Manajemen Mutu Terpadu TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Mutu Terpadu

Manajemen mutu terpadu MMT atau lebih sering disebut Total Quality Management TQM, merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen mutu dunia. Untuk itu diperlukannya perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler and Brunell dalam Nasution 2004, ada 4 empat prinsip utama dalam TQM. Keempat prinsip tersebut adalah : 1. Kepuasan pelanggan. Konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas dalam TQM. Mutu tidak hanya kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh pelanggan. Penjabaran pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan dapat dipuaskan dalam segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk dapat memuaskan pelanggan. 2. Penghargaan terhadap setiap orang. Perusahaan yang mutunya tergolong dalam kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu memiliki talenta dan kreativitas khas. Dengan demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambilan keputusan. 3. Manajemen berdasarkan fakta. Perusahaan bertaraf kelas dunia, berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan. Ada 2 dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini, antara lain : a. Prioritas prioritization, yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. b. Variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. 4. Perbaikan berkesinambungan. Perusahaan agar dapat sukses, perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang digunakan adalah siklus plan-do-check-act-analyze PDCAA, yang terdiri dari langkah- langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.

2.2 ISO 9000 sebagai Standar SMM