Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

3.4.1 Uji Asumsi Klasik

Model yang dihasilkan sebelum digunakan untuk pengujian hipotesis dilakukan pengujian untuk mendapatkan model yang baik. Pengujian dilakukan dengan uji asumsi klasik antara lain: 1 Uji Normalitas variabel residual berdistribusi normal, 2 Tidak terdapat autokorelasi adanya hubungan antara masing-masing residual observasi, 3 Tidak terjadi multikolinearitas adanya hubungan antar variabel bebas, 4 Tidak ada heteroskedastisitas adanya variance yang tidak konstan dari variaabel pengganggu. 1. Uji Normalitas Menguji error residual berdistribusi normal dimana : Ho : tidak ada perbedaan distribusi error residual dengan distribusi normal distribusi data = normal H1 : ada perbedaan distribusi error residual dengan distribusi normal distribusi data ≠ normal Menguji normalitas dengan One sample kolmogorov smirnov dengan kriteria pengambilan keputusan : - H0 diterima jika sig 0,05, berarti data berdistribusi normal - H0 ditolak jika sig 0,05, berarti data tidak berdistribusi normal 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian obervasi yang diurutkan menurut waktu seperti deret waktu. Untuk mengetahui autokorelasi digunakan uji durbin Watson DW. Adanya autokorelasi dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Statistik d Durbin-Watson Universitas Sumatera Utara adalah rasio jumlah selisih kuadrat dalam residu berurutan. Uji Durbin-Watson dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Gujarati, 2006: 1. Regresi OLS sehingga mendapat nilai residual 2. Menghitung d Durbin-Watson statistik dengan rumus : d = Σe n – e n-1 Σe 2 2 3. Mencari d n U dan d L 4. Mengikuti aturan keputusan untuk kemudahan referensi. kritis dari atbel-tabel Durbin-Watson untuk ukuran sample yang diketahui dan jumlah variabel penjelas yang diketahui Uji Durbin-Watson dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil perhitungan dengan nilai Durbin-Watson tabel. Nilai Durbin-Watson tabel diperoleh dengan melihat pada K variabel dalam persamaan dan jumlah pengamatan. Beberapa kriteria pengujian Autokorelasi yaitu : - Bila d dL : tolak H0 , berarti ada autokorelasi yang positif atau kecenderungannya ρ = 1 - Bila dL ≤ d ≤ dU : kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa - Bila dU ≤ d ≤ 4 - dU : terima H0, artinya tidak ada autokorelasi positif maupun negatif - Bila 4 - dU ≤ d ≤ 4 – dL : kita tidak dapat mengambil kesimpulan - Bila d 4 - dL : tolak H0, berarti ada autokorelasi yang negatif atau kecenderungannya ρ = -1 Universitas Sumatera Utara

3. Uji Multikolinieritas

Salah satu asumsi model regresi linier klasik adalah tidak adanya multikolinearitas sempurna tidak adanya hubungan linier yang benar-benar pasti diantara variabel-variabel penjelas yang tercakup dalam regresi berganda. Indikator yang menunjukkan keberadaan multikolinearitas yaitu R 2 tinggi tapi sedikit rasio t signifikan, korelasi berpasangan yang tinggi di antara variabel- variabel penjelas, pengujian korelasi parsial, regresi subsider, atau tambahan dan faktor inflasi varians variance inflation factor-VIF.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

1. Produksi Produksi yang dimaksud adalah produksi kentang panen. Satuan yang digunakan adalah ton. 2. Harga Internasional Harga internasional yang dimaksud adalah harga ekspor kentang yang berlaku di pasar internasional harga ekspor kentang yang berlaku pada tahun ini. Satuannya adalah USKg. 3. Harga Domestik Harga domestik yang dimaksud merupakan harga pasaran kentang yang berlaku di Sumatera Utara. Satuan yang digunakan adalah RpKg 4. Nilai Tukar Nilai tukar yang dimaksud adalah nilai tukar uang rupiah terhadap dollar. Satuan yang digunakan adalah RpUS. 5. Ekspor Kentang Universitas Sumatera Utara