2.2.5. Ekspor
Ekspor berasal dari produksi dalam negeri dijualdipakai oleh penduduk luar negeri. Ekspor merupakan injeksi ke dalam aliran pendapatan seperti halnya
investasi. Untuk memenuhi kenaikan ekspor, produsen harus menambah jumlah produksi dengan cara menambah penggunaan faktor produksi Nopirin, 2008.
Ekspor akan mendorong kegiatan ekonomi karena orang asing yang membeli barang produksi dalam negeri. Dan suatu negara perlu menggalakkan
ekspor adalah untuk meningkatkan kekayaan negara yang berarti meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Ekspor sebagai bagian dari perdagangan
internasional terjadi dimungkinkan oleh beberapa kondisi, antara lain : adanya kelebihan produksi dalam negeri sehingga dapat dijual keluar negeri melalui
kebijaksanaan ekspor, adanya permintaan luar negeri untuk suatu produk walaupun produk tersebut karena adanya kekurangan produk dalam negeri,
adanya keuntungan yang lebih besar dari penjualan ke luar negeri daripada penjualan di dalam negeri karena harga di pasar dunia lebih menguntungkan,
adanya kebijaksanaan ekspor yang bersifat politik, dan adanya barter antar produk tertentu dengan produk lain yang diperlukan dan tidak dapat diproduksi di dalam
negeri. Harga ekspor negara bersangkutan, harga domestik, produksi, nilai tukar mata uang negara bersangkutan terhadap US dollar, diasumsikan variabel-variabel
penting yang mempengaruhi ekspor kentang bagi negara-negara pengekspor kentang.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan ekspor. Menurut Darmansyah 1986 dalam Soekartawi 2010, faktor-faktor ini adalah harga
Universitas Sumatera Utara
internasional, nilai tukar uang exchange rate, kuota ekspor-impor, kuota dan tarif serta nontarif.
2.2.6. Harga Domestik
Harga mempengaruhi secara simultan pada permintaan dan penawaran. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa permintaan dan penawaran kentang
memberikan pengaruh yang berbeda pada tingkat harga kentang. Sekiranya permintaan kentang meningkat, cateris paribus maka harga kentang akan
meningkat positif, sedangkan jika penawaran kentang meningkat, akan memberikan pengaruh kepada turunnya harga kentang negatif. Elastisitas harga
atas penawaran mengandung efek subsitusi dan efek pendapatan. Dalam efek subsitusi suatu penurunan harga misalnya harga kentang, mengakibatkan petani
mengganti tanaman kentang dengan tanaman lain yang relatif lebih menguntungkan. Sebaliknya kanaikan harga kentang dapat merangsang petani
untuk memperluas tanaman kentangnya dan mengurangi tanaman lain. Pada sisi lain, efek pendapatan dari suatu perubahan harga terhadap penawaran dapat
bersifat positif maupun negatif. Jika suatu kenaikan harga kentang misalnya menyebabkan kenaikan
pendapatan petani, dan oleh karenanya petani semakin memperhatikan usahatani kentang, maka efek pendapatan adalah positif. Namun jika karena pendapatan
yang meningkat tersebut, petani segera merasa puas dan kurang memperhatikan budidaya kentang lagi, maka efek pendapatan adalah negatif. Apabila elastisitas
harga silang antara dua komoditi adalah positif maka kedua komoditi tersebut adalah merupakan joint-product, dan jika elastisitasnya negatif maka kedua
komoditi tersebut competiting-product.
Universitas Sumatera Utara
2.2.7. Harga Internasional