Gambar 14. Skor Indeks Kerentanan Pantai Selatan Yogyakarta Berdasarkan Parameter Rata-Rata Tunggang Pasang Surut
Hasil analisis pasang surut dengan menggunakan perangkat lunak MIKE 21, diketahui bahwa tipe pasut di perairan selatan Yogyakarta adalah campuran
condong ke harian ganda, dimana nilai bilangan Formzhal-nya adalah berada diantara 0,25 dan 1,50. Pasang surut campuran condong harian ganda mixed tide,
prevailing semidiurnal merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalan satu hari, tetapi kadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
dengan memiliki tinggi dan waktu berbeda. Pasang surut jenis ini terdapat di pantai selatan Jawa dan Indonesia bagian timur Wyrtki, 1961.
4.6. Tinggi Gelombang
Berdasarkan hasil pengolahan data gelombang yang dibangkitkan oleh angin diketahui bahwa tinggi gelombang pecah yang terdapat di pesisir selatan
Yogyakarta berkisar dari 0,655 sampai 0,669 meter Tabel 6.
Tabel 6. Tinggi Gelombang Pecah di Pesisir Selatan Yogyakarta
KABUPATEN KECAMATAN KODE
SEL TINGGI GELOMBANG
PECAH m
Kulon Progo Temon
21104 0,655
21105 0,665
21106 0,658
21107 0,665
21108 0,658
21109 0,663
Wates 21110
0,667 21111
0,658 21112
0,660
Panjatan 21113
0,667 21114
0,655 21115
0,665 21216
0,669 21217
0,663 21218
0,655 21219
0,655 21220
0,665 Galur
21221 0,662
21222 0,662
21223 0,669
21224 0,657
21225 0,665
Bantul Srandakan
21226 0,658
21227 0,658
21228 0,655
21229 0,657
Sumber: Pengolahan data ECMWF
Tinggi gelombang pecah pada Tabel 6 di atas memperlihatkan bahwa tinggi gelombang pecah yang terdapat di pesisir selatan Yogyakarta tidak terlalu
berbeda jauh antara sel yang satu dengan sel lainnya. Tinggi gelombang pecah minimum terdapat di sel 21104 Kec. Temon; 21114, 21217, 21219 Kec.
Panjatan dan 21228 Kec. Srandakan dengan tinggi gelombang pecah yaitu 0,655 meter. Tinggi gelombang pecah maksimum di pesisir selatan Yogyakarta
yaitu 0,669 meter yang terdapat pada sel 21216 Kec. Panjatan dan 21223 Kec. Galur. Tinggi gelombang pecah di perairan selatan Yogyakarta termasuk ke
dalam kelas sangat tidak rentan yang diberi indikator warna biru. Kelas sangat tidak rentan terdapat di semua kecamatan yang dijadikan sebagai daerah
penelitian. Visualisasi dari pembagian kelas kerentanan berdasarkan parameter tinggi gelombang pecah dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Skor Indeks Kerentanan Pesisir Selatan Yogyakarta Berdasarkan Parameter Tinggi Gelombang Pecah
Gelombang merupakan parameter utama dalam proses erosi atau sedimentasi. Besarnya tergantung dari besarnya energi yang dihempaskan oleh
gelombang ke pantai. Besarnya energi gelombang ditentukan oleh tinggi gelombang sebelum pecah. Nilai tinggi gelombang dalam kerentanan pantai
dapat mempengaruhi perubahan garis pantai dan kondisi geomorfologi daerah tersebut. Selain itu, ketinggian gelombang berkaitan dengan bahaya pengenangan
air laut dan transport sedimen di pantai Pendleton et al., 2005. Wilayah perairan Laut Selatan Jawa dan khususnya di Pantai Selatan
Yogyakarta, gelombang yang dihasilkan cukup besar dan sering dikatakan sebagai
daerah yang sangat ganas karena menimbulkan abrasi sepanjang tahun. Data angin yang dikorelasikan dengan bentuk garis pantai daerah menunjukkan bahwa
frekuensi angin yang paling berpengaruh adalah berasal dari arah tenggara, selatan, barat daya dan barat DISLAUTKAN Provinsi DI Yogyakarta, 2010.
4.7. Kerentanan Wilayah Pesisir Selatan Yogyakarta