Waktu dan Lokasi Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai Januari 2012 yang bertempat di Pesisir Selatan Yogyakarta Gambar 2. Secara geografis wilayah tersebut terletak pada 7°3’ - 8°12’ LS dan 110°00’ - 110°50’ BT. Batas administratif Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebelah utara, barat dan timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Provinsi DI Yogyakarta terdiri dari lima kabupatenkota yaitu Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Wilayah penelitian yang menjadi fokus penelitian mencakup pesisir Kabupaten Kulon Progo Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, dan Galur dan Bantul Kecamatan Srandakan. Kabupaten Kulon Progo memiliki luas wilayah 586,27 km 2 yang terdiri dari 12 kecamatan. Terdapat 4 kecamatan yang merupakan kecamatan pesisir dengan garis pantai mencapai 24,63 km. Kabupaten Bantul memiliki luas 506,85 km 2 yang terdiri dari 17 kecamatan. Terdapat 3 kecamatan yang merupakan kecamatan pesisir dengan garis pantai sepanjang 15,59 km DPU, 2009a. Peta lokasi penelitian yang dilengkapi dengan batasan sel dapat dilihat pada Gambar 2. Panjang garis pantai yang terdapat dalam wilayah kajian adalah ± 26 km dan jumlah sel sebanyak 26 buah kotak merah pada Gambar 2. Kotak merah yang terdapat pada Gambar 2 merupakan sel-sel yang digunakan dalam menganalisis kerentanan pesisir. Setiap sel mempunyai jarak ke arah darat sejauh 1500 meter dari garis pantai dengan panjang garis pantai tiap selnya adalah 1000 meter. Pertimbangan tersebut diambil berkaitan dengan pendekatan spasial yang digunakan oleh Pendleton et al. 2004 yang menggunakan grid 1-menit ± 1500 meter. Penggunaan batasan tiap selnya sepanjang 1000 meter juga didasarkan atas pertimbangan kehomogenitasan geomorfologi dan batimetri daerah studi. Keterangan yang terdapat di dalam sel pada Gambar 2 merupakan kode sel yang digunakan proses pengolahan data. Informasi mengenai sel yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1. Gambar 2. Lokasi Penelitian di Pesisir Selatan Yogyakarta Secara umum morfologi kawasan pantai selatan Yogyakarta memiliki garis pantai yang lurus mulai dari Parangtritis ke arah barat hingga Pantai Congot, kearah timur hingga Teluk Sadeng, memiliki kenampakan morfologi yang membentuk teluk dan kantong pasir pocket sand. Morfologi daratan Yogyakarta sebagian besar merupakan daratan yang tertutup oleh endapan gunung api muda hasil aktivitas Gunung Merapi dan sebagian kecil merupakan endapan aluvium. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan pada tahun 2002 memperlihatkan bahwa kondisi batimetri di perairan selatan Yogyakarta dari pantai hingga 12 mil ke arah laut lepas berkisar antara 5 hingga 350 meter, yang berangsur makin dalam ke arah laut dengan pola kontur batimetri yang sejajar dengan garis pantai Mustafa dan Yudhicara, 2007. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Pengolahan Data Oseanografi, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 3.2. Alat dan Data 3.2.1. Alat