b. Jika r
α
negatif atau r
α
lebih kecil dari batas minimal 0,700, maka dikatakan tidak reliabel.
Pada akhir analisis r
α
dapat dilihat, yaitu bernilai 0,932 sedangkan batas minimal = 0,700. Maka dapat disimpulkan, r
α
batas minimal 0,700 sehingga kuesioner tersebut bersifat reliabel. Oleh karena telah dinyatakan
valid dan reliabel, maka kuesioner tersebut sudah layak digunakan dalam penelitian.
4.6.3 Analisis Regresi Berganda
Untuk menggunakan analisis regresi berganda digunakan uji asumsi klasik, yaitu :
a. Uji Normalitas
Uji ini dapat dilihat dari grafik normalitas pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Normalitas Data Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran
data terletak disekitar garis lurus. Dalam hal ini, terlihat bahwa sebaran data pada Gambar 2 dikatakan tersebar di sekeliling garis lurus
tersebut, atau tidak terpencar jauh dari garis lurus. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa persyaratan Normalitas dipenuhi.
b. Uji Multikolinieritas
Pada uji multikolinieritas atau terjadinya korelasi diantara sesama peubah bebas. Uji ini dapat dilihat pada Tabel 7 dan kolom
Collinearity Statistics di model 1 satu yang memperlihatkan nilai VIF 10, berarti pada model tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dapat dilihat dari grafik scatterplot Diagram Pencar pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Pencar Dari diagram pencar pada kinerja tampak titik-titik tidak membentuk
suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas, sehingga model regresi
tersebut layak dipakai untuk memprediksi kinerja berdasarkan masukan peubah bebas.
d. Uji F dan Uji t
Pengolahan uji F dilakukan dengan Microsoft SPSS versi 13.00 for windows untuk memunculkan tabel ANOVA. Hasil uji F dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. ANOVA
ANOVA
b
470.910 6
78.485 29.089
.000
a
62.057 23
2.698 532.967
29 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Struktur Organisasi, Keahlian, Iklim Organisasi , Pengalaman Kerja, Pendidikan, Sumber Daya Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja
b.
Uji F berguna untuk menentukan apakah model penaksiran yang digunakan tepat atau tidak. Model persamaan yang digunakan
adalah model linear, yaitu :
Ŷ= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
………………... 8
Untuk menguji apakah model linear tersebut sudah tepat atau belum, F
hitung
pada tabel Anova perlu dibandingkan dengan F
tabel
, yaitu :
1 F
hitung
= 29,089 2 F
tabel
dilihat pada : i. taraf nyata 5
ii. degrees of freedom df atau derajat bebas db, pembilang = jumlah peubah – 1 = 7 – 1 = 6
iii. df penyebut = jumlah data – jumlah peubah = 30 – 7 = 23 3 F
tabel
= 2,53. Oleh karena F
hitung
F
tabel,
maka model linear :
Ŷ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
………………... 9 sudah tepat dan dapat digunakan. Selain membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
, ada cara yang lebih mudah untuk menentukan ketepatan model di atas, yaitu dengan membandingkan probabilitas pada tabel
Anova tertulis Sig dengan taraf nyatanya 0,05 atau 0,01.
1 Jika probabilitasnya 0,05 maka model ditolak 2 Jika probabilitasnya 0,05 maka model diterima
Dapat dilihat probabilitas Sig adalah 0,000 0,05, berarti model diterima atau dapat disimpulkan bahwa bentuk persamaan linear sudah
tepat.
Pengolahan uji t berguna untuk menguji nyatanya koefisien regresi b, yaitu apakah peubah independent X berpengaruh secara
nyata atau tidak. Hipotesis :
H
o
= Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber Daya Organisasi, Iklim Organisasi dan Struktur Organisasi tidak
berpengaruh nyata terhadap Kinerja. H
1
= Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber Daya Organisasi,
Iklim Organisasi
dan Struktur
Organisasi berpengaruh nyata terhadap Kinerja.
Pengambilan Keputusan : 1 Jika –t
tabel
t
hitung
t
tabel,
maka Ho diterima 2 Jika t
hitung
-t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak 3 t
tabel
dilihat dengan db = n – k Informasi :
n = jumlah contoh 30 k = jumlah peubah yang digunakan 7
Oleh karena itu, db adalah 23 30-7. Bila uji t yang dilakukan adalah uji 2 dua arah, maka yang dibaca adalah t
½ x 0,05 atau t 0,025. Informasi yang dapat diberikan, yaitu :
1 t
tabel
= 2,07 2 t
hitung
X
1
= 2,122 3 t
hitung
X
2
= 2,491 4 t
hitung
X
3
= 2,226 5 t
hitung
X
4
= 2,093 6 t
hitung
X
5
= 2,141 7 t
hitung
X
6
= 2,408 Keputusan :
1 Peubah Keahlian X
1
, karena t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak, artinya Keahlian berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja
2 Peubah Pendidikan X
2
, karena t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak, artinya Pendidikan berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja
3 Peubah Pengalaman Kerja X
3
, karena t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak, artinya Pengalaman Kerja berpengaruh secara nyata
terhadap Kinerja 4 Peubah Sumber Daya Organisasi X
4
, karena t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak, artinya Sumber Daya Organisasi berpengaruh secara
nyata terhadap Kinerja 5 Peubah Iklim Organisasi X
5
, karena t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak, artinya Iklim Organisasi berpengaruh secara nyata
terhadap Kinerja 6 Peubah Struktur Organisasi X
6
, karena t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak, artinya Struktur Organisasi berpengaruh secara nyata
terhadap Kinerja Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6
coefficients pada kolom t. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat. Peubah bebas pada penelitian ini terdiri dari peubah keahlian, pendidikan, pengalaman kerja,
sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi. Sedangkan peubah terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang.
a. Variables Entered peubah yang masuk persamaan dapat dilihat pada Tabel 5. Peubah prediktor yang dimasukkan berdasarkan kriteria Use
Probability of F Entry 0,05 dan Removal 0,01. Dalam hal ini peubah Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber Daya Organisasi,
Iklim Organisasi dan Struktur Organisasi masuk dalam persamaan, karena memenuhi kriteria.
Tabel 5. Variables EnteredRemoved
Variables EnteredRemoved
b
Struktur Organisasi, Keahlian, Iklim Organisasi , Pengalaman Kerja, Pendidikan,
Sumber Daya Organisasi
a
. Enter
Model 1
Variables Entered Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Kinerja b.
b. Model Summary dapat dilihat pada Tabel 6, dengan penjelasan berikut : 1 R disebut juga dengan koefisien korelasi ganda, yaitu koefisien
korelasi antara peubah Keahlian X
1
, Pendidikan X
2
, Pengalaman Kerja X
3
, Sumber Daya Organisasi X
4
, Iklim Organisasi X
5
dan Struktur Organisasi X
6
terhadap Kinerja Y adalah 0,940, atau 94.
2 R Square disebut koefisien determinasi. Dari tabel dapat dibaca bahwa nilai R square R
2
adalah 0,884, artinya 88,40 variasi yang terjadi terhadap tingggi atau rendahnya Kinerja disebabkan
oleh variasi Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber Daya Organisasi, Iklim Organisasi dan Struktur Organisasi, serta
sisanya 11,60 tidak dapat diterangkan, atau dipengaruhi oleh peubah lain yang tidak diteliti.
3 Adjusted R square merupakan nilai R
2
yang disesuaikan, sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model dalam
populasi, yaitu :
Adjusted R
2
= 1 – 1 – R
2
k -
n 1
- n
.......................................... 10
dimana: n = jumlah contoh
k = jumlah parameter
Adjusted R
2
= 1 – 1 – 0,884
7 -
30 1
- 30
= 0,853 ……….…….. 11
4 Std. Error of the Estimation merupakan kesalahan standar dari penaksiran dan bernilai 1,643.
Tabel 6. Model Summary
c. Data yang digunakan untuk membuat persamaan regresi adalah dengan melihat besaran koefisien beta β pada kolom Unstandardized
Coefficients Tabel 7 yang didapat dari hasil Microsoft SPSS versi 13.00 for windows, yaitu :
Ŷ = 1,548+0,254X
1
+0,333X
2
+0,216X
3
+0,248X
4
+0,225X
5
+0,187X
6
... 12
dimana Ŷ = Kinerja
X
1
= Keahlian X
2
= Pendidikan X
3
= Pengalaman Kerja X
4
= Sumber Daya Organisasi X
5
= Iklim Organisasi X
6
= Struktur Organisasi Dari persamaan dapat diuraikan sebagai berikut :
1 Setiap kenaikan 1 skor peubah Keahlian X
1
dapat meningkatkan 0,254 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah bebas lainnya
konstan. 2 Setiap kenaikan 1 skor peubah Pendidikan X
2
dapat meningkatkan 0,333 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan. 3 Setiap kenaikan 1 skor peubah Pengalaman Kerja X
3
dapat meningkatkan 0,216 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan
Model Summary
b
.940
a
.884 .853
1.643 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Struktur Organisasi, Keahlian, Iklim Organisasi ,
Pengalaman Kerja, Pendidikan, Sumber Daya Organisasi a.
Dependent Variable: Kinerja b.
4 Setiap kenaikan 1 skor peubah Sumber Daya Organisasi X
4
dapat meningkatkan 0,248 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan 5 Setiap kenaikan 1 skor peubah Iklim Organisasi X
5
dapat meningkatkan 0,225 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan 6 Setiap kenaikan 1 skor peubah Struktur Organisasi X
6
dapat meningkatkan 0,187 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan
Tabel 7. Coefficients
Coefficients
a
1.548 3.004
.515 .611
.254 .119
.248 2.122
.045 .372
2.690 .333
.134 .259
2.491 .020
.468 2.139
.216 .097
.205 2.226
.036 .596
1.678 .248
.119 .237
2.093 .048
.396 2.526
.225 .105
.176 2.141
.043 .749
1.335 .187
.077 .216
2.408 .024
.627 1.594
Constant Keahlian
Pendidikan Pengalaman Kerja
Sumber Daya Organisasi Iklim Organisasi
Struktur Organisasi Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja a.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, dapat diperingkatkan peubah bebas mulai dari faktor utama yaitu pendidikan, faktor pendukung antara lain
keahlian, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja, serta faktor penguatnya adalah struktur organisasi. Implikasi dari penelitian ini adalah :
1 Pendidikan dengan nilai 0,333 memberikan pengaruh paling besar terhadap peningkatan kinerja pegawai dan merupakan faktor utama, hal ini dikarenakan
semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pegawai, maka kesempatan untuk karir dan promosi jabatan semakin meningkat. Dengan pengetahuan yang
dimiliki seorang pegawai dalam pendidikannya, akan berdampak terhadap sikap kerja yang dihasilkannya, terutama dalam menyelesaikan setiap masalah
dalam pekerjaan akan cenderung berpikir secara teoritis dan sistematis. Hal ini didukung dengan adanya program beasiswa yang diberikan kepada pegawai
dan mayoritas pegawai yang ada di DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong berpendidikan S1 sebanyak 15 orang Tabel 3.
2 Faktor pendukung dan nilai dari masing-masing peubah diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu keahlian 0,254, sumber daya organisasi
0,248, iklim organisasi 0,225 dan pengalaman kerja 0,216. Hal ini berarti keahlian, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja
mempunyai hubungan positif terhadap peningkatan kinerja. Kinerja akan meningkat, bila seorang pegawai mampu memanfaatkan keahliannya dalam
menjalankan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini juga harus didukung oleh keterampilan kerja pegawai. Dengan tersedianya sumber daya organisasi,
maka setiap pegawai berhak mendapatkan pelatihan untuk pengembangan dan fasilitas kerja yang dibutuhkan sebagai sarana pendukung penerapan SMM
ISO 9001:2000. SAMSAT Kabupaten Tangerang telah menyediakan fasilitas dalam mendukung kegiatan operasional seperti ruang kerja, ruang arsip dan
dokumentasi, toilet serta sarana komunikasi. Dengan iklim organisasi yang nyaman dan kondusif antar tiap pegawai, maka akan menjadikan seorang
pegawai lebih semangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Sehingga hasil kerja yang diberikan seorang pegawai dapat optimal. Di SAMSAT Kabupaten
Tangerang setiap proses pelayanan dituntut untuk cepat dan tepat, sehingga dalam pelaksanaan kerjanya setiap pegawai harus dapat saling bekerjasama
dan menciptakan iklim organisasi yang saling mendukung. Dengan pengalaman kerja yang dimiliki seorang pegawai, maka mutu pekerjaan
seorang pegawai dapat diperhitungkan untuk suatu promosikenaikan jabatan. Penilaian responden akan hal tersebut diduga karena di SAMSAT Kabupaten
Tangerang membutuhkan kualitas yang baik bagi hasil kerja setiap pegawai dalam suatu kesempatan karir atau promosi jabatan. Setiap persentasi dari
masing-masing butir pertanyaan pada tiap-tiap peubah,dapat dilihat pada Lampiran 6.
3 Struktur organisasi dengan nilai paling kecil di antara peubah bebas lainnya dengan nilai 0,187 dan merupakan faktor penguat. Dengan adanya struktur
organisasi, pegawai dapat mengetahui tugas dan tanggungjawab dari setiap pelaksanaan pekerjaan terhadap kesesuaian tingkatan jabatan yang dimilikinya
serta peranan unit kerja dari masing-masing bagian. Hal ini akan membawa
suatu koordinasi yang lebih baik, sehingga dalam proses pengembangan dari organisasi memiliki ketepatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Penerapan SMM ISO 9001:2000 berpengaruh nyata dan positif terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong pada
SAMSAT Kabupaten Tangerang, sehingga dapat dibuktikan bahwa setiap kebijakan yang dilakukan instansi telah sesuai dengan SMM ISO 9001:2000
dan memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat pada standar waktu pelayanan yang diberikan oleh SAMSAT
kepada Wajib Pajak. b. Peubah terikat dan peubah bebas pada SMM ISO 9001:2000, khususnya
klausul 6 enam dalam penelitian ini berpengaruh nyata dan positif terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong pada
SAMSAT Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperingkatkan menjadi 3 tiga faktor, yaitu faktor utama pendidikan, faktor
pendukung keahlian, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja dan faktor penguat struktur organisasi.
c. Secara parsial dari SMM ISO 9001:2000 yang diterapkan oleh SAMSAT Kabupaten Tangerang terhadap DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong,
pada peubah pendidikan memberikan pengaruh dominan terhadap peningkatan kinerja pegawai dan peubah yang memberikan pengaruh minimum terhadap
peningkatan kinerja pegawai adalah peubah struktur organisasi.
2. Saran
a. SAMSAT Kabupaten Tangerang perlu mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2000 yang telah diperoleh dan bahkan upgrade ke level lebih tinggi
ISO 9001:2008. b. SAMSAT Kabupaten Tangerang perlu lebih memperhatikan kebutuhan, serta
pelatihan bagi setiap pegawai dalam upaya mendukung penerapan SMM ISO 9001:2000, sehingga kinerja pegawai senantiasa dapat terus dipelihara dan
ditingkatkan untuk ISO selanjutnya ISO 9001:2008.
c. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti masalah terkait, disarankan untuk meneliti aspek-aspek lain yang cukup menarik untuk dikaji, seperti
bagaimana pengaruh ISO terhadap pengembangan organisasi, efisiensi perusahaan, kepemimpinan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D W. 2002. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Dessler, G. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia. PT. Prehallindo, Jakarta.
DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong. 2010. Potret Jumlah Karyawan. Bagian Tata Usaha, Tangerang.
Gaspersz, V. 2003. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hadiwiardjo dan Sulistijarningsih. 1996. ISO 9000 Sistem Manajemen Mutu. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Handoko T. H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPEE, Yogyakarta.
Hasibuan, M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta Indraswari. 2007. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mangkunegara, A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Moenir, A.S. 2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta.
Mondy, R. W., et al. 1998. Management : Concept and Practices. Allyn and Bacon, Boston.
Nasution, M. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta. Prastyo, A. W. 2008. Peningkatan Kinerja Karyawan melalui Faktor-faktor
Kepuasan Kerja Karyawan Studi Kasus PT. XYZ. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Prawirosentono, S. 2002. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management Abad 21 Studi Kasus dan Analisis Kiat Membangun
Bisnis Kompetitif Bernuansa “market leader”. Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, F. 2003. Riset Pemasaran. Gramedia, Jakarta. Robbins, S. P. 1998. Perilaku Organisasi Terjemahan, jsilid I. PT. Prehallindo,
Jakarta. Ruky, A. 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia, Jakarta.
Siagian, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN,
Yogyakarta. Singgih. 1999. SPSS Mengolah Data Statistik secara Profesional. PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta. Suardi, R. 2004. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya untuk
Mencapai TQM. Penerbit PPM, Jakarta. Sudarmanto, R. G. 2005. Analisis Regresi Ganda Linear dengan SPSS. Graha
Ilmu, Yogyakarta. Umar, H. 2004. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Walpole. 1992. Pengantar Statistik Terjemahan. Penerbit Gramedia, Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner penelitian FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DENGAN ADANYA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000
DI SAMSAT KABUPATEN TANGERANG DPKAD PROVINSI BANTEN UPTD SERPONG
Terima kasih atas kesediaan Anda menjadi salah satu responden untuk mengisi kuesioner yang merupakan instrumen penelitian dalam rangka penulisan Skripsi
Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus yang dilakukan oleh : Nama
: Irma Yuniar NRP
: H24086023 Departemen : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Manajemen
Universitas : Institut Pertanian Bogor
Informasi yang Anda berikan bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik. Terima kasih atas partisipasi dan kerjasama Anda.
Bagian I. Identitas Responden
Beri tanda X untuk pertanyaan di bawah ini : 1. Jenis kelamin Anda ?
a. Pria b. Wanita
2. Berapa usia Anda saat ini ? a. 20 tahun
c. 30 – 40 tahun e. 50 tahun,
b. 20 – 30 tahun d. 40 – 50 tahun
sebutkan …… 3. Apa pendidikan terakhir Anda ?
a. S3 c. S1
e. SLTA g. Lainnya, sebutkan ………
b. S2 d. D3
f. SLTP
Lanjutan Lampiran 1. Bagian II. Atribut Peningkatan Kinerja Karyawan
Di bawah ini terdapat pertanyaan mengenai berbagai atribut peningkatan kinerja karyawan menurut persepsi BapakIbu sebagai karyawan. Pada pertanyaan
tersebut dimohon BapakIbu memberi tanda ceklis √ pada kolom yang menurut BapakIbu paling tepat. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah,
tetapi melihat angka-angka terbaik menurut persepsi BapakIbu. Keterangan : 5 = Sangat Setuju
3 = Cukup Setuju 1 = Tidak Setuju
4 = Setuju 2 = Kurang Setuju
1. Peubah terikat
dependent. No.
Kinerja Y Alternatif Jawaban
5 4
3 2 1
1 Kehadiran saya dalam bekerja sesuai dengan
aturan yang berlaku 2
Saya selalu tepat waktu tiba di kantor 3
Saya selalu tepat waktu dalam meninggalkan kantor
4 Saya merasa puas dengan pekerjaan yang
dilakukan sekarang 5
Atasan saya merasa puas dengan hasil pekerjaan yang saya lakukan
6 Saya tidak pernah mendapat keluhan dari
pelanggan atas pekerjaan yang saya lakukan 7
Saya mengalami hambatan dalam pekerjaan 8
Jumlah pendapatan yang saya terima sudah mencukupi kebutuhan saya
9 Perusahaan memberikan bonus kepada saya,
jika mengalami peningkatan terhadap laba perusahaan
2. Peubah bebas
independent. a.
Karakteristik SDM. No.
Keahlian X
1
Alternatif Jawaban 5
4 3
2 1
1 Saya telah melaksanakan dan menyelesaikan
tugas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
2 Saya selalu menyelesaikan tugas lebih awal
dari waktu yang ditetapkan 3
Saya mampu memotivasi orang lain dalam melakukan pekerjaannya
Lanjutan Lampiran 1. No.
Keahlian X
1
Alternatif Jawaban 5
4 3
2 1
4 Saya selalu membantu rekan kerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya 5
Saya selalu membina hubungan kerjasama dengan pegawai lainnya
6 Saya memiliki kemampuan dalam menuangkan
gagasan untuk kemajuan pekerjaan
No. Pendidikan X
2
1 Perusahaan memberikan diklat formal
2 Perusahaan memberikan pendidikan dan
pelatihan informal 3
Pelatihan untuk meningkatkan mutu pekerjaan diberikan oleh perusahaan
4 Anda diberikan kesempatan untuk mengajukan
usulan diklat sesuai dengan pekerjaan oleh perusahaan
5 Perusahaan kurang memberi Anda kesempatan
untuk mengembangkan keahlian 6
Apakah pendidikan menengah diperlukan dalam proses jenjang pendidikan
No. Pengalaman Kerja X
3
1 Pekerjaan yang Anda lakukan saat ini
berpengaruh terhadap mutu kerja 2
Mutu dari produktivitas kerja ditentukan oleh pengalaman kerja
3 Pengalaman kerja membawa Anda pada
kenaikan jabatan 4
Promosi akan jabatan didasarkan pada senioritas
5 Pengalaman kerja memberikan Anda mutu
dalam pekerjaan 6
Masa bekerja berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh
a. Karakteristik Organisasi.