tidak dipengaruhi oleh umur responden, tetapi dipengaruhi oleh empat variabel lain yang lebih dominan, yaitu pengetahuan, peranan keluarga, kelompok referensi dan
pemberian konseling. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Radita, K 2009 yang
menunjukkan faktor yang berhubungan dengan pemilihan jenis alat kontrasepsi diantaranya adalah umur , jumlah anak dan pendidikan, dan setelah dilakukan analisis
multivariat variabel umur merupakan variabel yang paling berpengaruh dengan nilai p = 0,011.
5.2.2. Pengaruh Pendidikan terhadap Kelangsungan Penggunaan AKDR
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square pada variabel pendidikan, diperoleh nilai p
= 0,443 α 0,05, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan terhadap kelangsungan penggunaan AKDR. Pada tabulasi silang
diketahui pada kategori pendidikan tinggi yang penggunaan AKDR yakin sebanyak 55,8 dan penggunaan tidak yakin sebanyak 28,8, sedangkan kategori pendidikan
rendah yang penggunaan AKDR yakin sebanyak 7,7 dan penggunaan tidak yakin 7,7.
Hasil yang sama ditunjukkan pada penelitian Yanti, N 2010 di Desa Tanjung Rejo Percut Sei Tuan, bahwa tidak ada pengaruh antara variabel pendidikan terhadap
keikutsertaan wanita PUS dalam penggunaan KB IUD p = 0,735. Pendidikan adalah proses belajar, yang berarti dalam pendidikan itu terjadi
proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
memperoleh jenjang pendidikan formal. Konsep ini berangkat dari asumsi bahwa manusia sebagai mahluk sosial dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup
dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan. Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak
terlepas dari proses belajar Notoatmodjo, 2007. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pendidikan
dengan kelangsungan penggunaan AKDR. Menurut asumsi peneliti bahwa faktor pendidikan tidak berhubungan dengan penggunaan AKDR karena walaupun tingkat
pendidikan responden tinggi jika tidak mempunyai pengetahuan yang baik tentang AKDR dan tidak cukup mendapatkan informasi yang akurat belum tentu memilih dan
menggunakan AKDR. Pendidikan responden tidak selalu beriringan dengan tingkat pengetahuannya, pertentangan akan muncul apabila pendidikan responden tidak
sejalan dengan pengetahuan yang harus diketahuinya. Berbeda dengan hasil penelitian Tri, W 2001 di Gombong Kebumen, bahwa
pendidikan ibu menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kesertaan KB IUD dengan p = 0,003. Bisa dijelaskan bahwa pendidikan merupakan sarana untuk
meningkatkan suatu tambahan pemahaman tentang hal-hal baru. Disamping itu pendidikan juga merupakan suatu stimulus yang dapat menciptakan dorongan kepada
seseorang untuk menerima suatu inovasi.
5.2.3. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kelangsungan Penggunaan AKDR