dan gelombang, dibandingkan dengan pantai yang sejajar atau searah dengan datangnya gelombang Hermanto, 1986.
4.3. Elevasi
Elevasi dapat mempengaruhi seberapa luas genangan air laut yang diakibatkan oleh kenaikan muka laut. Pada Gambar 11 menunjukkan
penggolongan kelas kerentanan dari parameter elevasi. Pada gambar tersebut memperlihatkan bahwa pesisir selatan Yogyakarta yang dijadikan sebagai lokasi
analisis kerentanan termasuk ke dalam kelas rentan dan sangat rentan berdasarkan parameter elevasi.
Pesisir selatan Yogyakarta merupakan daerah dengan elevasi yang berkisar dari 0 sampai 10 meter. Oleh karena itu pesisir selatan Yogyakarta termasuk
kategori yang cenderung rentan terhadap kenaikan muka laut. Elevasi yang terdapat di pesisir selatan Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 11. Skor Indeks Kerentanan Pantai Selatan Yogyakarta Berdasarkan
Parameter Elevasi
Gambar 12. Elevasi di Pesisir Selatan Yogyakarta Wilayah dengan elevasi rendah umumnya berbatasan dengan Samudera
Indonesia. Ketinggian wilayah di Kecamatan Srandakan dan Sanden merupakan daerah terendah diantara kecamatan lain di Kabupaten Bantul, yaitu berkisar dari
0 sampai 25 meter dari permukaan laut Pemerintah Kabupaten Bantul, 2007. Elevasi pantai merupakan salah satu parameter untuk menentukan potensi
terhadap genangan. Menurut Marwasta dan Priyono 2007, apabila terjadi gelombang pasang maka pantai dengan morfologi landai dapat menyebabkan air
akan masuk ke daratan relatif jauh sehingga luapan airnya sangat luas. Secara fisiografis kondisi Kabupaten Kulon Progo wilayahnya adalah
daerah datar, meskipun dikelilingi pegunungan yang sebagian besar terletak di wilayah utara. Kawasan pantai selatan Kulon Progo merupakan lahan dengan
kelerengan 0-3 atau termasuk dalam lahan dengan topografi datar. Ketinggian
wilayah kawasan pantai selatan berkisar 0-12 meter di atas permukaan laut dpl. Titik terendah berada di garis tepian pantai, sedangkan titik tertinggi terletak di
Cubung Kalangan, Desa Garongan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo, 2010.
4.4. Kenaikan Muka Laut Relatif
Tabel 4 merupakan tabel dari kenaikan muka laut relatif mmtahun di perairan selatan Yogyakarta hasil dari pengolahan data satelit TopexPoseidon
TP, JASON 1 dan JASON 2. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata- rata tinggi muka laut relatif di perairan selatan Yogyakarta adalah 4,62 mmtahun,
sehingga dapat dikatakan bahwa perairan selatan Yogyakarta termasuk kedalam kelas sangat rentan.
Tabel 4. Tinggi Muka Laut Relatif mmtahun di Perairan Selatan Yogyakarta
KABUPATEN KECAMATAN KODE SEL
KENAIKAN MUKA LAUT RELATIF mmtahun
Kulon Progo Temon
21104 4,58
21105 4,58
21106 4,59
21107 4,59
21108 4,60
21109 4,60
Wates 21110
4,61 21111
4,61 21112
4,61
Panjatan 21113
4,62 21114
4,62 21115
4,62 21216
4,63 21217
4,63 21218
4,64 21219
4,64 21220
4,65 Galur
21221 4,65
21222 4,65
21223 4,66
21224 4,66
21225 4,67
Bantul Srandakan
21226 4,67
21227 4,69
21228 4,69
21229 4,69
Berdasarkan nilai kenaikan muka laut pada Tabel 4 dan visualisasi Gambar 13 diketahui bahwa wilayah yang dijadikan lokasi penelitian merupakan
wilayah yang rentan terhadap kenaikan muka laut. Kenaikan muka laut di pantai selatan Yogyakarta lebih besar dari 4,0 mmtahun. Menurut Gornitz 1991
kenaikan muka laut relatif lebih dari 4,0 mmtahun akan sangat berbahaya bagi wilayah pesisir. Kenaikan muka laut relatif mengindikasikan bagaimana
pengaruh kenaikan muka air laut terhadap suatu bagian dari garis pantai.
Gambar 13. Skor Indeks Kerentanan Pesisir Selatan Yogyakarta Berdasarkan Parameter Kenaikan Muka Laut
4.5. Tunggang Pasang Surut Rata-rata