akan memberikan manfaat bagi pengembangan industri kopi Indonesia baik dari sisi produksi, maupun perdagangan ditingkat domestik dan pasar dunia.
2.1.1 Botani dan Morfologi Tanaman Kentang
Kentang Solanum tuberosum L. termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan berbentuk perdu atau semak. Kentang termasuk tanaman
semusim karena hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Umurnya relatif pendek, hanya 90-180 hari. Tanaman kentang dapat tumbuh tegak mencapai
ketinggian 0,5-1,2 meter, tergantung varietasnya Budi Samadi, 2007. Satu minggu setelah penyerbukan, bakal buah, membesar dan berkembang
menjadi buah. Buah berwarna hijau tua sampaikeungu-unguan, berbentuk bulat, berukuran kira-kira 2,5 cm, dan berongga dua. Buah mengandung 500 bakal biji
yang nantinya menjadi biji hanya 10-300 biji. Umur panen pada tanaman kentang
berkisar antara 90-180 hari, tergantung varietas tanaman. Kentang varietas genjah berumur 90-120 hari. Varietas medium berumur 120-150 hari dan varietas dalam
berumur 150-180 hari. Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen jika daunnya telah berwarna kekuning-kuningan yang bukan disebabkan serangan
penyakit; batang tanaman telah berwarna kekuningan agak mengering dan kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila
digosok dengan jari. Stolon atau bakal umbi terletak pada batang di bawah permukaan tanah. Bentuk umbi umumnya mencirikan varietas kentang yang
ditanam. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan perkembangbiakan, yang selanjutnya akan menjadi tanaman baru.
2.1.2. Manfaat Kentang
Universitas Sumatera Utara
Kentang merupakan sayuran umbi yang kaya vitamin C dan kalium, selain karbohidrat dan protein. Dengan kandungan gizi yang tinggi kentang cocok
dijadikan sebagai bahan sumber pangan selain beras. K
entang sebagai prioritas alternatif yang mampu mensubstitusi kebutuhan pangan pokok masyarakat. Bahkan untuk
kalangan tertentu misalnya penderita diabetes, kentang merupakan makanan pokok untuk diet, karena kandungan kadar gulanya yang rendah sehingga kentang merupakan
komoditas yang penting dan mampu berperan untuk memenuhi gizi masyarakat. Kentang dapat dikonsumsi dalam bentuk berbagai macam olahan anatara lain kentang rebus,
kentang goreng, aneka snck, perkedel dan berbagai masakan seperti sup, gado-gado, bistik dan sebagainya.
Pola konsumsi masyarakat terhadap makanan terutama di perkotaan, menjadikan kentang sebagai menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi bersama-sama dengan ayam
goreng. Restoran fast food dan berbagai jenis panganan juga menggunakan kentang sebagai bahan menu utamanya. Berbagai kenyataan tersebut semakin menegaskan
besarnya kebutuhan masyarakat terhadap kentang.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Perdagangan Internasional