Letak Geografis Gambaran Umum Wilayah Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

4.1.1. Letak Geografis

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang berpotensi sebagai daerah pertanian dan merupakan bagian dari Propinsi Sumatera Utara dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang secara administratif dibagi atas tujuh belas kecamatan. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai DHS dan Daerah Aliran Sungai DAS WampuUlar, Sub Daerah Aliran Sungai Laubiang. Kabupaten Karo terletak didataran tinggi pegununan Bukit Barisan berada pada ketinggian 120-1600 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 2.127,25 km2 atau 2,97 dari luas Propinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk 370.619 jiwa pada pertengahan tahun 2009 yang tersebar di 17 Kecamatan, 252 Desa dan 10 Kelurahan. Secara geografis daerah Kabupaten Karo terletak diantara 2°50’-3°19’ Lintang Utara dan 97°55’-98°38’ Bujur Timur. Suhu udara berkisar antara 15,8°C sampai dengan 23,9°C, dengan kelembaban udara rata-rata 87,38 dan curah hujan sebanyak 170 hari hujantahun dan rata-rata kecepatan angin berkisar antara 5,3- 14,7 mdetik. Batas wilayah Kabupaten Karo adalah : - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir Universitas Sumatera Utara - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun - Sebelah Barat : Berbatasan dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 km sebelah selatan kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah-buahan dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749 Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo. Potensi Industri yang ada adalah Industri kecil dan aneka industri yang mendukung pertanian dan pariwisata. Potensi sumber-sumber mineral dan pertambangan yang ada di Kabupaten Karo diduga cukup potensial namum masih memerlukan survei lapangan. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C - 19,3°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39 persen, tersebar antara 86,3 persen sampai dengan 90,3 persen. Di Kabupaten Karo seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei.

4.1.2. Iklim suhu, musim, angin, curah hujan