Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

aspek keuangan lainnya yaitu aspek likuiditas, aspek kualitas aktiva, aspek sensitivitas terhadap pasar, serta aspek profitabilitas. 3 Upaya meningkatkan tingkat kecukupan modal sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena tingkat kecukupan modal mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung risiko kerugian yang mungkin timbul. Tingginya tingkat kecukupan modal yang dimiliki bank, tidak terlepas dari besarnya tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank. Berikut dibawah ini perkembangan laba bank-bank umum syariah periode 2013-2015. Tabel 1.1 Laba Bank-Bank Umum Syariah Dalam Jutaan Rupiah Sumber: Data Laporan Keuangan Bank-Bank Umum Syariah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa laba yang dihasilkan bank-bank umum syariah mengalami perubahan naik turun. Pergerakan laba 3 Ponttie Prasnanugraha P, “Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia Studi Empiris Bank-bank Umum Yang Beroperasi Di Indonesia”. Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro. 2007. No Bank Umum Syariah Tahun 2013 2014 2015 1 BNI Syariah 117.462 163.251 228.525 2 Bank Mega Syariah 149.739 17.635 12.224 3 Bank Muamalat 165.144 121.343 125.469 4 Bank Syariah Mandiri 651.240 71.778 289.576 5 BCA Syariah 12.701 12.950 23.437 6 BRI Syariah 129.564 6.577 122.637 7 BJB Syariah 28.316 22.744 7.279 8 Bank Panin Syariah 21.332 70.939 53.578 9 Bank Syariah Bukopin 19.548 8.662 29.450 10 Bank Victoria Syariah 4.075 - 19.365 - 24.001 11 Maybank Syariah 41.367 55.953 - 294.391 yang fluktuatif tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat pengaruhnya terhadap kecukupan modal yag dimiliki oleh bank. Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan OJK per Mei 2015 rasio kecukupan modal capital adequacy ratioCAR perbanan syariah sebesar 14,29. Menurun dibanding tahun 2014 yang mencapai 16,85. Disisi lain, catatan CAR dibulan Mei 2015 membaik dibanding awal tahun yang sempat anjlok hingga 13,75. CAR sangat tergantung pada rasio pembiayaan bermasalah karena rasio pembiayaan bermasalah menggerus modal. 4 Pemilihan CAR sebagai variabel dependen dikarenakan CAR merupakan indikator yang paling penting menurut Bank Indonesia dalam menjaga tingkat kesehatan bank. Dimana Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kinerja bank sebagai pengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko. 5 CAR dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Selain itu juga 4 Yogie Respati, Rasio Kecukupan Modal Bank Syariah Menurun, Artikel ini diakses pada 03 September 2016 20.48 WIB dari http:keuangansyariah.mysharing.corasio-kecukupan- modal-bank-syariah-menurun. 5 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, Edisi Kedua, h. 121. dipengaruhi oleh rasio kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank, yang digunakan untuk melihat apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasilkan laba secara maksimal. 6 Rasio rentabilitas yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP adalah ROA Return on Assets dan BOPO Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional. Sedangkan rasio yang digunakan untuk menilai aktiva produktif adalah NPF Non Performing Financing. ROA merupakan indikator dari rasio rentabilitas dijadikan variabel independen yang mempengaruhi CAR karena perusahaan yang tingkat pengembalian investasinya tinggi akan menggunakan hutang yang kecil agar tingkat biaya modal yang mengandung risiko relatif kecil sedangkan modal sendiri bank relatif tinggi sehingga dapat meningkatkan CAR. BOPO dijadikan variabel independen yang mempengaruhi CAR karena semakin kecil BOPO, menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya, karena biaya operasi yang harus ditanggung lebih kecil dari pendapatan operasinya sehingga aktivitas operasional bank menghasilkan keuntungan, dimana hal tersebut mampu meningkatkan modal 6 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah Jakarta: UIN Jakarta Press. 2013, h. 95. bank dan dan meminimumkan tingkat resikonya, sehingga BOPO yang relatif rendah mampu meningkatkan CAR. NPF dijadikan variabel independen yang mempengaruhi CAR karena semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Bank dengan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif, maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank dan dapat menurunkan kecukupan modal yang dimiliki bank. 7 Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat adanya keterkaitan antara kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan dan tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank dengan tingkat kecukupan modal yang dimiliki bank. Hal ini juga mampu menilai kinerja yang dimiliki bank, sehingga bank syariah dapat lebih cepat tumbuh menjadi bank yang besar dan menjadi pilar sistem perbankan di Indonesia, Dengan adanya informasi terkait kesehatan bank, dapat membantu, khususnya masyarakat, dalam mengambil keputusan untuk menempatkan dananya agar tidak salah dalam memilih bank. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memilih judul penelitian: ”Analisis Kemampuan Komponen Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktiva Produktif dalam Meningkatkan Kecukupan Modal Bank Umum Syariah ” 7 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Beberapa bank umum syariah mengalami penurunan laba bersih pada periode 2013-2015. 2. Tingkat kecukupan modal bank syariah mengalami penurunan.

C. Pembatasan Penelitian

Masalah-masalah tersebut sangat luas untuk dibahas dalam penelitian ini, maka penulis perlu untuk membatasi masalah-masalah yang akan dibahas. Untuk itu pembahasan hanya akan dibatasi sebagai berikut: 1. Bank syariah yang dipilih adalah bank yang sudah berdiri menjadi bank umum syariah di Indonesia sejak tahun 2013 sampai dengan 2015 dan mempunyai kelengkapan data laporan keuangan yang telah dipublikasikan. 2. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi dengan rasio rentabilitas ROA dan BOPO dan rasio aktiva produktif NPF. 3. Metode analisis yang dilakukan dibatasi dengan model analisis regresi data panel dan analisis statistik uji asumsi klasik.

D. Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh komponen rasio rentabilitas ROA dan BOPO dan rasio aktiva produktif NPF dalam meningkatkan kecukupan modal CAR pada Bank Umum Syariah?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu: 1 Untuk menganalisis kemampuan komponen rasio rentabilitas dan rasio aktiva produktif dalam meningkatkan kecukupan modal pada Bank Umum Syariah. 2 Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh komponen rasio rentabilitas dan aktiva produktif dalam meningkatkan kecukupan modal pada Bank Umum Syariah.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1 Bagi industri perbankan syariah, untuk meningkatkan pemahaman dan menambah wawasan dalam meningkatkan kecukupan modal yang dimiliki Bank Umum Syariah agar dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi bank. 2 Bagi Akademis, sebagai bahan referensi literatur kepustakaan ekonomi islam mengenai kemampuan komponen rasio rentabilitas dan rasio aktiva produktif dalam meningkatkan kecukupan modal bank. 3 Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai kesehatan dan kinerja Bank Umum Syariah sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk menempatkan dananya di bank tersebut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

ANALISIS PENGARUH LDR, AKTIVA PRODUKTIF, DAN ROA TERHADAP KECUKUPAN MODAL (CAR) PADA BANK UMUM DI INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 5 22

Pengaruh pembiayaan murabahah, kualitas aset produktif, dan rasio likuiditas terhadap profitabilitas pada bank umum syariah periode 2009-2013

2 18 0

Pengaruh Linkage Program Terhadap Rasio Profitabilitas (ROE) dan Rasio Kecukupan Modal (CAR) Pada Bank Syariah Mandiri

4 23 121

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR), Rasio Likuiditas (FDR), Inflasi, dan BI rate Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mega Indonesia Periode 2010-2014)

0 10 0

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Di Bank Syariah (Studi Kasus Pada PT. Bank Muammalat, Tbk Periode 2004 - 2013)

1 15 84

PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS BANK PUNDI INDONESIA PERIODE 2005-2013.

0 2 36

Analisis Rasio Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Rentabilitas, dan Likuiditas terhadap Kinerja Perbankan yang Terdaftar dalam LQ 45 pada Periode 2006-2010.

1 2 18

ANALISIS PERBANDINGAN RASIO PERMODALAN, RASIO KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, RASIO RENTABILITAS, RASIO LIKUIDITAS ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT PERIODE 2008-2012 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS PERBANDINGAN RASIO PERMODALAN, RASIO KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, RASIO RENTABILITAS, RASIO LIKUIDITAS ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT PERIODE 2008-2012 - Perbanas Institutional Repository

0 0 7