, dengan 10 sampai 20 hari hujan per bulan dan Januari sebagai bulan terbasah. Musim kemarau terjadi mulai bulan Mei
sampai Oktober dengan 4 sampai 10 hari hujan per bulan, dimana Agustus adalah bulan terkering. Musim pancaroba terjadi antara bulan April hingga bulan Mei
dan Oktober hingga bulan Desember Dinas Hidro-Oseanografi, 1986. Dikawasan Kepulauan Seribu bertiup dua jenis angin, yaitu angin barat dan
angin timur. Angin barat bertiup mulai bulan Desember hingga Maret dengan arah berkisar dari Barat Daya hingga Barat Laut. Kecepatan Angin rata-rata 7-20 knot,
dan bulan Desember hingga Februari dapat melebihi 20 knot. Pada musim timur bertiup angin timur mulai bulan Juni hingga September berkecepatan 7-15 knot,
arah angin berkisar antara Timur laut dan Tenggara. Musim pancaroba terjadi antara April sampai Mei dan Oktober hingga bulan November Dinas Hidro-
Oseanografi, 1986. Kegiatan pengamatan lapang ini di lakukan pada musim pemijahan cumi-
cumi sirip besar, yaitu dari bulan Juni hingga Oktober 2006. Lokasi penelitian pendahuluan ditentukan berdasarkan studi literatur tentang tingkah laku
pemijahan cumi-cumi sirip besar, seperti: kondisi perairan dan kebiasaan cumi- cumi sirip besar dalam menempelkan telurnya.
Penelitian utama yaitu pengamatan preferensi cumi-cumi sirip besar Sepioteuthis lessoniana,LESSON terhadap perbedaan warna dan intensitas
cahaya pada waktu pengamatan yang berbeda dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Jl. Pasir
Putih Ancol. Kegiatan Pengamatan laboratorium ini dilakukan pada Juni hingga Oktober 2006. Pengamatan tingkah laku cumi-cumi ini dilakukan pada sebuah
kamar tanpa lampu, dimana seluruh jendelanya ditutup plastik polibag hitam, saat malam hari mulai pukul 18.00 sampai dengan pagi pukul 06.00, dikarenakan sifat
cumi-cumi yang merupakan hewan noturnal hewan yang beraktifitasbergerak aktif pada malam hari.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian