ini menyebabkan sejumlah garam-garam yang terkandung pada air laut akan masuk kedalam telur melalui lapisan luar telur yang bersifat permiabel. Sebaliknya air yang
ada di dalam telur akan bergerak ke luar. Setelah telur cumi-cumi menetas menjadi larva cumi-cumi, maka cumi-cumi ini
dipelihara dalam bak fiber-glass yang berbeda dengan bak fiber-glass telur cumi- cumi. Larva cumi-cumi ini diberi pakan rotifera yang didapat dari hasil
pembudidayaan LIPI. Seperti yang telah di laporkan oleh Amaratunga 1983 bahwa pakan larva cumi-cumi di alam adalah zooplankton terutama jenis-jenis copepoda,
amphipoda mysid, dan larva crustacean. Hal ini sejalan dengan pendapat Yamaguchi 1991 bahwa cumi-cumi memilih pakan hidup yang bersifat aktif.
Pada bak fiber-glass tempat pemeliharaan larva juga diberi heater-thermostat sebagai alat pengatur suhu agar suhu dibak fiber-glass dapat selalu terkontrol.
Dimana suhu pada bak fiber-glass tersebut adalah 28
o
C yang merupakan suhu terbaik bagi kehidupan larva.
Cumi-cumi memiliki toleransi salinitas cukup besar, dimana dapat hidup baik pada salinitas rendah maupun tinggi. Maka kondisi salinitas tidak berpengaruh
terhadap keberadaan sumberdaya cumi-cumi. Konsentrasi oksigen terlarut 3,7-4,4 mlL dimana mendukung untuk kehidupan sumberdaya cumi-cumi. Baku mutu yang
ditetapkan KLH 1988, batas minimum oksigen terlarut untuk kehidupan cumi-cumi 4 mgL.
4.2 Penelitian Utama
Pada penelitian utama dilakukan pengamatan mengenai preferensi cumi-cumi terhadap perbedaan warna cahaya, intensitas cahaya, dan waktu pengamatan dalam
skala laboratorium. Selain itu juga dipelajari warna cahaya, intensitas cahaya dan waktu pengamatan manakah yang paling baik untuk di aplikasikan pada penangkapan
cumi-cumi di lapangan laut.
4.2.1 Hubungan antara warna lampu dengan larva cumi yang terpikat pada pengamatan menggunakan 1 lampu
Pengamatan secara visual antara warna lampu dengan jumlah larva cumi yang terpikat pada pengamatan menggunakan satu buah lampu dapat dilihat pada Tabel 3
dan pada Gambar 7. Dari Gambar 7 dapat dilihat grafik hubungan antara warna lampu merah, kuning, hijau, dan biru dengan jumlah larva cumi-cumi yang terpikat
pada pengamatan dengan menggunakan 1 buah lampu LED ini. Tabel 3 Hubungan antara warna lampu dengan jumlah larva cumi yang terpikat pada
pengamatan menggunakan 1 lampu
Gambar 7 Grafik sebaran arah renang larva cumi-cumi menggunakan 1 buah lampu LED untuk setiap warna biru, hijau, kuning dan merah.
Banyak Warna
18.00 - 21.00 Warna
21.00 - 24.00 Warna
24.00 - 03.00 Warna
03.00 - 06.00 Lampu
Lampu Terpikat
Lampu Terpikat
Lampu Terpikat
Lampu Terpikat
1 Merah
10 Merah
7 Merah
9 Merah
6 1
Kuning 14
Kuning 10
Kuning 12
Kuning 10
1 Hijau
19 Hijau
13 Hijau
16 Hijau
13 1
Biru 17
Biru 11
Biru 14
Biru 12
10 7
9 6
14 10
12 10
19
13 16
13 17
11 14
12
5 10
15 20
25 30
18:00-21:00 21:00-24:00
24:00-03:00 03:00-06:00
Merah Kuning
Hijau Biru
Pada pengamatan menggunakan satu buah lampu Gambar 7, secara deskriptif terlihat bahwa cumi-cumi lebih tertarik pada lampu berwarna hijau, kemudian lampu
berwarna biru diurutan kedua, lampu berwarna kuning diurutan ketiga, dan lampu berwarna merah diurutan terakhir dengan jumlah larva cumi-cumi yang terpikat
terendah pada setiap waktu pengamatan. Bila dilihat dari perlakuan perbedaan waktu pengamatan maka secara deskriptif
dapat disimpulkan bahwa cumi-cumi paling banyak terpikat lampu pada pukul 18.00- 21.00. Diposisi kedua yaitu pengamatan pada pukul 24.00-03.00. Dan diurutan
terakhir adalah pengamatan pada pukul 03.00-06.00 dan pengamatan pukul 21.00- 24.00 dimana jumlah cumi-cumi yang terpikatnya berjumlah hampir sama.
4.2.2 Hubungan antara warna lampu dengan larva cumi yang terpikat pada pengamatan menggunakan 2 lampu
Hubungan antara warna lampu dengan jumlah larva cumi yang terpikat pada pengamatan menggunakan dua buah lampu dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4 Hubungan antara warna lampu dengan jumlah larva cumi yang terpikat pada pengamatan menggunakan 2 lampu
Selain dapat dilihat dengan menggunakan Tabel 4 diatas, hasil pengamatan juga dapat dilihat pada Gambar 8 dibawah ini. Dari Gambar 8 dapat dilihat grafik
hubungan antara warna lampu merah, kuning, hijau, dan biru dengan jumlah larva cumi-cumi yang terpikat pada pengamatan dengan menggunakan 2 buah lampu LED
ini.
Banyak Warna
18.00 -21.00 Warna 21.00 - 24.00