ISO 9000 sebagai Standar SMM

menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. b. Variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. 4. Perbaikan berkesinambungan. Perusahaan agar dapat sukses, perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang digunakan adalah siklus plan-do-check-act-analyze PDCAA, yang terdiri dari langkah- langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.

2.2 ISO 9000 sebagai Standar SMM

ISO 9000 memberikan beberapa petunjuk atau pedoman bagi organisasi tentang bagaimana mengelola mutu, serta dengan sertifikasi yang diperoleh organisasi dapat menjual produk atau jasa yang lebih baik kepada konsumen. Standar SMM ISO 9000 merupakan sesuatu yang baru di Indonesia. Namun, banyak perusahaan telah menerapkan sistem mutu dan pengauditan sejak tahun 1992. Dalam penerapan SMM ISO 9000, perusahaan didorong oleh salah satu atau seluruh faktor seperti tekanan pelanggan, pesaing berhasil mendapatkan sertifikasi oleh registrar yang diakui, meningkatkan citra mutu perusahaan atau organisasi, menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000 untuk menjamin continuous quality improvement, mengurangi resiko tuntutan yang dapat dipertanggungjawabkan dari produk dan jasa Johnson dalam Ariani, 2002. ISO 9000 digunakan oleh berbagai negara, karena : 1. Memperbaiki atau meningkatkan mutu. 2. Memenuhi kebutuhan konsumen atau pelanggan. 3. Memenuhi kebijakan perusahaan dan industri. 4. Memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang memegang kekuasaan, seperti pemilik pemegang saham, dan lain-lain. 5. Mempunyai sertifikasi untuk penjaminan produk. 6. Memasuki pasar global. Standar ISO 9000 menurut Prawirosentono 2002, mempunyai 5 lima bagian, meliputi : 1. ISO 9000. SMM dan penjaminan mutu-pemandu untuk pemilihan dan penggunaan standar. Standar ISO 9000 berisi pedoman yang digunakan untuk bersamaan dengan keempat standar lainnya. 2. ISO 9001. Model ini digunakan bila kesesuaian dengan persyaratan tertentu dijamin oleh pemasok untuk seluruh alur proses produksi mulai dari desain, produksi, instalasi dan pelayanan jasa. Model ini mencakup organisasi seperti, perusahaan rekayasa dan konstruksi, serta perusahaan-perusahaan yang mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasangmenginstalasi produk, dan memberikan pelayanan jasanya. Dengan demikian, fokus ISO 9001:2000 terletak pada desain. 3. ISO 9002. Model ini merupakan model yang kurang mengikat dibandingkan dengan ISO 9001. Model ini digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang ditentukan dijamin selama produksi dan instalasi. Model ini khususnya cocok untuk industri-industri proses makanan, kimia, farmasi, dan lain-lain, dimana persyaratan-persyaratan khusus untuk produk dinyatakan dalam desain dan spesifikasi yang telah ada. Dengan demikian, fokus dari ISO 9002 terletak pada produksi. 4. ISO 9003. Model ini digunakan untuk situasi dimana kemampuan pemasok hanya dijamin pada penilikan dan uji akhir. Model ini cocok untuk bengkel- bengkel kecil, bagian di dalam suatu perusahaan, laboratorium, atau distributor peralatan yang memeriksa dan menguji produk-produk yang dipasoknya. Dengan demikian, fokus ISO 9003 terletak pada service. 5. ISO 9004. Unsur-unsur manajemen mutu dan sistem mutu- pemandupedoman. Model ini memberikan pengertian atau wawasan mengenai berbagai unsur yang termasuk dalam sistem mutu dan struktur yang diharapkan dalam sistem tersebut. ISO 9004 berisi pemandu dalam hal-hal yang berkaitan dengan faktor teknis, administratif dan SDM yang dapat mempengaruhi mutu produk dan jasa. Selain itu, berguna untuk pemandu dalam pengembangan dan implementasi suatu sistem mutu.

2.3 SMM ISO 9001:2000